Hai para guru sahabat Educa, Modul Ajar Harian untuk PAUD usia 4-6 tahun dengan pendekatan Deep Learning ini mengajak anak didik bertamasya ke Kebun Raya sambil mengenal berbagai jenis tanaman. Melalui kegiatan ini, anak-anak juga belajar tentang keanekaragaman tanaman dan pentingnya menjaga lingkungan. Kegiatan pembelajaran dengan tema atau topik “Pergi ke Kebun Raya” bisa dilakukan dalam 1 atau 2 pertemuan. Koleksi LKA Gratis dari Educa Studio tema Tanaman dan Tema Lengkap Lainnya Tujuan pembelajaran dari materi ini adalah agar anak dapat mengenal berbagai jenis tumbuhan di Kebun Raya, menyebutkan manfaat tanaman bagi kehidupan, mengekspresikan pengalaman tamasya melalui gambar atau cerita, serta berinteraksi dengan teman dan guru dengan sopan selama kegiatan. Berikut ini adalah urutan kegiatan pembelajaran dari materi ini: A. Kegiatan pembelajaran 1. Kegiatan pembuka (30 Menit) Guru mengajak anak didik menonton video tentang kebun raya, lalu berdiskusi tentang apa itu kebun raya. Kemudian, anak didik diajak bernyanyi bersama lagu "Lihat Kebunku" untuk membangkitkan semangat anak didik. Anak didik menjelaskan pengertian “Kebun Raya” menurut pengetahuan mereka sendiri. Baca juga:Tugas PROYEK SEDERHANA untuk PAUD / TK TEMA TANAMAN 2. Kegiatan inti pilihan (60 Menit) Pada kegiatan inti, guru bisa mengajak anak didik melakukan aneka kegiatan pilihan berikut ini: Menjelajah Kebun Raya: Anak didik bermain peran sebagai “penjelajah Kebun Raya” dengan mengamati bentuk, warna, dan ukuran berbagai tanaman di kebun sekolah. Mereka mencium aroma daun/bunga, merasakan tekstur dengan tangan, lalu menggambar tanaman yang paling menarik bagi mereka. Beraktivitas dengan tema "Petani yang Rajin": Anak didik menanam biji atau bibit tanaman dalam pot mini, lalu menyiramnya dengan air. Mereka diajak merawat tanaman tersebut dan mengamati pertumbuhannya dari hari ke hari. Mencetak bentuk motif daun: Anak didik memilih daun dengan bentuk unik, lalu mencetaknya di kertas menggunakan cat air atau krayon. Setelah itu, mereka membandingkan hasil cetakan dan mendiskusikan perbedaan bentuk serta pola urat daun. Eksperimen mini air dan daun: Anak didik membandingkan daun yang berbeda dengan meraba, mencium, dan merasakan bentuknya. Mereka mencoba meneteskan air di atas daun untuk melihat apakah air meresap atau mengalir, lalu mendiskusikan hasilnya. Mendengarkan suara alam via audio: Anak didik duduk diam sejenak untuk mendengarkan suara daun yang tertiup angin, kicauan burung, atau suara serangga. Setelah itu, mereka menirukan suara-suara tersebut dengan suara mereka sendiri atau alat musik sederhana. Baca juga:Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik: Tanaman Buah, Manfaat Tumbuhan Permainan tebak-tebakan tentang tanaman atau bagian tanaman: Guru memberi petunjuk tentang sebuah tanaman. Anak didik menebak tanaman yang dimaksud dan mencari tanaman serupa di sekitar mereka. Merangkai bunga: Anak didik memilih berbagai bunga, dahan, ranting, daun, akar, dan bagian tanaman lain yang tersedia, lalu menyusunnya menjadi rangkaian sederhana. Setelah itu, mereka mempresentasikan hasil kerja di depan kelas. Membuat kolase daun "Seni dari Alam": Anak didik mengumpulkan berbagai jenis daun kering, lalu menempelkannya di kertas untuk membuat kolase berbentuk pohon atau hewan. Mereka kemudian membandingkan hasil karya satu sama lain dan menceritakan tentang daun yang mereka gunakan. Membuat mahkota daun: Anak didik mengumpulkan daun beragam bentuk, lalu menempelkannya pada kertas atau pita untuk dijadikan mahkota. Setelah selesai, mereka mengenakan mahkota dan bermain peran sebagai raja atau ratu hutan yang menjaga tanaman. Baca juga:Modul Ajar dan RPPH Tema / Topik: Tanaman Hias, Belajar Tumbuhan untuk PAUD 3. Kegiatan akhir / refleksi (30 Menit) Anak didik bercerita tentang pengalaman mereka selama kegiatan, sementara guru memberikan pujian dan umpan balik positif. Kegiatan ditutup dengan doa dan lagu penutup. Baca juga:Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik Bunga, Tumbuhan Guru PAUD sahabat Educa, Kurikulum deep learning dalam pembelajaran tema Kebun Raya memungkinkan anak didik untuk belajar secara mendalam melalui pengalaman langsung dan eksplorasi nyata. Dengan pendekatan ini, anak tidak hanya mengenal berbagai jenis tanaman, tetapi juga memahami manfaatnya serta membangun keterampilan berpikir kritis, sosial, dan emosional. Melalui kegiatan yang interaktif dan menyenangkan, anak-anak semakin termotivasi untuk menjaga lingkungan dan menghargai keanekaragaman hayati sejak dini. Marbel TK dan PAUD: Teman Belajar dan Bermain Si Kecil
Pantai adalah tempat wisata yang indah dengan pasir lembut, ombak yang bergulung, dan angin sepoi-sepoi. Dalam Modul Ajar Harian atau RPPH kali ini, anak didik PAUD berusia 4-6 tahun akan diajak untuk akan mengenal keindahan pantai serta berbagai aktivitas seru dan menyenangkan yang bisa dilakukan di sana. Anak didik diharapkan dapat mengenali ciri-ciri pantai serta berbagai aktivitas yang bisa dilakukan di sana. Mereka juga akan belajar pentingnya menjaga kebersihan pantai. Selain itu, kegiatan ini membantu mengembangkan keterampilan motorik halus dan kasar melalui permainan serta aneka kegiatan bertema pantai. Baca juga:MODUL AJAR Tema / Topik: KEBUN BINATANG, Liburan ke Tempat Wisata | RPPH PAUD / TK Usia 4-5 Tahun A. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan awal (10-15 Menit) Guru mengajak bernyanyi lagu tentang pantai (misal: Asyiknya Berekreasi atau Saya Mau Tamasya), dan mendiskusikannya bersama anak didik. Anak didik diajak menonton video dan mendiskusikannya dengan pertanyaan:a. "Siapa yang pernah ke pantai?" b. "Apa saja yang bisa kita lihat di pantai?" Anak didik mendengarkan penjelasan guru agar memahami bahwa pantai adalah salah satu tempat wisata yang menyenangkan. Baca juga:6 Kegiatan Pembuka Kelas PAUD yang Seru dan Menyenangkan 2. Kegiatan inti pilihan (40-50 Menit) Eksperimen sederhana: Guru mengajak anak didik mencampur garam dengan air, lalu mencicipinya untuk mengenal rasa air laut dan memahami perbedaan air tawar dan air laut. Bermain mencari harta karun: Guru menyembunyikan benda kecil seperti kerang mainan atau kertas bergambar dalam pasir, lalu anak didik mencarinya. Saat menemukan benda tersebut, anak didik mengucapkan atau mendefinisikan nama benda atau makhluk tersebut. Berjalan di atas batu karang: Anak didik berjalan di atas berbagai tekstur yang dibuat dari kain, busa, atau batu buatan untuk mensimulasikan berjalan di atas batu karang di pantai. Kegiatan ini membantu melatih keseimbangan dan koordinasi tubuh mereka. Melukis pemandangan pantai: Anak didik melukis pemandangan pantai menggunakan cat air atau krayon. Mereka dapat menggambar matahari, laut, pasir, ombak, dan benda-benda lainnya yang ada di pantai untuk melatih kreativitas dan koordinasi tangan. Baca juga:Liburan bersama Gim MARBEL: Jutaan Anak Indonesia Memainkannya Simulasi wisata pantai: Anak didik bermain peran sebagai wisatawan yang berlibur ke pantai sambil belajar menjaga kebersihan lingkungan dan memahami aturan bermain aman di pantai. Permainan motorik kasar: Anak didik bermain lompat ombak dengan melompat di atas garis bergelombang seperti ombak untuk melatih koordinasi dan keseimbangan tubuh. Mereka juga berlatih berjalan di atas “garis pantai” menggunakan keseimbangan dengan mengikuti garis yang dibuat di lantai sebagai jalur pantai. Menangkap ikan kertas: Anak didik bermain menangkap ikan kertas menggunakan jaring atau penjepit untuk melatih koordinasi tangan dan mata. Bercerita tentang keamanan di pantai: Guru mengajak anak didik menyanyikan lagu bertema pantai dan mendongeng tentang kehidupan di pantai serta pentingnya bermain aman di pantai. Kegiatan eksplorasi: Anak didik bermain pasir menggunakan pasir kinetik atau pasir buatan dari tepung dan minyak untuk merasakan teksturnya dan membentuk berbagai bentuk. Mereka juga mengenal benda-benda yang ada di pantai, seperti kerang, pasir, ombak, dan matahari, melalui media slide gambar. Kreativitas & motorik halus: Anak didik membuat kolase gambar pantai dengan menggunakan kertas warna, pasir, dan kapas untuk membentuk awan, pasir, dan laut. Baca juga:Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik : Berlibur ke Puncak Pegunungan - Tema : Tamasya Itu Menyenangkan - Kurikulum Merdeka Belajar 3. Kegiatan penutup (10-15 Menit) Guru mengajak anak-anak merefleksikan pembelajaran hari ini dengan bertanya tentang apa yang mereka pelajari, lalu menyanyikan lagu penutup bertema laut bersama-sama. Setelah itu, anak-anak diajak merapikan alat permainan dan mencuci tangan. Melalui kegiatan ini, anak didik tidak hanya mengenal keindahan pantai, tetapi juga belajar menjaga kebersihan dan keselamatan saat bermain. Semoga pengalaman ini semakin menumbuhkan rasa cinta mereka terhadap alam dan indahnya ciptaan Tuhan. MARBEL TK DAN PAUD: Ada Banyak Gims Menarik dan Edukatif untuk si Kecil
Di dunia yang luas ini, terdapat berbagai macam alat transportasi yang membantu manusia bepergian dan beraktivitas sehari-hari.Mari kita simak dongeng menarik tentang persahabatan antara tiga kendaraan, yaitu mobil, kapal, dan pesawat terbang, yang akan mengajarkan kita tentang pentingnya persahabatan dan kerja sama. Selain itu, artikel ini juga dilengkapi dengan refleksi dan soal kuis untuk menguji pemahamanmu tentang dongeng ini. Media Belajar Lengkap:Ada modul ajar, koleksi permainan, aktivitas, dan aneka media BELAJAR TRANSPORTASI ada di sini Persahabatan Tiga Kendaraan Di sebuah desa yang sangat kaya, hiduplah tiga orang sahabat: Momo, si Mobil; Kaka, si Kapal; dan Pepe, si Pesawat. Mereka selalu saling membantu, terutama saat ada kesulitan di desa lain. Suatu hari, Momo mendengar kabar bahwa ada sebuah desa bernama Desa Shakila di pulau seberang yang kehabisan bahan makanan. Warga di sana kesulitan mendapatkan bahan makanan untuk dimasak. Momo segera memberitahukan hal ini kepada Kaka dan Pepe. Momo, dengan kecepatan tinggi, melaju di jalan raya menuju gudang desa untuk mengambil bahan makanan. Sementara itu, Kaka sudah siap di pelabuhan, dan Pepe sudah menunggu di bandara udara. Baca juga:Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 3-4 Tahun, Tema : Asyiknya Bersepeda ( Alat Transportasi / Kendaraan Darat ) Setelah Momo mengangkut bahan makanan dari gudang, ia segera meluncur ke bandara untuk menyerahkannya pada Pepe. Pepe pun terbang membawa bahan makanan itu menuju Desa Shakila. Setelah tugas di bandara selesai, Momo melanjutkan perjalanan ke pelabuhan. Di sana, Kaka menunggu dengan sabar. Momo menumpang kapal Kaka untuk berlayar menuju pelabuhan terdekat dengan Desa Shakila. Sesampainya di pelabuhan, Momo melanjutkan perjalanan dengan menuju bandara dekat Desa Shakila, tempat Pepe sudah siap kembali. Akhirnya, Momo mengangkut bahan makanan yang ada di dalam pesawat Pepe dan mengantarkannya ke Desa Shakila. Warga desa menyambut Momo dengan gembira dan mengucapkan terima kasih. Mereka juga menitipkan ucapan terima kasih untuk Pepe dan Kaka yang telah membantu. Momo, Pepe, dan Kaka merasa sangat gembira karena dapat membantu warga Desa Shakila yang membutuhkan. Mereka menyadari bahwa dengan saling membantu, mereka bisa membuat tugas yang berat menjadi lebih mudah. Baca juga:Modul Ajar dan RPP PAUD Tema Air Udara Api, Topik Kendaraan Air - Kurikulum Merdeka Belajar Refleksi: Teman-teman, dari dongeng ini kita belajar bahwa setiap teman punya kelebihan masing-masing. Dengan bekerja sama, kita bisa menyelesaikan tugas besar dan membantu banyak orang. Bagaimana kalian bisa bekerja sama dengan teman-teman kalian? Pesan moral: Bekerja sama itu penting: Ketiga sahabat, Momo, Kaka, dan Pepe, saling membantu satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, menunjukkan bahwa dengan kerja sama, tugas yang sulit bisa diselesaikan dengan mudah Saling membantu membuat kita lebih kuat: Momo, Kaka, dan Pepe, menginspirasi kita bahwa saling membantu membuat mereka lebih kuat dan mampu menghadapi tantangan, seperti menyeberangi laut atau terbang di udara Persahabatan membawa kebaikan: Ketiga sahabat menunjukkan bahwa persahabatan yang tulus bisa menghasilkan hal-hal luar biasa, serta memberikan manfaat bagi banyak orang, seperti membantu warga pulau yang kehabisan makanan. Baca juga:Bernyanyi Lagu Anak Tema Kendaraan, Aktivitas Seru Saat Liburan Ramadan Pertanyaan kuis: Siapa saja tokoh utama dalam dongeng ini? Apa yang membuat Momo, Kaka, dan Pepe memutuskan untuk membantu Desa Shakila? Apa masalah yang dihadapi oleh Desa Shakila dalam dongeng ini? Bagaimana Momo memulai perjalanan untuk membantu Desa Shakila? Apa yang dilakukan Kaka ketika Momo sedang menuju pelabuhan? Bagaimana Pepe membantu dalam mengantarkan bahan makanan ke Desa Shakila? Apa yang dilakukan Momo setelah mengantarkan bahan makanan dari Pepe ke Desa Shakila? Bagaimana reaksi warga Desa Shakila setelah Momo tiba dengan bahan makanan? Apa yang Momo, Kaka, dan Pepe rasakan setelah mereka berhasil membantu Desa Shakila? Apa pesan moral yang dapat diambil dari dongeng Momo, Kaka, dan Pepe? Semoga dongeng ini dapat menginspirasi kita semua untuk selalu bekerja sama dan saling membantu dalam kehidupan sehari-hari, seperti Momo, Kaka, dan Pepe. Mari kita teladani persahabatan mereka yang tulus dan penuh kasih sayang, sehingga kita bisa menciptakan dunia yang lebih baik. Sampai jumpa di dongeng selanjutnya, dengan petualangan dan pelajaran yang lebih seru! Marbel TK dan PAUD: Media belajar mudah dan menyenangkan untuk kembangkan skill dan karakter anak
Hai Ayah Bunda sahabat Educa. Berdasarkan Surat Edaran Bersama 3 Menteri, yaitu Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Menteri Agama Republik Indonesia, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Nomor 2 Tahun 2025, Nomor 2 Tahun 2025, dan Nomor 400.1/320/SJ telah diputuskan jadwal pembelajaran di seluruh sekolah di Indonesia. Mari kita simak baik-baik tanggal-tanggalnya. Tanggal 27-28 Februari dan 3-5 Maret 2025 Siswa melakukan kegiatan pembelajaran secara mandiri di lingkungan keluarga, tempat ibadah, dan masyarakat. Tanggal 6-25 Maret 2025 Siswa melakukan kegiatan pembelajaran dilaksanakan di sekolah/madrasah/satuan pendidikan keagamaan. Tanggal 26-28 Maret, 2-4 April, dan 7-8 April 2025 Tanggal di atas merupakan jadwal libur bersama hari raya Idulfitri bagi siswa di sekolah/madrasah/satuan pendidikan keagamaan. Tanggal 9 April 2025 .Kegiatan pembelajaran bagi siswa di sekolah/madrasah/satuan pendidikan keagamaan dilaksanakan kembali seperti biasa. Apa kegiatan siswa-siswi beragama Islam selama bulan Ramadan? Siswa-siswi beragama Islam diharapkan melaksanakan kegiatan untuk meningkatkan iman dan takwa, serta untuk membentuk akhlak mulia. Beberapa contoh kegiatannya antara lain: Melakukan kegiatan tadarus Alqur’an Mengikuti pesantren kilat Terlibat dalam kajian keislaman. Bagaimana dengan siswa-siswi yang tidak beragama Islam selama bulan Ramadan? Melakukan kegiatan bimbingan rohani. Melakukan kegiatan keagamaan sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Apa peran pemerintah daerah dalam mendukung pembelajaran di bulan Ramadan? Peran pemerintah daerah dalam mendukung pembelajaran di bulan Ramadan antara lain: Menyiapkan perencanaan kegiatan pembelajaran selama bulan Ramadan untuk dipedomani oleh sekolah. Menyelaraskan waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah selama bulan Ramadan. Apa peran orang tua/wali selama pembelajaran di bulan Ramadan? Peran orang tua/wali yang dilakukan saat pembelajaran di bulan Ramadan:Orang tua/wali membimbing dan mendampingi peserta didik dalam melaksanakan ibadah. Memantau peserta didik pada saat melaksanakan kegiatan belajar mandiri. Ayah Bunda sahabat Educa, apa saja kegiatan menyenangkan dan bermakna yang bisa diberikan kepada Si Kecil selama bulan Ramadan? Bulan Ramadan adalah saat yang istimewa bagi Ayah Bunda untuk bisa meluangkan waktu lebih banyak bersama si kecil. Ayah Bunda bisa mengajak si kecil melakukan aneka kegiatan menyenangkan dan bermakna. Berikut ini adalah variasi kegiatan yang telah kami kategorikan berdasarkan usia anak: Anak Usia 2-4 Tahun Bermain tebak gambar bernuansa Islami: Ayah Bunda bisa menggunakan kartu gambar bertema Ramadan, seperti bulan, bintang, masjid, Ka’bah, untuk bermain tebak-tebakan. Permainan ini membantu anak mengenali simbol-simbol keagamaan dengan cara yang menyenangkan. Mencicipi takjil sederhana: Libatkan si kecil dalam menyiapkan takjil seperti mencampur buah saat membuat es buah. Si kecil bisa belajar berbagi dengan menikmati takjil bersama keluarga. Membuat craft bernuansa Islami: Ayah Bunda bisa mengajak si kecil membuat kartu ucapan Idulfitri atau hiasan masjid dari kertas warna-warni. Kegiatan ini melatih motorik halus sambil memperkenalkan simbol-simbol di agama Islam. Anak Usia 4-6 Tahun Menghias kue Lebaran: Ayah Bunda bisa mengajak si kecil menyiapkan kue kering, lalu ajak ia untuk menghiasinya. Menulis doa Ramadan: Ayah Bunda bisa membantu si kecil untuk menulis atau menggambar doa sederhana di kertas. Motivasi ia untuk mengungkapkan harapan mereka kepada Allah secara kreatif. Membuat Kartu Ucapan Lebaran: Bersama si kecil, Ayah Bunda bisa membuat kartu ucapan Lebaran dengan menggambar dan menulis pesan sederhana. Si Kecil bisa belajar untuk berbagi kebahagiaan dan mengembangkan rasa peduli kepada sesama. Bulan Ramadan adalah saat yang tepat untuk mendampingi si kecil tumbuh dengan nilai-nilai kebaikan dan ketakwaan kepada Allah. Semoga aneka panduan ini bisa membantu Ayah Bunda dalam memberikan aktivitas positif yang dapat mempererat ikatan keluarga dan meningkatkan pemahaman agama. Mari kita sambut bulan penuh berkah ini dengan semangat yang positif dan penuh kebahagiaan. Sumber Referensi: 1. Ffreepik.com. (2024). View photorealistic muslim people with animals prepared eid al adha offering [1] 2. Instagram ditjen.paud.dikdasmen. (2025) Panduan pembelajaran ramadan [2]
Marbel adalah kepanjangan dari Mari Belajar sambil Bermain. Gim yang diproduksi oleh Educa Studio ini, telah diunduh oleh jutaan pengguna internet, khususnya anak usia dini. Marbel memang dibuat untuk mendukung perkembangan anak usia PAUD dan TK. Ini beberapa alasan mengapa gim Marbel sangat digemari oleh jutaan anak Indonesia di kala liburan Nataru: Produk Marbel ada beberapa macam, antara lain: Marbel Membaca Marbel Menulis Marbel Angka Marbel Belajar Hewan. Produk Marbel yang paling lengkap berjudul Marbel TK dan PAUD, yang merangkum beragam manfaat dari produk Marbel lainnya. Dengan gim ini, anak-anak bisa belajar membaca, menulis, berhitung, belajar transportasi, dan materi dasar lain yang biasa diajarkan di TK / PAUD. Mengapa Marbel begitu digemari anak Indonesia? 1. Audio visual yang menarik Grafis gim ini sangat sederhana dan menarik. Anak tidak akan merasa bosan dengan grafis dan musik yang disuguhkan. 2. Interaktif dan menyenangkan Anak masa kini sangat menyukai segala bentuk permainan yang menantang. Anak jadi makin semangat belajar dan terdorong untuk memperoleh hasil yang baik. 3. Menguatkan motorik halus Dengan gerakan jari dan tangan (mengetuk, menyeret, atau membuat bentuk) pada layar HP, motorik halus anak akan terlatih. Baca juga: 5 Aktivitas Mudah Kembangkan Motorik Halus Anak Saat Ramadan 4. Menguatkan kognitif Anak bisa belajar aneka pengetahuan yang telah dikelompokkan menjadi beberapa tema, sehingga mempermudah anak dalam memahami atau menguasai materi. 5. Menguatkan keterampilan bahasa Anak bisa belajar memahami instruksi, mengenal kosakata baru, dan belajar mengucapkan kata atau kalimat dengan tepat. Contoh gimnya adalah Marbel Membaca atau Marbel Buah. Baca juga: 7 Ciri Anak Usia Dini yang Memiliki Kecerdasan Berbahasa dan Cara Membimbingnya! 6. Melatih kemandirian Meski terkadang anak perlu didampingi orang tua saat belajar, tapi bermain gim Marbel sangat memungkinkan anak untuk belajar secara mandiri. 7. Sederhana Aneka gim Marbel sangat sederhana, mudah dipahami, dan sudah dikelompokkan sesuai dengan usia anak. 8. Praktis dan efektif Gim Marbel bisa dimainkan dengan HP yang bisa dibawa atau dimainkan kapan dan di mana saja. 9. Mempererat bonding Gim Marbel memang diciptakan untuk anak Indonesia. Namun, dalam penggunaannya, sangat disarankan agar orang tua turut mendampingi anak, sehingga bonding-nya tetap terjaga bahkan justru makin erat. Baca juga: Tumbuhkan Ikatan Batin yang Erat antara Anak dengan Orang Tua bersama Riri Cerita Anak Interaktif 10. Menguatkan konsentrasi Beberapa permainan secara khusus dimainkan dengan konsentrasi tinggi, agar bisa menyelesaikan tugas secara cepat dan tepat. 11. Efisien (hemat biaya) Anak bisa belajar bersama orang tua di rumah dengan HP atau gadget. 12. Selalu update Games dalam aplikasi Marbel akan selalu diperbarui, untuk menyesuaikan perkembangan kurikulum Indonesia, juga berfokus pada kebutuhan anak dari masa ke masa. 13. Perlunya pendampingan orang tua Marbel memiliki banyak manfaat, keunggulan, juga sangat ramah anak. Namun, orang tua tetap perlu mendampingi mereka, agar bisa memberi batasan, khususnya dalam durasi penggunaan HP. Bantu si kecil untuk tidak menggunakan HP pada waktu-waktu tertentu, misalnya saat makan malam, atau di tempat-tempat tertentu, seperti di ruang makan atau ruang keluarga. Ingatkan anak pula, akan pentingnya bersosialisasi, bermain dengan teman sebaya, melakukan kegiatan atau permainan fisik, dan berolahraga. Tetaplah menjadi teladan yang baik, agar si kecil makin bijak dalam menggunakan perangkat digital. Baca juga: 7 Aktivitas Fisik Anak PAUD yang Edukatif dan Menyehatkan Sumber Referensi 1. Freepik.com. (2024). Two cheerful kids their happy mom using phone video [1]
Bukan hanya sebagai media hiburan, dongeng RIRI hadir untuk anak Indonesia, sebagai media pembangun moral dan karakter. Yuk, ajak si kecil membaca RIRI, supaya mereka memiliki saat-saat liburan yang menakjubkan dan bermakna. Ayo simak juga aneka artikel tentang kegiatan liburan akhir semester dan Nataru Inilah 18 alasan mengapa ayah bunda perlu mengajak si kecil mengisi waktu liburan bersama RIRI (Cerita Anak Interaktif): 1. Mengandung pesan moral Dongeng RIRI dikemas dengan sederhana, mudah pahami, dan sarat akan pesan moral yang bermanfaat untuk membangun karakter. 2. Animatif dan interaktif Dongeng RIRI dikemas dalam bentuk animasi yang mampu menambah daya tarik si kecil, sehingga mempermudah proses memahami makna cerita dan pesan moralnya secara interaktif. 3. Bahasa yang sederhana Percakapan dengan bahasa yang sederhana memungkinkan si kecil, lebih mudah memahami jalan cerita dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi juga keterampilan linguistik mereka. Baca juga: Dorong Kemampuan Berbahasa Anak dengan Gim Riri Cerita Anak Interaktif 4. Mengembangkan daya imajinasi Si kecil akan dibawa ke dunia imajinasi yang menyenangkan, melalui tokoh dan latar yang unik. Hal ini akan membantu si kecil dalam membangun kreativitas, kecerdasan, serta daya imajinasinya. 5. Mempererat hubungan interpersonal Dengan mengajak si kecil menonton bersama dan mendiskusikan isi cerita RIRI secara interaktif, proses bonding yang makin erat antara orang tua dengan anak akan tercipta. 6. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis Dengan memberi aneka pertanyaan kepada si kecil setelah menonton animasi dongeng RIRI, kemampuan berpikir kritis mereka akan makin berkembang. Baca juga: Kembangkan Keterampilan Berpikir Kritis Anak dengan Cara Ini! 7. Mengembangkan empati Beberapa dongeng RIRI mengisahkan tentang kepedulian, sopan santun, menghargai sesama, dan sikap mulia lainnya. Tentu hal ini sangat baik untuk mengembangkan rasa empati anak. 8. Menanamkan rasa bangga pada tradisi dan budaya Indonesia Selain cerita fantasi dan fabel, koleksi animasi dongeng RIRI banyak yang diadaptasi dari cerita rakyat terkenal, sehingga bisa mengenalkan keragaman dan kekayaan budaya Indonesia. 9. Meningkatkan kemampuan dan minat membaca Dongeng RIRI tidak hanya hadir dalam bentuk animasi, namun, juga hadir dalam e-book dan buku cetak. Dengan demikian, hal ini, bisa meningkatkan kemampuan dan minat baca si kecil. 10. Melatih kemampuan mendengarkan Dongeng RIRI hadir dalam bentuk audio di platform Spotify. Tentu si kecil akan lebih dipermudah dalam menikmatinya, sehingga kemampuan mendengarkannya pun otomatis meningkat. Baca juga: 6 Cara Melatih Keterampilan Anak dalam Mendengarkan 11. Berlatih memahami emosi Si kecil akan dibawa ke dalam alur cerita yang beragam suasananya. Mereka akan mengalami rasa bahagia, haru, sedih, takut, dan lainnya, sesuai apa yang dialami tokoh dalam cerita. Baca juga: Kenalkan Aneka Emosi ke Anak, Ternyata Manfaatnya Luar Biasa 12. Media pengantar tidur Sebelum tidur, ajak si kecil mendengarkan dongeng RIRI di Spotify, agar mereka merasa lebih tenang. 13. Media hiburan yang ramah anak Si kecil pasti akan merasa senang saat menonton dongeng RIRI yang seru, apalagi jika ditemani orang tua dan keluarga. 14. Mengajarkan keterampilan memecahkan masalah Aneka dongeng RIRI menceritakan tokoh yang sedang berpetualang atau menghadapi suatu persoalan, sehingga si kecil akan belajar berpikir logis dan kreatif untuk menemukan jalan keluar. 15. Melatih keberanian dan kepercayaan diri Si kecil makin termotivasi menjadi pribadi yang pemberani dan percaya diri dengan menyaksikan tokoh-tokoh pendekar dan pahlawan yang gagah juga pemberani, dalam RIRI. Kembangkan Aneka Karakter Islami Si Kecil bersama KABI (Kisah Nabi) 16. Meningkatkan daya kolaborasi Kisah tokoh yang memiliki sahabat, senang bekerja sama, dan berjiwa sosial dapat meningkatkan kemampuan anak dalam berkolaborasi atau berinteraksi dengan sesamanya. Baca juga: Variasi dan Kolaborasi Pembelajaran PAUD Berbasis Kesenian 17. Meningkatkan kemampuan visualisasi Ajak si kecil menikmati dongeng RIRI dengan mendengarkan (tanpa melihat visualnya). Ajak pula mereka menggambar adegan yang dianggap paling menarik dalam dongeng, agar kemampuan visualisasi si kecil makin terlatih dan berkembang baik. 18. Menumbuhkan rasa ingin tahu Dongeng berlatar belakang budaya dan kebiasaan masyarakat tertentu, juga dongeng yang menggambarkan keindahan alam dan hubungan harmonis antarmanusia, bisa memupuk rasa ingin tahu si kecil, dan memotivasinya untuk mempelajari hal baru. Ayah bunda, semoga dongeng RIRI bisa menjadi sahabat terbaik si kecil dalam mengisi waktu liburan. Selain menjadi media bonding, harapannya ketika si kecil membaca atau menikmati dongeng RIRI, mereka bisa menyerap berbagai manfaat yang terkandung di dalamnya. Sumber referensi: 1. Freepik.com. (2024). Little cute asian girl reading book nature [1]