Top
Rabu, 25 Desember 2024 | Parenting

Pada masa mendatang, kemajuan teknologi berjalan dengan sangat pesat. Persaingan jadi makin ketat. Maka, sejak usia dini, skills anak perlu dilatih. Aneka soft skills menjadi kemampuan penting yang wajib diajarkan pada si kecil, untuk menghadapi tantangan zaman. Keterampilan ini tidak hanya menyiapkan mereka untuk menghadapi perkembangan teknologi, tetapi juga membantunya tumbuh menjadi pribadi yang adaptif, kreatif, dan tangguh. Inilah beberapa skills yang perlu diperhatikan: Baca juga: 19 Variasi Metode Bermain PAUD & TK Berbasis Teknologi yang Anak Sukai 1. Digital skill Biasa juga disebut kecerdasan digital atau literasi digitai, yaitu kemampuan yang berkaitan dengan penggunaan perangkat digital, seperti desain grafis, editing video, coding dan sebagainya. Baca juga: Tips Guru Hebat: Menyikapi Perkembangan Teknologi yang Pesat 2. Kreativitas dan inovasi Ajak si kecil menggunakan teknologi saat berkreasi, untuk membuat produk lebih menarik dan bermanfaat. 3. Sosio-emosional Saat beraktivitas dengan teknologi canggih, anak perlu dilatih untuk tetap terampil dalam bersosialisasi, berinteraksi, dan berempati, demi membangun lingkungan juga pergaulan yang positif serta produktif. KABI: Media Pengembangan Karakter Islami dengan Animasi KISAH NABI 4. Berpikir kritis Ajak anak berdiskusi tentang berita terbaru, menggunakan kalimat yang sederhana. Ayah bunda juga perlu membantu si kecil, agar bisa menemukan dan mengembangkan ide-ide baru sesuai bakat dan minatnya. 5. Cerdas dan produktif Di 2025, ilmu dan pengetahuan sangat mudah didapatkan di mana dan kapan saja. Si kecil perlu dilatih agar cerdas dan efektif dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan yang dimiliki, untuk membuat produk yang bermanfaat. 6. Adaptif Teknologi berkembang pesat, dan ekonomi bisa naik dan turun setiap saat. Si kecil perlu disiapkan untuk menghadapi dinamika zaman. Misal, bila si kecil tinggal di perkotaan, perlu dilatih hidup di pedesaan. 7. Tahan mental Di masa mendatang, persaingan dalam bidang pekerjaan makin ketat. Sedari dini, anak perlu berlatih untuk bersikap bijak dalam menghadapi kegagalan. Baca juga: Si Kecil Mudah Grogi? Inilah 6 Cara Sederhana Membangun Mentalnya Jadi Pemberani 8. Jiwa kolaboratif Kemandirian merupakan skill yang penting. Namun, si kecil juga perlu diajarkan bekerja sama. Ajak mereka bergabung dengan komunitas yang positif dan bermanfaat, untuk mengembangkan keterampilan juga bakatnya. Baca juga: Variasi dan Kolaborasi Pembelajaran PAUD Berbasis Kesenian 9. Komunikasi yang efektif Latih kemampuan komunikasi si kecil, baik secara lisan maupun tulisan. Beri mereka kesempatan untuk mengembangkan public speaking, dan kemampuan mengetik pesan dengan kalimat yang sopan juga efektif. 10. Self management Tidak hanya kemandirian, self management juga sangat penting untuk diajarkan kepada si kecil. Contohnya, mengajari si kecil membuat jadwal kegiatan harian, mengatur penggunaan perangkat digital dengan aman serta efektif (tidak berlebihan), dan lain-lain. 11. Networking Ajak si kecil melakukan kegiatan sosial, terlibat dalam komunitas, dan bermasyarakat. Ajarkan padanya cara berkenalan dan membangun relasi dengan pribadi baru. Dengan membekali si kecil 11 soft skills ini, mereka akan makin siap dalam menghadapi perubahan dunia yang kian dinamis. Tentunya, peran orang tua sangat penting, agar sang buah hati makin mampu mengembangkan bakat, keterampilan, juga tiap potensi yang dimilikinya, agar ia tumbuh jadi anak yang cerdas, dan memiliki karakter yang baik serta berintegritas tinggi. Baca juga: LKPD PAUD BELAJAR BERHITUNG DAN ANGKA GRATIS Bisa Diunduh di Portal Ini Sumber Referensi: 1.  Oece.nz. (2024). Childcare choices ready for school [1]2. Sph.edu. (2024). Early childhood skills list [2]3. Freepik.com. (2024). Free photo front view smiley teacher explaining kids [3]

Jumat, 08 November 2024 | Parenting

Ayah Bunda sahabat Educa, Si Kecil yang berusia 2-3 tahun biasanya sudah sering melakukan aneka kegiatan dengan menggunakan gunting. Selain karena dapat mengembangkan keterampilan motorik halus, aktivitas menggunakan gunting juga bisa meningkatkan koordinasi tangan dan mata, dan memberikan kesempatan kepada Si Kecil untuk bisa mengembangkan daya imajinasi dan kreativitasnya. Artikel Terkait: 5 Aktivitas Mudah Kembangkan Motorik Halus Anak | MUDAH SEKALI Aktivitas Anak Usia TK / PAUD Persiapan Masuk SD: Menguatkan Motorik Kasar Agar Si Kecil bisa menggunakan gunting dengan baik dan aman, tentu saja ia membutuhkan bimbingan dari Ayah Bunda. Berikut ini adalah cara mengajari Si Kecil tentang cara menggunakan gunting dengan benar dan aman. Mengajari anak usia 2-3 tahun menggunakan gunting adalah aktivitas yang menyenangkan dan dapat membantu mengembangkan keterampilan motorik halus mereka. Berikut adalah beberapa tips untuk mengajarkan mereka dengan benar: Ajak Si Kecil Menonton KABI: Membantu Tumbuhkan Karakter Islami   1. Jenis Gunting Pastikan Ayah Bunda bisa memilihkan jenis gunting yang sesuai untuk anak berusia 2-3 tahun, yaitu gunting yang ujungnya tumpul. Jenis gunting ini dirancang khusus untuk anak-anak, karena lebih aman dan nyaman digunakan oleh anak usia ini. 2. Bahan yang Digunting Ayah Bunda perlu menyediakan aneka bahan yang mudah digunting dengan jenis gunting di atas, misalnya kertas koran, kertas tisu, kertas HVS, dan lainnya (bukan kertas manila). Baca juga: 20 Permainan untuk Menguatkan Motorik Halus Anak PAUD Usia 1 - 2 Tahun 3. Cara Memegang Tunjukkan pada SI Kecil tentang cara memegang gunting yang benar, yaitu posisi jari telunjuk di atas pegangan, sedangkan jari tengah berada di bawah, dan jari lainnya tetap menempel di sisi gunting. Pastikan Ayah Bunda bisa membantu SI Kecil dalam memposisikan jari dengan penuh kesabaran dan kelembutan. 4. Belajar Menggunting Pola Sederhana Ayah Bunda bisa membantu Si Kecil dalam membuat pola sederhana di atas kertas HVS atau kertas origami. Lalu, ajak Si Kecil menggunting pola tersebut dengan hati-hati dan bersabar. Baca juga: Koleksi LOMBA PENGUAT FISIK MOTORIK Anak PAUD plus Variasinya 5. Latihan Rutin Sediakan pula aneka pola yang bisa ditemukan di internet atau Google Image lembar kerja yang menampilkan pola-pola, agar Si Kecil bisa berlatih menggunting setiap hari. 6. Variasi Kegiatan Biasanya, kegiatan menggunting sepaket dengan kegiatan menempel. Setelah menggunting pola, ajak Si Kecil menempelkan pola-pola yang telah digunting pada kertas yang lain. Ayah Bunda juga memberikan variasi kegiatan lain, yaitu menggambar. Setelah Si Kecil menggunting bentuk lingkaran, Ayah Bunda bisa meminta Si Kecil menempelkan bentuk tersebut di kertas lainnya, lalu menggambar aneka bentuk lainnya agar menjadi lukisan yang indah. Baca juga: Ide Kreatif dan "Fun" Latihan Praktik Pra-Menulis Anak PAUD Semoga tips di atas bermanfaat dalam memberikan pendampingan kepada Si Kecil agar semakin piawai dalam menggunakan gunting. Aktivitas menggunting dengan terampil akan membantu keterampilan Si Kecil dalam menggambar dan menulis dengan semakin hebat. Terus berikan dukungan kepada Si Kecil dan motivasi ia dengan kata-kata penyemangat serta positif. Selalu dampingi Si Kecil, supaya bila ia mengalami kesulitan, Ayah Bunda selalu siap membantu. Pujilah setiap keberhasilan kecil yang bisa ia capai setiap melakukan kegiatan menggunting dan berikan apresiasi dengan kata-kata atau benda (misalnya stiker). Baca juga: 8 Variasi Aktivitas Latihan Menulis Huruf yang Menyenangkan untuk Anak PAUD Ayah Bunda, bagaimanapun gunting tetaplah benda yang terbuat dari logam dan memiliki bagian yang cukup tajam. Jadi, pastikan Ayah Bunda selalu mengingatkan agar Si Kecil berhati-hati dalam menggunakan gunting, serta menyimpannya di tempat yang aman usai dipakai. Oh iya, Ayah Bunda, tersedia aneka Lembar Kerja Peserta Didik atau LKPD yang bisa diunduh GRATIS di platform Educa Studio. Ayah Bunda bisa mengunduhnya dengan memilih judul aneka contoh LKPD menggunting di bawah ini: Huruf Vokal Kata Berawalan Huruf S Menyusun Kata dan Gambar Hewan #3 Benda Hidup vs Benda Tak Hidup #27 Semoga tips diatas dapat membantu Ayah Bunda dalam memberikan bimbingan dan pendampingan kepada Si Kecil dalam belajar menggunakan gunting secara benar dan aman, sambil memperkuat keterampilan motorik halusnya. Selamat mencoba! Sumber Referensi: 1. Earlylearningideas.com. (2024). Cutting with scissors [1]2. Griffinot.com. (2023). Scissor skills children [2]

Selasa, 14 Mei 2024 | Parenting

Keterampilan kognitif adalah salah satu hal yang penting, agar Si Kecil siap masuk SD / Sekolah Dasar. Keterampilan kognitif dapat membentuk dasar penting bagi perkembangan kecerdasan dan sosial emosional Si Kecil. Melalui aneka kegiatan sehari-hari bersama Ayah Bunda, diharapkan Si Kecil bisa mengembangkan keterampilan kognitif ini secara optimal. Apa sajakah keterampilan kognitif yang perlu dikembangkan dalam diri Si Kecil? Games atau permainan apa saja yang bisa dilakukan Si Kecil bersama Ayah Bunda di rumah? Artikel Terkait:Tips Jitu Kembangkan Kognitif Anak dengan 5 Cara Sederhana: Cara ke-5 Paling Keren Calistung Wajib Dikuasai Anak PAUD sebelum Masuk SD Panduan TERLENGKAP Melatih Keterampilan Bahasa Anak: Agar Siap Masuk SD 1. Keterampilan Bahasa Keterampilan ini meliputi kemampuan Si Kecil dalam berbicara, memahami suatu materi (pembicaraan, cerita, dan lainn), serta menulis. Contoh permainan: Membaca kata-kata sederhana. Bermain menyusun huruf menjadi kata (dengan permainan balok, puzzle, huruf magnetik, kartu huruf, dan lainnya) Menulis cerita sederhana. Melakukan kegiatan bercerita tentang hal-hal yang digemari Si Kecil. Tanya jawab (menjawab quiz) sesuai dengan cerita yang baru saja dibaca / ditonton. Baca juga: 21 Ide Kegiatan untuk Stimulasi Kecerdasan Bahasa Anak PAUD Usia 2 - 3 Tahun 2. Keterampilan Numerik Keterampilan ini berhubungan dengan pembelajaran tentang angka dan operasi dasar Matematika (pengurangan, penjumlahan, lebih besar, lebih kecil), mengurutkan angka, dan pola / bentuk angka. Baca juga: Permainan Pengembangan Numerik: Alat dan Bahannya Mudah Ditemukan Di Sekitar Contoh Permainan: Menghitung benda-benda di sekitar rumah. Menghitung pernik-pernik (benda-benda mungil), seperti pensil, kancing baju, dan lainnya. Bermain papan angka: Buatlah papan bertuliskan angka-angka di dalam gambar bentuk kotak-kotak. Lalu mintalah Si Kecil meletakkan kancing baju di atas angka sesuai dengan gambar angkanya. Mencari angka: Ajak Si Kecil mencari angka yang tersembunyi di sekitar rumah. Bermain kartu memori angka: Siapkan kartu bergambar angka 1 sampai 5. Lalu, tutup lima kartu tersebut dan disusun secara acak. Mintalah Si Kecil menyusunnya dengan urutan yang tepat. Agar Anak Didik Semakin Senang dan Semangat dalam Belajar, Ajak Bermain dan Belajar dengan Aplikasi Gim “Pelajaran TK dan PAUD”   3. Keterampilan Spasial Keterampilan mencakup pemahaman Si Kecil tentang ruang, bentuk, dan ukuran, termasuk pemahaman tentang arah, ukuran, dan jarak. Contoh Permainan: Bermain menyusun puzzle Bermain balok / blok Bermain permainan konstruksi / membangun dan merangkai (misalnya lego) Menggambar bentuk. Membuat bentuk dengan bahan kertas origami, lidi, kertas HVS, dan lainnya Mengenal bentuk benda di dalam ruangan Mewarnai dan menggambar bentuk Baca juga: 20 Ide PERMAINAN TERBARU Belajar Bentuk dan Warna: Untuk Anak PAUD Usia 2 - 3 Tahun 4. Keterampilan Kognitif Dasar Keterampilan kognitif dasar adalah kemampuan mental yang mendasar dan penting untuk proses belajar dan pemecahan masalah. Contoh permainan: Bermain kartu memori, misalnya mencocokkan kartu dengan gambar yang sama sambil menyebutkan nama benda pada kartu. Mencari perbedaan dari dua gambar. Bermain mengingat nama, hobi, dan hal menarik tentang teman sekelas. 5. Keterampilan Berpikir Kritis Keterampilan ini berhubungan dengan kemampuan Si Kecil dalam memecahkan masalah, menganalisa informasi, dan mengambil keputusan berdasarkan pemikiran yang logis dan irasional. Baca juga: Kembangkan Keterampilan Berpikir Kritis Anak dengan Cara Ini! Contoh Permainan: Bermain menyusun puzzle bersama Ayah Bunda (berkelompok) atau bersama teman. Mencari harta karun (ajak Si Kecil mencari benda tersembunyi sesuai petunjuk). Mengamati suatu benda dan membuat beberapa pertanyaan tentang benda tersebut. Bermain tebak-tebakan dan teka-teki, misalnya menyebutkan nama hewan dengan ciri-ciri yang disebutkan Ayah Bunda. Tidak hanya melalui permainan, Si Kecil juga perlu diajak untuk terus aktif dalam melakukan variasi kegiatan sehari-hari, misalnya berkebun, merapikan kamar, merapikan mainan, menyisir rambut, dan lainnya. Ayah Bunda juga bisa menjadikan kegiatan harian Si Kecil menjadi permainan menarik, misalnya saat merapikan mainan bersama, ajaklah Si Kecil berkompetisi. Atau, saat mengajak Si Kecil membantu membersihkan daun kering di kebun. Ajak Si Kecil menghitung jumah daun kering yang berhasil ia kumpulkan. Semoga dengan melakukan aneka permainan dan aktivitas menyenangkan di atas, Si Kecil makin siap masuk ke jenjang Sekolah Dasar / SD. Sumber Referensi:1. Educationcorner.com. (2022). Cognitive skills important for kindergarten [1] 2. Raisingchildren.net.au. (2022). Play preschooler development thinking play preschoolers [2] 3. Freepik.com. (2022). Bright imagination [3]

Rabu, 24 April 2024 | Edukasi

Saya pernah mengajak anak PAUD melakukan gerak lagu dengan iringan lagu anak tentang kelinci. Ada gerakan melompat di dalam gerak lagu tersebut. Siswa sangat senang saat melakukan gerakan melompat. Suasana kelas menjadi lebih seru, siswa jadi semakin bersemngat. Dilansir dari Avondale.uptownjungle.com, dijelaskan: "Melalui lompatan anak-anak mulai memahami tubuh mereka jauh lebih baik yang mengarah pada peningkatan yang cukup besar dalam koordinasi bagian tubuh lainnya. Selain itu, melompat adalah salah satu aktivitas fisik untuk membakar kalori. Aktivitas melompat sangat bagus untuk mengatasi potensi masalah berat badan". Inilah beberapa permainan dan aktivitas seru dengan cara melompat yang bisa dipraktikkan kepada siswa usia PAUD. Baca juga: - Latih Keterampilan Lokomotor Anak dengan 5 Aktivitas Ini! - 19 Pilihan Olahraga di Dalam Ruangan (Spesial Buat Usia 5-6 Tahun) - Kegiatan PRAKTIS untuk Stimulasi Kepercayaan Diri Anak 1. Melompat di Atas Spon Keras Angka 1-10 Spon busa yang biasa digunakan adalah yang berbahan keras, berbentuk persegi, bergerigi, dan bisa dirangkai. Berikan tulisan angka 1, 2, 3, hingga 10 pada spon busa tersebut (biasanya tersedia juga spon busa yang sudah bertuliskan angka 1 sampai 10). Susunlah spon busa tersebut dengan jarak kira-kira 30 cm dari setiap masing-masing spon busa. Susunan spon busa bisa berbentuk garis lurus atau vertikal. Anda juga bisa menyusunnya dengan posisi zigzag. Tugas siswa adalah melompat dari satu spon busa ke spon busa yang lain sesuai dengan urutan angka yang tepat dari 1 sampai 10. Kembangkan Aneka Keterampilan Anak bersama MARBEL PELAJARAN TK DAN PAUD 2. Melompati Gelas Plastik Siapkanlah 9 buah gelas plastik. Buatlah sebuah rintangan dengan menggunakan tiga buah gelas plastik. Bila saat ini anda menyiapkan 9 buah plastik maka anda bisa membuat 3 buah rintangan. Setiap rintangan perlu diberi jarak sebesar 30 cm. Tugas siswa adalah melompati rintangan pertama, rintangan kedua, dan yang terakhir adalah melompati rintangan ketiga. Setelah itu siswa bisa berbalik arah dan melakukan hal yang sama. Ajak Siswa Mengerjakan Lembar Kerja Anak dari Educa di Bawah Ini! Agar Siswa Berkembang Optimal! - Variasi LKA Berhitung - Variasi LKA: Melingkari 3. Melompat di Atas Garis Buatlah sebuah garis yang panjang dengan bahan spon ati. Panjang garis tersebut kira-kira adalah 3 meter. Beberapa variasi gerakan melompat dengan media garis berbahan spon ati tersebut adalah: a. Melompat dengan Tetap Menginjak Garis Siswa melakukan gerakan melompat maju ke depan dan mendarat dengan cara kedua kaki menginjak garis. Siswa melakukan gerakan yang sama ke depan (dengan cara melompat) sampai ujung garis. b. Melompat Zigzag di Atas Garis Siswa melompat tepat di atas garis dengan posisi miring atau melakukan gerakan zigzag. Siswa melakukan gerakan melompat miring secara berulang-ulang tanpa menyentuh garis menuju ujung garis. Karakter Anak Islami bisa Berkembang dengan Menonton KABI (Kisah Telada Nabi)   4. Lompat Jauh Siapkan karpet spon yang berbentuk persegi dan bertuliskan angka 1 sampai 10 (seperti yang digunakan di aktivitas no 1). Susunlah karpet spon hingga membentuk garis lurus. Susunan angka yang tertulis pada karpet spon s adalah berurutan dari 1 sampai 10. Mintalah siswa untuk membuat ancang-ancang dan melompat sejauh mungkin hingga mendarat di karpet terjauh. Siswa boleh mengulangnya hingga tiga kali lompatan. 5. Melompat dengan Satu Kaki Gerakan dari aktivitas ini cukup mudah. Siswa hanya mengangkat satu buah kakinya dan memintanya melakukan gerakan melompat. Beberapa variasi gerakan melompat yang bisa dilakukan adalah: Melompat Maju dan Mundur Siswa melakukan gerakan melopat ke arah depan atau ke belakang. Guru bisa menentukan berapa kali siswa harus melompat maju atau mundur. Melompat dan Bertepuk dengan Iringan Lagu Lagu yang bisa digunakan untuk melakukan aktivitas ini adalah lagu berjudul “Bila Kau Suka Hati”. Berikut ini adalah syair lagu yang bisa divariasi, sehingga aktivitas yang dilakukan siswa juga bisa bervariasi: “Bila kau suka hati tepuk tangan (bertepuk)” atau “Bila kau suka hati yuk melompat (melompat)” Melompat di Tempat Siswa diminta melompat di tempat sesuai dengan perintah guru. Bila Anda mengatakan “lompat tiga kali”, maka siswa harus melompat di tempat sebanyak tiga kali. 6. Gerak Lagu Melompat Gerak lagu sangat bermanfaat untuk mengembangkan fisik dan motorik anak usia dini. Dengan melakukan gerak dan lagu anak juga akan melatih aneka kecerdasan majemuk mereka, yaitu kecerdasan fisik, sosial, emosional, bahasa, kognitif, seni, dan moral. Bebebrapa contoh judul lagu yang bisa menjadi pilihan untuk melakukan gerakan melompat adalah: 1. Let’s Start Jump2. Rabbits Jump3. Jump bersama Miss Patty Siswa perlu berhati-hati saat melakukan gerakan melompat. Meskipun menyenangkan, Guru perlu menyediakan tempat yang nyaman saat meminta siswa melakukan kegiatan melompat. Siapkan alas yang empuk untuk meredam benturan. Pastikan siswa mengenakan sepatu yang sesuai, agar terhindar dari resiko mengalami cedera. Semoga dengan memberikan contoh yang benar dan pengawasan yang baik, siswa bisa melakukan aneka aktivitas di atas dengan aman dan nyaman. Selamat mencoba! Sumber Referensi: 1. Avondale.uptownjungle.com. (2022). Jumping good when kids babies [1] 2. Napacenter.org. (2022). Jumping games for kids [2] 3. Freepik.com. (2022). Cute little asian boy jumping road [3}

Rabu, 08 Maret 2023 | Edukasi

Berkomunikasi atau berbicara adalah salah satu keterampilan yang penting untuk menjalin hubungan yang baik dengan orang lain, serta memperluas circle pergaulan kita. Dengan cara berkomunikasi yang baik kita akan mampu membuat orang lain merasa nyaman, sehingga kita bisa menjalin relasi atau kerjasama dengan lebih banyak orang. Tentunya hal ini juga akan membuka banyak kesempatan bagi kita untuk berbagi ilmu, berkolaborasi dalam pembuatan karya, dan banyak kesempatan lainnya. Dilansir dari Haiilo.com, Valène Jouany mengatakan bahwa keberhasilan dalam berkomunikasi membantu kita lebih memahami orang lain dan situasi di sekitar. Komunikasi yang baik membantu kita mengatasi keberagaman, membangun kepercayaan serta rasa hormat, menciptakan suasana yang kondusif untuk berbagi ide kreatif, dan membantu kita untuk dapat menyelesaikan suatu persoalan dengan baik. Sobat Marbel, inilah beberapa skills berkomunikasi yang perlu dikembangkan agar kita bisa memiliki relasi yang luas dan kuat, dimana hal ini sangat penting di era digital seperti sekarang. 1. Menyebutkan Nama Terlihat sederhana, tapi menyebutkan nama adalah hal yang penting. Seseorang akan merasa lebih dihargai saat kamu menyebutkan nama lawan bicaramu. Ada suatu kedekatan dan keakraban yang bisa meningkatkan semangat serta kenyamanan lawan bicara, saat kamu menyebutkan namanya. Dongeng dipercaya mampu mengembangkan keterampilan berkomunikasi.  Bapak Andi Taru dan Tim Educa Studio punya sebuah karya video dongeng terbaru. Yuk, tonton videonya di koleksi dongeng Riri, Cerita Anak Interaktif! 2. Berikan Salam dan Sapaan Ucapkanlah salam dan sapaan saat hendak memulai suatu pembicaraan. Kamu juga bisa menanyakan kabar kepada lawan bicaramu. Kebiasaan ini perlu dilakukan untuk membangun suasana nyaman terlebih dahulu, sebelum kamu memulai suatu topik pembicaraan yang serius atau penting. 3. Memahami Siapa Lawan Bicara Bila kamu berbicara dengan orang yang lebih tua atau memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari kamu, tentu saja kamu harus bisa membawa diri. Kamu harus bisa berbicara dengan nada bicara yang baik dan kata-kata yang sopan, apalagi saat kamu berkomunikasi dengannya di acara-acara formal. 4. Ringan dalam Mengucap Maaf, Tolong, Terima kasih Kamu harus membiasakan diri untuk tidak malu atau gengsi dalam mengucapkan kata maaf, tolong, dan terima kasih. Tiga kata ini dipercaya mampu membawa hubungan satu orang dengan orang lain menjadi semakin baik dan akrab. Kalau kamu terbiasa mengucapkan "tiga kata ajaib" ini, maka akan menumbuhkan sikap saling menghormati dan menghargai antar teman. Lagu di bawah ini membantumu memahami manfaat mengucapkan kata "maaf", "tolong", dan "terima kasih". Yuk ditonton di kanal Youtube Educa Studio. 5. Sikap Hormat saat Orang Lain Berbicara Saat lawan bicaramu sedang berbicara dengarkanlah ia dengan seksama. Jangan lupa untuk memperhatikan wajah atau mata lawan bicaramu. Berikan tanggapan di saat yang tepat, serta hindarilah menyela pembicaraan. Biarkanlah lawan bicaramu menyelesaikan apa yang ingin ia utarakan. 6. Selipkan Humor Agar suasana pembicaraan tidak terlalu tegang, kamu bisa menyelipkan sedikit humor. Usahakanlah agar humor tersebut tidak menyinggung perasaan lawan bicara kita. Sebelum menyelipkan humor, pastikan kamu sudah memahami lawan bicaramu. Karena terkadang selera humor setiap orang bisa berbeda-beda. Saat yang tepat untuk menyelipkan humor adalah ketika lawan bicaramu sudah terlihat nyaman denganmu dan tidak ada suasana tegang. Memang membutuhkan kepekaan untuk bisa menciptakan humor yang pas dan di saat yang tepat. Namun, bila lawan bicaramu sudah terlihat kurang nyaman dengan candaanmu, sebaiknya kamu kembali ke arah pembicaraan yang serius. Baca juga: 1. Peran Orang Tua dalam Pengembangan Literasi Anak Usia Dini 2. Inilah 6 Cara Melatih Keterampilan Anak dalam Mendengarkan 7. Bersikap Fleksibel Setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda. Terkadang kamu harus bisa membawa diri untuk bisa menyesuaikan kepada siapa kamu sedang mengobrol. Di awal pembicaraan kamu harus bisa bersikap sopan dan menghargai lawan bicaramu. Bila lawan bicaramu sedikit berbicara, kamu bisa membukanya dengan memberikan pertanyaan atau bercerita. Setelah lawan bicaramu mulai aktif berbicara kamu harus bisa menjadi pendengar yang baik, serta berusaha untuk tidak mendominasi pembicaraan. Jangan lewatkan promo gratisan dan diskon terbaru produk-produk dari Educa Studio. Silakan cek di sini! 8. Gaya Bercerita yang Baik Saat kamu menceritakan atau menjelaskan sesuatu kamu harus bisa memastikan bahwa lawan bicaramu memahami apa yang kamu sampaikan. Itulah pentingnya memperhatikan raut wajah orang yang kamu ajak bicara. Orang yang memahami dan tertarik dengan topik pembicaraanmu biasanya akan menunjukkan raut wajah yang berseri atau tidak mengerutkan keningnya. Ia akan terlihat nyaman dengan apa yang kamu bicarakan dan memperhatikanmu dengan seksama saat berbicara (tidak sering membuang muka). Sobat Marbel, seseorang yang memiliki tatat bahasa yang baik, sopan, ramah, dan terampil dalam membawa diri akan menimbulkan kesan yang baik kepada siapa pun dan di mana pun ia berada. Mari kita perbaiki keterampilan berkomunikasi kita, agar semakin banyak teman dan relasi, sehingga bisa membuka kesempatan untuk bisa berkolaborasi dan membuka pintu rezeki.  Semangat belajar dan mengembangkan diri! Mau mengasah keterampilan berbicara dan membuat konten-konten edukasi dengan berbasis digital? Yuk, gabung di Kelas Kreator Gamelab.id Sumber Referensi: 1. Jouany, V. (2022). Top 5 communication skills and how to improve them [1] 2. Freepik.com. (2022). Beautiful young girls white background [2] 3. Freepik.com. (2022). Two study girl talking each other park [3]

Senin, 06 Maret 2023 | Edukasi

Belajar memasak ternyata memiliki banyak manfaat yang bisa meningkatkan aneka soft skills-mu. Sobat Marbel, setelah kamu membaca artikel ini, kamu pasti akan termotivasi untuk belajar memasak. Mengapa? Dikutip dari Seriouskids.com.au, Renae mengatakan bahwa kegiatan memasak membantu mengajarkan begitu banyak keterampilan, termasuk keterampilan hidup dan dapat membantu menumbuhkan sikap menghargai makanan. Selain itu, masih banyak soft skills yang akan berkembang saat kamu belajar memasak. Apa saja itu? 1. Meningkatkan Kepercayaan Diri Apapun jenis makanan yang kamu masak secara mandiri, kamu pasti akan menjadi orang pertama yang mencicipinya. Kamu pasti akan merasa bangga bila hasil masakanmu cukup enak. Setelah itu, kamu bisa meminta Ayah, Bunda, atau kerabat dekat untuk mencicipi makanan yang kamu masak. Kamu akan terlatih untuk menerima masukan dari orang-orang terdekat, agar bisa memasak makanan dengan kualitas yang lebih baik. Tentu saja, hal ini akan melatih mental kamu untuk menjadi pribadi yang semakin percaya diri, serta kuat mental saat menerima kritikan atau masukan yang membangun. Dongeng edukasi ini karya Bapak Andi Taru dan Tim Kreatif Educa Studio ini akan membuatmu semakin paham cara mengembangkan kepercayaan dirimu! 2. Melatih Keterampilan Membuat Keputusan Karena aktivitas ini hanya sebatas hobi, maka kamu perlu memutuskan berapa kali kamu harus memasak dalam seminggu. Kamu juga perlu menentukan jadwal kapan kamu harus berbelanja. Saat memasak, kamu juga harus memutuskan takaran bumbu masak dan bahan dasar masakan yang akan kamu buat. Terkadang kamu harus membuat takaran sendiri yang sesuai dengan selera kamu. Bila kamu suka makanan yang asin atau gurih, terkadang kamu harus menambahkan lebih banyak garam. Segala keputusan yang kamu buat, akan menentukan kualitas hasil masakanmu. Semakin kamu sering melakukan hobi ini, kamu akan semakin terampil dalam membuat keputusan, untuk mendapatkan hasil masakan terbaik. 3. Melatih Kemampuan Menghindari Stres Aneka kegiatan positif sangat dibutuhkan ketika suasana hatimu kurang baik. Memasak bisa menjadi salah satu pilihan yang baik. Dilansir dari Dana-farber.org, dikatakan bahwa memasak melibatkan indera kita, memasak memiliki kemampuan untuk mengaktifkan ingatan. Aroma hidangan mungkin mengingatkanmu pada rumah nenek, atau mungkin restoran atau tempat liburan favoritmu. Membiarkanmu tenggelam dalam kenangan ini saat memasak adalah cara terapeutik untuk menghilangkan stres dan meningkatkan suasana hati. Kamu bisa bermain aneka gim edukasi  di Playstore sebagai sarana belajar dan hiburan.  4. Mengembangkan Kognitif Kemampuan kognitif adalah keterampilan berpusat pada otak yang mengendalikan seseorang dalam melakukan tugas apapun, dari yang sederhana hingga yang paling kompleks. Di dalam sebuah artikel pada platform Scoe.org, dijelaskan bahwa memasak memungkinkan anak-anak untuk menggunakan pengetahuan yang mereka miliki dan menerapkannya dengan menghitung, mengukur, mengikuti urutan, mengikuti petunjuk, dan sebab akibat. Dengan memasak, kamu akan semakin optimal dalam melakukan tugas-tugas yang melibatkan kinerja otak. Baca juga: 1. 6 Ciri Anak Cerdas dan Cara Menstimulasi Kecerdasannya. Kamu Salah Satunya? 2. Inilah 7 Ciri Anak Usia Dini yang Memiliki Kecerdasan Berbahasa dan Cara Membimbingnya! 5. Meningkatkan Kreativitas Saat kamu memasak nasi goreng, kamu bisa menambahkan daging sapi dan sosis sebagai agar lebih lezat dan menggoda. Di lain waktu, kamu bisa memasak nasi goreng dengan topping daging ayam dan telur mata sapi. Kamu bisa menamai sendiri aneka versi nasi goreng buatanmu dengan nama yang unik. Kamu juga bisa mendekorasi hasil masakanmu dengan aneka lalapan, misalnya potongan ketimun dan sayur kol agar terlihat menjadi lebih indah. Kamu juga bisa belajar cara memotong ketimun atau jenis sayur lain menjadi bentuk-bentuk yang unik dengan peralatan yang banyak dijual di toko-toko. Kreativitas kamu akan semakin berkembang bila kamu rutin melakukan aktivitas belajar memasak. Tingkatkan kreativitasmu dengan aneka craft yang sudah disusun tematis di Duniabelajaranak.id 6. Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi dan Berinteraksi Kamu bisa bergabung pada sebuah komunitas yang beranggotakan anak-anak yang hobi memasak. Kamu bisa berbagi aneka pengetahuan tentang resep masakan, menu makanan, dan hal-hal yang berhubungan dengan proses masak memasak. Kamu akan semakin terbiasa dengan pentingnya kehidupan sosial dengan melakukan hal ini. Ajaklah teman, kerabat, atau anggota keluargamu untuk memasak bersamamu. Kegiatan memasak bersama memungkinkan kita untuk melakukan komunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, sehingga kecerdasan sosial dan bahasamu pun akan berkembang. 7. Meningkatkan Kepedulian untuk Hidup Sehat Saat kamu berbelanja bahan-bahan untuk memasak, kamu pasti akan memilih tempat-tempat yang terjaga kebersihannya. Kamu perlu merawat bahan-bahan untuk memasak agar tetap bersih dan segar. Sebelum memasak, beberapa bahan makanan, khususnya sayur-sayuran atau buah-buahan perlu kamu cuci terlebih dahulu. Alat-alat untuk memasak pun perlu kamu rawat dengan baik agar tidak kotor dan tidak mudah rusak. Alat-alat masak yang karatan akan membawa dampak yang kurang baik untuk hasil masakan, bila digunakan untuk memasak. Apalagi bila masakan yang kamu buat akan dihidangkan untuk orang lain. Kamu pasti perlu mempersiapkannya dengan baik serta terjaga kebersihan dan kesehatannya. Bayangkan saja bila kelak dirimu akan sekolah di luar kota atau di luar negeri. Kalau kamu bisa memasak sendiri, tentu kamu bisa lebih hemat dan bisa menabung uang lebih banyak. Kamu tidak perlu bingung mau jajan di mana. Mau cewek atau cowok, semua perlu belajar memasak sedini mungkin. Semangat belajar, Sobat marbel! Sumber Referensi: 1. Scoe.org. (2022). Benefits of cooking with preschooler [1] 2. Blog.dana-farber.org. (2020). How cooking can help relieve stress [2] 3. Freepik.com (2022). Happy mum teach her daughter chopping vegetable [3] 4. Freepik.com (2022). Isolated portrait cute teenage boy learning how make [4] 5. Seriouslykids.com.au. (2022). Skills that can be-learnt through cooking [5] Ingin belajar jadi konten kreatof hebat seperti Kakak-Kakak tim Kreatif di Educa Studio? Cukup menyediakan Laptop/PC dan koneksi internet, bisa belajar langsung dengan expert di bidangnya bersama Gamelab.id