Top
Rabu, 26 Maret 2025 | Edukasi

Modul Ajar Tema Makanan Tradisional ini cocok diajarkan saat anak-anak merayakan lebaran. Modul ajar atau RPP Harian ini dikhususkan untuk siswa PAUD usia 4-6 tahun atau SD kelas 1-3. Mengapa anak-anak perlu mengenal aneka makanan tradisional, khususnya yang sering disajikan di hari Idul Fitri? Ibu Venti Diana Novitasari Meirina Lani Anggapuspa mengatakan bahwa "Mengenalkan makanan tradisional khas sejak dini ke anak-anak bertujuan supaya nantinya mereka mampu melestarikannya sebagai budaya warisan luhur agar tidak hilang ditelan zaman." Selain itu, tentu saja siswa juga diajak untuk makin mencintai budaya Indonesia dan mengenal aneka makanan sehat. Biasanya, makanan tradisional terbuat dari bahan alam serta bahan-bahan yang sehat lainnya. Berikut adalah modul ajarnya: Baca juga: Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik: Makanan Adat - Tema Negaraku Kurikulum Merdeka Belajar A. Kegiatan Pembuka Guru menyapa siswa dengan ramah dan mengajak siswa menceritakan pengalaman mereka saat merayakan Lebaran dengan pertanyaan pemantik: Siapa yang berkunjung ke tempat saudara atau eyang ketik liburan Lebaran? Makanan apa saja yang disajikan saat itu? Makanan tradisional apa yang kalian makan? Guru menunjukkan gambar atau video tentang makanan tradisional, misalnya opor ayam, rendang sapi, sambal goreng ati, ketupat, dan lainnya. Guru mengajak siswa menceritakan tentang makanan tradisional yang dinikmati ketika merayakan Lebaran Baca juga: Modul Ajar PAUD Topik: AKU CINTA BANGSAKU, Sub Topik PERMAINAN TRADISIONAL Indonesia | RPPH Kurmer TK Usia 4-5 Tahun B. Kegiatan Inti Bermain tebak-tebakan dengan media gambarSiswa menunjukkan gambar makanan tradisional dari berbagai daerah dan mengajak siswa untuk menebaknya. Memotong ketupatSiswa secara mandiri memotong ketupat dan membelahnya menjadi beberapa bagian, lalu meletakkannya dalam sebuah piring. Guru membantu menuangkan kuah opor ke dalam piring. Bermain peranDalam permainan drama, siswa memperagakan adegan sebuah keluarga yang sedang merayakan Lebaran. Percakapan sederhana yang diucapkan pemeran bertema makanan tradisional. Membuat ketupat dari pitaSiswa membuat karya berbentuk ketupat dengan bahan pita. Membuat puzzleKumpulkan dan cetak gambar aneka makanan tradisional dari Google Image. Siswa mencetak lalu memotong-motong gambar tersebut menjadi beberapa bagian. Cerita interaktifSiswa mendapatkan aneka gambar bertema lebaran. Siswa menceritakan gambar yang ia dapatkan. Menggambar dan mewarnaiSiswa menggambar dan mewarnai aneka gambar bertema Islami atau Lebaran. Memasak makanan tradisionalSiswa memasak bersama guru aneka makanan tradisional yang mudah dimasak. Makan bersamaSiswa membawa makanan tradisional dari rumah untuk dimakan bersama di sekolah. Baca juga: Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 5-6 Tahun, Tema : Kegiatan Asyik Merayakan Lebaran C. Kegiatan Penutup (Refleksi dan Penugasan) Guru bertanya kepada siswa beberapa pertanyaan di bawah ini: Apakah makan tradisional kesukaan kalian? Apa yang kalian pelajari pada pembelajaran ini? Mengapa kita harus bangga dengan makanan tradisional di Indonesia? Mengapa Indonesia memiliki banyak makanan tradisional? SIswa mendapatkan penugasan dari guru, misalnya: Menulis cerita atau menggambar dengan tema makanan tradisional kesukaanku. Pada pembelajaran selanjutnya siswa akan Menceritakan tentang makanan tradisional tersebut. Membuat video pendek tentang makanan tradisional favorit. Membawa makanan tradisional untuk dinikmati bersama. Mewarnai gambar makanan tradisional. Melalui sebuah penelitian yang telah dilakukan, Titi Nurohmah menyimpulkan bahwa: "90% orang tua mengetahui makanan tradisional Sunda, dan 55% di antaranya pernah menyajikannya dalam hidangan sehari-hari.  Penelitian ini menyoroti peran penting orang tua dalam memperkenalkan makanan tradisional Sunda kepada anak-anak sejak dini sebagai upaya pelestarian budaya. Selain menyajikan makanan tradisional dalam hidangan sehari-hari, orang tua juga bisa memperkenalkannya dengan mengajak anak berbelanja makanan tradisional, memasak makanan tradisional bersama, dan lainnya. Baca juga:PANDUAN Praktis Anak dalam KUNJUNGAN KELUARGA saat Lebaran agar Semakin BERMAKNA | Untuk Usia PAUD dan SD Seperti dalam modul ajar di atas, siswa tidak hanya diajak untuk belajar di sekolah. Namun, mereka juga diajak untuk belajar dari rumah bersama orang tua. Semoga dengan kerja sama yang solid, guru dan orang tua bisa melestarikan hasil budaya daerah dengan mengajak siswa belajar dan bermain dengan tema makanan tradisional. MARBEL TK DAN PAUD: Aplikasi belajar anak disajikan dalam tema yang menarik dan lengkap     Sumber Referensi: Venti Diana Novitasari & Meirina Lani Anggapuspa. (2022). Perancangan Buku Ilustrasi Makanan Tradisional Khas Kota Surabaya untuk Anak Usia 9-12 Tahun [1] Titi Nurohmah. (2022). Peran Orang Tua dalam Mengenalkan Makanan Tradisional Sunda pada Anak Usia Dini [2]

Selasa, 11 Maret 2025 | Edukasi

Hai para Guru sahabat Educa, generasi muda tanah air kita perlu memahami pentingnya menjaga serta melestarikan budaya dan tradisi bangsa. Budaya adalah identitas yang merupakan ciri khas bangsa dan menjadi warisan berharga yang harus dilestarikan. LKA GRATIS: Belajar Mengenal Pakaian Daerah  Berikut ini adalah contoh naskah pidato yang bertujuan menumbuhkan rasa cinta budaya Indonesia yang dapat disampaikan kepada anak PAUD dan siswa SD. Om swastiastu, Namo Buddhaya, Salam kebajikan, Salam sejahtera bagi kita semua, Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Shalom. Selamat pagi, Bapak/Ibu Guru yang saya hormati, dan teman-teman anak didik yang saya begitu saya kasihi dan banggakan, Kita patut bersyukur karena tinggal di Indonesia. Indonesia adalah sebuah negeri yang sangat indah dan kaya akan budaya serta agama. Hari ini, saya ingin mengajak teman-teman untuk lebih mencintai budaya Indonesia. Teman-teman tau lagu berjudul “Dari Sabang sampai Merauke” (Bisa dinyanyikan sebagian lagu bersama anak didik). Dalam syair lagu ini, kita diajak untuk memahami bahwa kita memiliki banyak pulau yang terdiri atas ribuan suku bangsa. Setiap suku bangsa memiliki bahasa daerah, adat istiadat, seni, dan tradisinya masing-masing yang membanggakan. Apa tugas kita sebagai generasi penerus bangsa? Tentu saja, kita harus bersedia menjaga dan melestarikannya. Bagaimana caranya? Baca juga:Kenalkan Budaya Indonesia kepada Anak dengan Riri Cerita Anak Interaktif Di zaman digital ini, teknologi berkembang dengan sangat pesat. Budaya asing semakin gencar mudah masuk ke dalam kehidupan kita. Budaya luar negeri sangat mempengaruhi pola pikir serta gaya hidup kita. Banyak anak muda lebih mengenal budaya luar dibandingkan budaya sendiri. Jika kita tidak berusaha melestarikannya, budaya kita bisa terlupakan, dan bahkan bisa punah. Oleh karena itu, kita harus mulai dari diri sendiri dengan mencintai dan menjaga budaya bangsa. Berikut beberapa tindakan nyata yang bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari: Baca juga: Ajarkan Keberagaman Budaya kepada Anak dengan Riri Cerita Anak Interaktif 1. Mengenal dan bangga dengan budaya Sendiri Kita bisa mulai dengan mengenal budaya daerah kita. Bila berbicara tentang negara jepang, kita akan mungkin hanya akan teringat tentang Kimono dan Samurai. Bila berbicara tentang negara Belanda, kita hanya mungkin hanya akan berpikir tentang kincir anginnya. Bagaimana dengan Indonesia? Di Jawa ada batik dan wayang, di Semarang ada lumpia, di Sumatra ada rumah gadang dan tari Piring, di Bali ada tari Kecak, dan di Papua ada ukiran khas suku Asmat dan rumah Honai. Kaya sekali tanah air kita ini bukan? Mari kita bangga dengan budaya kita dan tidak merasa malu untuk mengenakan pakaian adatnya atau menghadiri acara-acara adat yang sering diadakan. Baca juga:RPP PAUD Tema Bangsaku, Subtema Permainan Tradisional 2. Mempelajari dan melestarikan budaya Setiap daerah di negara kita juga memiliki lagu daerah, alat musik tradisional, dan tarian daerahnya. Kita bisa belajar menyanyikan lagu daerah, menari tarian tradisional, atau memainkan alat musik khas Indonesia seperti angklung dan gamelan. Di sekolah, kita bisa mengikuti kegiatan seni budaya, seperti menari atau membuat kerajinan tangan khas daerah. 3. Menggunakan bahasa daerah Jika kita memiliki bahasa daerah, mari kita gunakan dalam percakapan sehari-hari dengan keluarga atau teman. Dengan begitu, bahasa daerah kita tidak akan punah dan tetap hidup serta menjadi kebanggaan bagi generasi kita. Baca juga:Bisa Dipraktikkan di PAUD: Inilah 9 Tradisi Ramadan Menarik di Berbagai Daerah di Indonesia 4. Mencintai kuliner tanah air Indonesia memiliki banyak makanan tradisional seperti nasi goreng, sate, rendang, pempek, gudeg, dan masih banyak lagi. Daripada selalu makan makanan dari luar negeri, mari kita bangga menikmati makanan khas daerah kita sendiri yang tidak kalah enak dan nikmatnya. Justru makanan khas dari daerah di Indonesia dikenal sangat sehat serta bergizi. 5. Menjaga dan melestarikan warisan budaya Ketika kita mengunjungi tempat bersejarah seperti candi, museum, atau rumah adat, mari kita jaga kebersihan dan tidak merusaknya. Dengan begitu, generasi setelah kita masih bisa melihat dan belajar tentang sejarah serta budaya Indonesia. Saat berkunjung ke tempat-tempat bersejarah, mungkin kita perlu mengeluarkan sedikit uang. Namun, dari sumbangan kita itulah, negara maupun pemerintah daerah akan memiliki dana untuk merawat setiap tempat bersejarah yang kita kunjungi. Baca juga:Perlindungan Bahasa Daerah di PAUD: Bisa dengan Aneka Kegiatan Seru! Teman-teman, mencintai budaya Indonesia bukan hanya dengan kata-kata, tetapi juga dengan tindakan nyata. Mari kita jaga warisan bangsa ini agar tetap hidup dan dikenal oleh dunia. Budaya adalah jati diri bangsa, jika kita tidak menjaganya, siapa lagi? Sekian pidato dari saya. Semoga kita semua semakin cinta dan bangga dengan budaya Indonesia. Om shanti shanti shanti om, Namo Buddhaya, Salam kebajikan, Salam sejahtera bagi kita semua, Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Shalom. Baca juga:Modul Ajar dan RPP PAUD Tema Negaraku, Topik Tarian Adat - Kurikulum Merdeka Belajar Mencintai budaya Indonesia bukan hanya sekedar kebanggaan, tetapi juga tanggung jawab kita sebagai generasi penerus bangsa. Mari kita lestarikan budaya dengan mengenal, mempelajari, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari agar tetap hidup dan diwariskan kepada generasi selanjutnya. Semoga naskah pidato ini bermanfaat untuk membangkitkan semangat anak PAUD dan SD dalam mencintai budaya Indonesia, agar menyadari pentingnya menjaga kekayaan warisan bangsa ini. KABI (Kisah Nabi): Animasi Pembangun Karakter Islami Anak Indonesia  

Rabu, 29 Januari 2025 | Edukasi

Bahasa daerah perlu dilindungi karena merupakan warisan budaya yang mencerminkan identitas dan kearifan lokal, juga menjaga keberagaman budaya. Di satuan PAUD, pelestarian ini dapat dilakukan melalui aktivitas yang menyenangkan, seperti permainan, lagu, dan cerita rakyat dalam bahasa daerah. Berikut ini adalah aneka variasi aktivitas yang bisa membantu anak-anak Indonesia mengenal, mencintai, dan bangga terhadap budaya mereka sejak dini. 1. Pengenalan melalui lagu dan musik tradisional Ajarkan lagu anak-anak dalam bahasa daerah, seperti "Gundul-gundul Pacul" (Jawa) atau "Butet" (Batak), karena syairnya sederhana dan mudah dinyanyikan. Gunakan alat musik tradisional seperti angklung, gamelan, atau tifa untuk memperkuat suasana lokal. Ajak anak didik untuk melakukan gerakan sederhana saat menyanyikannya agar lebih meriah. Baca juga:Ajarkan Keberagaman Budaya kepada Anak dengan Riri Cerita Anak Interaktif\ 2. Rutin mengajak anak didik bermain permainan tradisional Lakukan permainan tradisional untuk mengenalkan kosakata bahasa daerah secara interaktif. Permainan ini dapat dipadukan dengan tebak-tebakan atau lirik lagu untuk membuat anak lebih mudah mengingat istilah lokal. Beberapa permainan tradisional lainnya antara lain adalah: Engklek: Permainan lompat pada pola kotak-kotak sambil melatih keseimbangan dan mengenalkan angka atau istilah lokal Hompimpa: Permainan sederhana menentukan giliran dengan mengucapkan ungkapan khas daerah Congklak: Permainan melibatkan biji-bijian untuk melatih motorik halus dan mengenalkan hitungan dasar. Baca juga:Modul Ajar PAUD Topik: AKU CINTA BANGSAKU, Sub Topik PERMAINAN TRADISIONAL Indonesia | RPPH Kurmer TK Usia 4-5 Tahun 3. Memasukkan tema cinta bahasa daerah dalam pembelajaran Ajak anak didik melakukan komunikasi dengan bahasa daerah di hari-hari tertentu. Ciptakan pula pembelajaran yang menyenangkan agar anak didik tidak merasa canggung saat menggunakannya. 4. Kegiatan mendongeng cerita rakyat dengan bahasa daerah Bacakan cerita rakyat menggunakan bahasa daerah. Gunakan alat peraga, seperti boneka atau ilustrasi untuk membantu anak memahami cerita dengan lebih menarik. Ajaklah orang tua, budayawan, dan tokoh masyarakat dalam mengenalkan bahasa daerah melalui cerita, lagu tradisional, atau aktivitas lainnya di PAUD. Kolaborasi ini memperkaya pembelajaran anak dan mempererat hubungan dengan komunitas lokal. Baca juga: Bisa Dipraktikkan di PAUD: Inilah 9 Tradisi Ramadan Menarik di Berbagai Daerah di Indonesia 5. Mengadakan pertunjukan bertema budaya daerah Dalam acara ini anak-anak menampilkan lagu, tarian, atau cerita dalam bahasa lokal. Lengkapi kegiatan dengan mengenakan pakaian adat untuk memperkuat suasana dan mengenalkan kekayaan budaya. 6. Menyediakan buku bacaan bilingual (bahasa Indonesia - bahasa daerah) Selain agar bisa dibaca oleh anak-anak didik, buku ini juga bisa dijadikan sumber belajar saat pembelajaran di kelas. Baca juga:RPP PAUD Tema Bangsaku, Subtema Permainan Tradisional 7. Sarana belajar berbasis teknologi Ajak anak didik belajar bahasa daerah melalui gim, film animasi, atau website edukasi tentang bahasa daerah agar menarik hati anak-anak didik di zaman digital. 8. Penguatan peran pendidik Agar pendidik PAUD semakin memiliki keterampilan dalam mengajarkan budaya daerah, sekolah bisa melakukan beberapa hal di bawah ini: Memberikan pelatihan: Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan guru dalam mengajarkan banyak hal tentang budaya daerah dengan cara yang menarik Menyediakan modul ajar: Modul ajar ini menyajikan langkah-langkah mengajarkan materi pembelajaran tentang budaya daerah (bernyanyi, bermain, dan lainnya) dengan cara menyenangkan. Baca juga: Luar Biasa, Cerita Rakyat Banyak Manfaatnya. Manfaat ke-5 Tak Disangka Melindungi budaya daerah sejak anak berusia PAUD adalah langkah penting untuk menjaga warisan budaya dan memperkenalkan identitas lokal kepada generasi muda. Aneka kegiatan di atas tidak hanya bertujuan melestarikan kekayaan budaya, tetapi juga dapat membantu anak mengembangkan keterampilan berbahasa, meningkatkan kreativitas seni, dan memperkuat rasa bangga terhadap asal-usul mereka. Dengan berbagai aktivitas yang kreatif dan kolaborasi dengan para ahli dan komunitas, anak didik dapat bermain sambil mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka. Mari bersama-sama membangun kecintaan anak pada bahasa daerah untuk masa depan budaya Indonesia yang lebih cerah. RIRI Cerita Anak Interaktif: Ada banyak judul cerita rakyat, fabel, dan dongeng fantasi penguat karakter anak   Sumber referensi: 1. Freepik.com. (2024). Close up portrait lovely sister young sister thai traditional dress put white flower her ear look [1]  

Rabu, 04 Desember 2024 | Edukasi

Keberagaman budaya menjadi satu aspek terpenting yang harus diperhatikan dalam mendidik anak usia dini. Sebab, keberagaman inilah yang nantinya akan membuat mereka paham tentang konsep perbedaan dalam masyarakat. Sederhananya, keberagaman budaya adalah kondisi masyarakat yang beragam, di mana ada berbagai macam suku bangsa, budaya, dan bahasa. Beberapa contoh keberagaman budaya, yakni pakaian adat, lagu daerah, rumah adat, hingga alat musik. Selain itu, contoh keberagaman budaya lainnya adalah seni pertunjukan, upacara adat, makanan khas, senjata tradisional, bahasa daerah, juga dialek atau logat bahasa. Cara mengajarkan keberagaman budaya kepada anak Keberagaman budaya adalah semua sistem tata kehidupan yang diperoleh individu atau manusia melalui proses belajar yang berkesinambungan. Contoh keberagaman budaya yang bisa dijumpai di Indonesia adalah banyaknya hari raya keagamaan, seperti Idul Adha, Nyepi, Waisak, Natal, dan lainnya, serta beragamnya pakaian adat juga bahasa daerah. Baca juga: Peran Riri Cerita Anak Interaktif dalam Edukasi Anak Usia Dini Mengingat banyaknya budaya milik bangsa Indonesia yang perlu dilestarikan, orang tua perlu mulai mengajarkan tentang keberagaman budaya kepada anak sejak usia dini. Bagaimana caranya? Salah satu cara mengajarkan keberagaman budaya kepada anak, yakni melalui permainan tradisional, seperti gobak sodor, petak umpet, cublak-cublek suweng, congklak, balap karung, layangan, serta kucing-kucingan. Permainan tradisional ini tidak hanya mengajarkan keberagaman budaya kepada anak sejak usia dini, namun, juga melatih mereka bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Cara mengajarkan keberagaman budaya kepada anak, yaitu mengenalkan berbagai macam makanan tradisional khas tiap daerah. Orang tua bisa mengajak si kecil membeli, memakan, bahkan berlatih sendiri membuat makanan tradisional masing-masing daerah yang beragam jenisnya. Baca juga: Ajarkan Pesan Moral Positif untuk Anak Usia Dini dengan Riri Cerita Anak Interaktif Mengenalkan warisan seni dan budaya kepada anak usia dini, juga bisa menjadi salah satu cara mengajarkan keberagaman budaya. Hal ini penting dilakukan agar mereka bisa mewariskan budaya tersebut ke generasi selanjutnya. Terakhir, cara mengenalkan warisan budaya kepada anak usia dini, yaitu memanfaatkan berbagai media yang ada sebagai bahan ajar. Beberapa media yang dimaksud ini, antara lain cerita bergambar, video interaktif, hingga buku cerita. Mengingat proses belajar anak usia dini masih perlu diimbangi dengan aktivitas permainan, orang tua bisa menggunakan gim edukasi yang memuat cerita rakyat. Riri Cerita Anak Interaktif misalnya. Bersama Riri, orang tua bisa mengajarkan juga mengenalkan budaya kepada anak usia dini dengan cara yang mudah, murah, menyenangkan, dan tidak membosankan. Baca juga: Perkuat Ikatan Sosial Anak Usia Dini dengan Riri Cerita Anak Interaktif Riri Cerita Anak Interaktif adalah gim edukasi yang memuat ratusan cerita anak, mulai dari dongeng, fabel, hingga kisah pendidikan karakter. Riri adalah solusi tepat bagi orang tua yang ingin mengajarkan atau mengenalkan budaya kepada anak usia dini dengan cara yang menyenangkan, interaktif, dan tidak membosankan. Dengan Riri Cerita Anak Interaktif, orang tua bisa mengenalkan budaya Indonesia kepada anak lewat cerita yang bervariasi juga mengedukasi. Meski begitu, hal ini juga tetap perlu dibarengi dengan metode lain, seperti yang telah disebutkan di atas. Bisa disimpulkan, cara mengajarkan keberagaman budaya kepada anak adalah: Bermain permainan tradisional Mengenalkan berbagai macam makanan tradisional khas tiap daerah Mengenalkan warisan seni dan budaya kepada anak usia dini Memanfaatkan berbagai macam media yang ada untuk mengenalkan budaya kepada anak. Mengajarkan anak tentang keberagaman budaya, memang menjadi salah satu langkah terpenting yang harus dilakukan orang tua, demi membentuk generasi yang lebih terbuka dan toleran. Baca juga: Kenalkan Budaya Indonesia kepada Anak dengan Riri Cerita Anak Interaktif Selain itu, dengan mengajarkan keberagaman budaya kepada anak usia dini, hal tersebut diharapkan dapat membentuk generasi penerus bangsa yang dapat mewariskan kekayaan budaya Indonesia kepada generasi selanjutnya. Mari kenalkan keberagaman budaya dan ajak si kecil melestarikannya dengan Riri Cerita Anak Interaktif! Sumber referensi: Kumparan.com. Pengertian Keberagaman Budaya Menurut Para Ahli dan Contohnya. (2023). Tanggal akses 4 Desember 2024. Paudpedia.kemdikbud.go.id. Mengenalkan Keberagaman Budaya di Rumah bersama Anak. (2023). Tanggal akses 4 Desember 2024.

Jumat, 08 November 2024 | Edukasi

Indonesia dikenal dengan kekayaan budayanya yang sangat melimpah. Dari Sabang sampai Merauke, semua wilayah di Indonesia punya budayanya masing-masing, yang tidak hanya unik, namun, juga menarik untuk dipelajari. Kebudayaan seperti tari tradisional, musik, seni, hingga cerita rakyat diwariskan secara turun-temurun. Sangat disayangkan, jika anak usia dini yang akan menjadi generasi penerus di masa mendatang, tidak tahu-menahu soal keragaman budaya Indonesia ini. Maka dari itu, orang tua perlu mulai mengedukasi anaknya tentang keberagaman budaya Indonesia, mulai dari hal-hal yang kecil, seperti cerita rakyat atau dongeng khas Nusantara. Cara mengenalkan budaya Indonesia Dari sekian banyaknya cara yang bisa dilakukan untuk mengenalkan budaya pada anak usia dini, orang tua bisa mengajak anak memainkan permainan tradisional, seperti gobak sodor, petak umpet, kelereng, layang-layang, dan masih banyak lagi. Ayah bunda juga bisa mengenalkan budaya pada anak usia dini, dengan mengajak mereka mencicipi berbagai makanan tradisional, misal gudeg, gethuk, kue putu, dadar gulung, kue cucur, dan lain-lain. Baca juga: Peran Riri Cerita Anak Interaktif dalam Perkembangan Kognitif Anak Orang tua juga bisa memperkenalkan berbagai budaya dan tradisi yang ada dalam keluarga. Contoh, budaya mengenakan pakaian batik atau pakaian adat dalam acara formal, dan mengajak anak ke tempat bersejarah, seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Terakhir, ayah bunda juga bisa mengenalkan budaya pada anak usia dini lewat pemanfaatan teknologi atau media. Misal, menggunakan YouTube untuk memperdengarkan musik tradisional. Jadi, cara mengenalkan budaya pada anak usia dini, yaitu: Mengajak anak bermain permainan tradisional Mengajak anak mencicipi berbagai penganan tradisional Memperkenalkan berbagai budaya dan tradisi yang ada dalam keluarga Mengenalkan budaya pada anak usia dini lewat bantuan media. Cara mengajarkan anak tentang budaya Indonesia Mengenalkan budaya pada anak usia dini memang menjadi satu hal yang cukup menantang bagi orang tua, terlebih lagi di era serba teknologi saat ini. Karenanya, orang tua perlu menjadi contoh yang baik bagi anak. Baca juga: Tips Mengembangkan Keterampilan Berbahasa Anak dengan Riri Cerita Anak Interaktif Misal, orang tua memberi contoh dengan menggunakan pakaian batik dalam berbagai acara, memakai produk-produk lokal Indonesia, dan mengajak anak mencoba berbagai makanan tradisional khas daerah. Dalam perkembangan teknologi yang begitu pesat saat ini, orang tua perlu lebih proaktif dalam mengenalkan budaya pada anak usia dini. Salah satunya, lewat bantuan media berbasis teknologi. Untuk itu, Educa Studio menghadirkan Riri Cerita Anak Interaktif yang dapat menjadi media orang tua untuk mengenalkan budaya pada anak usia dini, sekaligus sebagai sahabat anak dalam mengenal budaya Indonesia. Riri Cerita Anak Interaktif punya ratusan cerita anak yang diharapkan dapat mengenalkan dan menumbuhkan kecintaan anak terhadap budaya Indonesia, lewat cerita rakyat atau dongeng nusantara.  Baca juga: 7 Jenis Cerita yang Cocok Dibaca Si Kecil dalam Riri Cerita Anak Interaktif Ayah bunda, berikut rekomendasi cerita rakyat dalam Riri Cerita Anak Interaktif, yang cocok untuk mengenalkan budaya pada anak usia dini: Legenda Genting dan Gentas Rawang Tingkuluak Asal-usul Lau Kawar Asal-usul Danau Malawen Asal-usul Danau Lipan Legenda Danau Kembar Asal-usul Danau Batur Asal Mula Nama Kota Bandung Legenda Keong Mas Asal-usul Danau Toba Asal-usul Tangkuban Perahu Telaga Warna Asal-usul Selat Bali Aji Saka Ande-ande Lumut Legenda Jaka Tarub Legenda Baruklinting Legenda Kawah Sikidang Asal-usul Kota Salatiga Asal-usul Burung Cendrawasih Malin Kundang Bawang Merah dan Bawang Putih Roro Jonggrang Kisah Banta Berensyah Asal-usul Telaga Sarangan Legenda Gunung Kelud Asal-usul Tanjung Lesung Legenda Bujang Bungkuk Asal-usul Kota Jombang Asal-usul Batu Ampar Asal-usul Gunung Merapi Asal-usul Kota Banyuwangi Kisah Lutung Kasarung. Bersama Riri Cerita Anak Interaktif, orang tua tidak hanya dapat mengenalkan budaya pada anak usia dini, namun, juga melatih keterampilan kognitif anak-anak, seperti daya ingat hingga pengetahuannya. Selain itu, bersama Riri, keterampilan berbahasa anak turut berkembang. Karena dalam Riri, anak tidak hanya dibiasakan untuk membaca, namun, juga mendengarkan, berbicara, dan menulis. Dengan demikian, Riri Cerita Anak Interaktif adalah gim edukasi yang tidak hanya membantu mengenalkan budaya pada anak usia dini, tetapi juga mengembangkan berbagai keterampilan anak. Baca juga: Bangun Empati Anak dengan Riri Cerita Anak Interaktif Ayo ayah bunda, segera download gim Riri Cerita Anak Interaktif di Google Play Store atau iOS ya! Sumber referensi: Haibunda.com. 7 Cara Mengajarkan Anak Mencintai dan Melestarikan Budaya di Indonesia. (2024). Tanggal akses 8 November 2024. Paudpedia.kemdikbud.go.id. Mengenalkan Keberagaman Budaya di Rumah Bersama Anak. (2023). Tanggal akses 8 November 2024.

Rabu, 25 September 2024 | Edukasi

Era digital terus berkembang dengan sangat pesat. Namun, generasi muda, terutama anak-anak usia dini, perlu memahami akan pentingnya menjaga warisan budaya. Salah satunya adalah mengenalkan batik. GRATIS LKA: Lembar Kerja Anak yang FUN, MUDAH, dan SIMPEL Batik di Indonesia memiliki sejarah panjang yang bermula sejak dari zaman kerajaan. Ada banyak bukti-bukti sejarah yang terukir dalam prasasti tentang penggunaan batik, dan telah ditemukan pada abad ke-6 dan ke-7 di Pulau Jawa. Artikel Terkait:1. Variasi dan Kolaborasi Pembelajaran PAUD Berbasis Kesenian2. RPP PAUD Tema Bangsaku, Subtema Pakaian Adat Indonesia Pada awalnya, batik hanya digunakan oleh kalangan keraton dan memiliki makna simbolis yang mendalam, namun seiring waktu, batik menyebar ke masyarakat umum. Pada tahun 2009, UNESCO mengakui batik sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia, menjadikannya simbol kebanggaan nasional dan kebanggaan bangsa Indonesia. KABI: Kisah Teladan Nabi yang Efektif Kembangkan Karakter Anak Muslim Indonesia   Ayah Bunda, Pada tanggal 2 Oktober 2024, seluruh rakyat Indonesia akan merayakan Hari Batik Nasional. Tentu saja akan menjadi saat yang tepat untuk mengajarkan akan pentingnya menjaga kelestarian warisan budaya ini kepada Si kecil. Berikut ini adalah variasi kegiatan yang bisa diajarkan kepada Si Kecil tentang pengenalan batik, yang diharapkan mampu menumbuhkan rasa bangga akan identitas bangsa Indonesia ini. 1. Membuat Batik dari Kertas Lilin Ayah Bunda perlu menyediakan kertas lilin, cat air, kuas, dan kertas polos. Pertama-tama, ajak Si Kecil menggambar pola sederhana menggunakan lilin di atas kertas. Setelah gambar pola selesai, minta Si Kecil mewarnai seluruh kertas dengan cat air. Pola yang dilukis dengan lilin warnanya akan tetap putih, sedangkan latar belakangnya akan sesuai dengan warna dari cat air. Selain memperkenalkan tehnik dasar membatik dengan media lilin, kegiatan ini juga melatih koordinasi tangan-mata dan mengenalkan konsep resist dalam seni batik. Baca juga: Modul Ajar dan RPPH TK / PAUD dengan Topik: Adab Berpakaian - Kurikulum Merdeka Belajar - Spesial Ramadan 2. Bermain Batik dengan Playdough Ajak Si Kecil menyiapkan playdough, alat cetak kecil, dan stik atau benda dengan pola. Lalu, mintalah Si Kecil membentuk playdough menjadi lembaran tipis. Lembaran tipis playdough akan digunakan untuk membuat pola dengan menggunakan stik (atau pisau plastik) atau cetakan. Setelah cetakan selesai dibuat, Si Kecil akan mewarnai aneka pola batik dari bahan playdough tersebut. Selain mengenal aneka motif batik, Si Kecil belajar melatih kreativitas dan motorik halus.  3. Bermain Motif Batik dengan Kertas Tisu Siapkan kertas tisu dan spidol warna-warni. Lalu, ajak Si Kecil melipat kertas tisu menjadi bentuk seperempat lebih kecil. Mintalah Si Kecil membuat pola dengan tehnik pola berbentuk titik-titik dan pola berbentuk garis. Biarkan warna meresap dari lapisan tisu paling atas hingga ke lapisan tisu paling bawah. Setelah selesai, mintalah Si Kecil membuka hasil karyanya. Si Kecil belajar mengembangkan daya kreativitas, motorik halus, fokus, dan ketelitian dengan melakukan kegiatan ini. Baca juga: Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Subtopik : Bangga Berpakaian Adat - Kurikulum Merdeka Belajar 4. Bermain Motif Batik Dengan Tehnik Mencelupkan Tisu Ajak Si Kecil menyiapkan bahan dan peralatannya, yaitu cat air, pewarna makanan, tisu, dan karet gelang. Pertama-tama lipatlah tisu dengan aneka cara, bisa membentuk persegi kecil, persegi panjang, atau segitiga. Lalu, ikatlah tisu dengan karet gelang untuk membuat “space” yang tidak terkena warna. Celupkan tisu ke dalam pewarna makanan yang sudah diencerkan dengan air. Biarkan beberapa saat, usahakan terkena sinar matahari, hingga kering. Setelah kering, buka karet pengikat dan buka pula lipatan. Ajak Si Kecil mengamati motif yang terbentuk. Karya terbaik yang dibuat Si Kecil, bisa diabadikan dalam pigura foto. Kegiatan ini bermanfaat mengembangkan kreativitas, mengenalkan teknik batik lipat / ikat, dan mengenalkan konsep pola simetris. 5. Mewarnai Pola Batik pada Kertas HVS Ajak Si Kecil menemukan aneka pola batik dengan media Google Image, Biarkan SI kecil memilih pola yang ia suk. Lalu, bantu Si Kecil mencetaknya pada sebuah kertas.Beberapa contoh motif batik yang mudah untuk anak adalah motif kawung, parang, mega mendung, lereng, dan ceplok.Lalu, ajak Si Kecil mewarnai aneka motif batik tersebut dengan pensil warna atau spidol.Aktivitas ini bisa melatih kemampuan motorik halus, mengembangkan daya kreativitas, dan mengenalkan aneka pola batik. Baca juga: RPP PAUD Tema Bangsaku, Subtema Pakaian Adat Indonesia Dengan mengenalkan batik sejak usia dini, Si Kecil tidak hanya belajar tentang keindahan seni tradisional, tetapi juga memahami pentingnya melestarikan kesenian dan budaya bangsa. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, menjaga keseimbangan antara modernitas dan warisan budaya adalah salah satu tugas Ayah Bunda sebagai warga negara Indonesia.. Melalui peringatan Hari Batik Nasional pada 2 Oktober, mari kita bersama menumbuhkan rasa cinta dan bangga anak-anak Indonesia terhadap batik sebagai salah satu kekayaan bangsa yang harus terus dilestarikan dan diwariskan dari generasi ke generasi. Dengan demikian, batik akan selalu menjadi bagian penting dari identitas kita sebagai warga negara Indonesia. Karena batik juga sudah dikenal di seluruh mancanegara. Sumber Referensi: 1. Artsycraftsymom.com. (2023). Batik art projects for kids [1] 2. Ducksncrafts.com. (2023). Batik painting traditional art with organic dyes kids diy craft [2] 3. Freepik.com. (2023). Pointing choosing smiling happy chinese new year- 2020 asian young [3]