Top
Selasa, 20 Mei 2025 | Edukasi

Modul Ajar PAUD Harian atau RPPH dengan tema "Profesi Orang Tuaku" berikut ini menggunakan metode deep learning untuk usia 4-6 tahun yang dibuat dengan pendekatan interaktif, juga menggabungkan teknologi dengan aktivitas fisik dan kognitif. Tujuan pembelajaran adalah mengenalkan profesi orang tua kepada anak didik dan mengembangkan pemahaman dasar tentang pekerjaan mereka. Anak didik juga diajak untuk berimajinasi melalui pengalaman visual, audio, dan kegiatan praktis. "Children's understanding of their parents' profession shapes their perception of work and success. It fosters respect and admiration for hard work, and it encourages children to recognize the value of different career paths. By knowing their parents' professions, children gain insight into their role in society and the broader world." — (Kroeger, R., Parenting and Work Identity, 2016) Dengan mempelajari atau memahami profesi orang tuanya, anak didik bisa belajar menghargai aneka pekerjaan dan memahami setiap pekerjaan memiliki peran penting bagi sesama. Pembelajaran ini juga bertujuan untuk membuka wawasan anak didik tentang bagaimana mereka akan mendedikasikan hidupnya sesuai dengan minat, bakat, serta keterampilan yang dimiliki. 1. Kegiatan pendahuluan: Aneka kegiatan pembuka pilihan yang menyenangkan antara lain: Menyanyikan lagu “Semua Profesi Baik Adanya” Menonton video animasi tentang pengenalan profesi, misalnya Marbel Profesi Mendiskusikan profesi dari orang tua masing-masing anak didik Mengamati gambar atau slide yang menampilkan aneka profesi. Baca juga: 9 Ide Aktivitas PAUD / TK Belajar Mengenal Profesi Guru 2. Kegiatan inti Anak didik diajak untuk melakukan aneka kegiatan yang sudah disiapkan pada beberapa corner dengan aneka tema. Setiap corner anak didik diajak melakukan kegiatan sesuai tema profesi. Beberapa corner di bawah ini bisa dipilih: Bermain peran dokter: Anak didik mengenakan jas dokter dan memeriksa boneka atau teman sekelas Membuat kue seperti koki: Anak didik ikut serta dalam membuat dan menghias kue sederhana Menggambar seperti arsitek: Anak didik menggambar rumah atau gedung dengan pensil warna Bermain polisi: Anak didik berperan sebagai polisi yang mengatur lalu lintas dengan mainan mobil Membaca berita: Anak didik membaca berita sederhana di depan kelas dengan mikrofon mainan Menjadi pilot: Anak didik berimajinasi menjadi pilot dengan topi dan mainan pesawat Bermain sebagai wirausahawan: Anak didik berperan sebagai penjual dan pembeli di toko mainan. Baca juga: Modul Ajar PAUD Topik PERINGATAN HARI TNI Sub Topik MENGENAL PROFESI TENTARA | Seri TK 5-6 Tahun Setelah itu, anak didik bisa diajak untuk melakukan aneka kegiatan di bawah ini: Bercerita tentang pekerjaan orang tua: Anak-anak diminta untuk menceritakan profesi orang tua mereka dan aktivitas sehari-hari yang dilakukan Membuat poster profesi orang tua: Anak-anak menggambar atau membuat kolase yang menggambarkan profesi orang tua mereka Bermain peran pekerjaan orang tua: Anak-anak berperan sebagai orang tua mereka dan meniru aktivitas pekerjaan sehari-hari Mengundang orang tua ke kelas: Anak-anak dapat mengundang orang tua mereka untuk berbicara tentang pekerjaan mereka di depan kelas Menyusun cerita tentang profesi orang tua: Anak-anak membuat cerita pendek tentang pekerjaan orang tua dan bagaimana mereka membantu keluarga. Baca juga: 16 Kegiatan Bermain Seraya Belajar Tema Profesi Petani untuk Anak PAUD Usia 4-5 Tahun 3. Kegiatan refleksi dan penutup Anak didik diminta untuk mengungkapkan satu hal yang mereka pelajari tentang profesi orang tua mereka Melalui aplikasi atau media digital, anak didik bisa merekam suara atau mengambil foto tentang profesi mereka dan mendokumentasikan apa yang mereka pelajari Anak didik bersama guru berdiskusi untuk menemukan kesimpulan mengenai pentingnya pekerjaan orang tua dalam kehidupan sehari-hari Guru menampilkan video atau karya yang dibuat oleh anak didik sebagai bentuk apresiasi atas karya mereka Guru memberikan apresiasi kepada beberapa anak didik dengan berbagai kategori.  Baca juga: 7 Aktivitas Simpel PAUD untuk Belajar Profesi Pemadam Kebakaran Guru bisa menilai anak didik dengan menggunakan portofolio digital anak yang berisi foto, suara, dan video yang diambil selama kegiatan, serta pengamatan ketika anak didik berpartisipasi dalam setiap kegiatan.. "Learning about professions provides children with a broader understanding of the world and its possibilities. It helps them envision their future by exposing them to diverse careers and opportunities. This knowledge fosters ambition and clarity in their personal and professional aspirations." — Johnson, M., Career Development and Future Planning, 2018 Semoga modul ajar ini bisa bermanfaat bagi guru PAUD di Indonesia dalam mengajarkan pengenalan profesi, sehingga anak didik akan memiliki pandangan yang lebih luas mengenai dunia dan berbagai kemungkinan yang ada di masa depan. Dengan mengenal berbagai macam jenis pekerjaan, anak didik dapat membayangkan pilihan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka, serta merasa lebih percaya diri dalam merencanakan masa depan. Pengetahuan ini membantu mereka menetapkan tujuan hidup dan membangun motivasi yang lebih jelas dan terarah. KABI (Kisah Teladan Nabi): Sahabat Anak Muslim Indonesia untuk Membangun Akhlak Mulia   Sumber referensi: 1. Johnson, M., Career Development and Future Planning, 2018 [1]2. Kroeger, R., Parenting and Work Identity, 2016 [2]  

Senin, 19 Mei 2025 | Parenting

Ayah Bunda sahabat Educa, ada beberapa keterampilan penting yang perlu dikuasai Si Kecil agar ia siap masuk SD. Ayah dan Bunda perlu memahami hal ini, agar bisa membantu si Kecil dalam mengembangkan aneka keterampilan tersebut di rumah. "Parents are a child’s first and most important teachers, shaping the foundation for later success in school and life." - Marilou Hyson & Heather Biggar Tomlinson (2014) Sebagai guru pertama dari si Kecil, Ayah Bunda memiliki pengaruh yang besar dalam segala aspek perkembangannya. Ayah Bunda bisa membantunya dengan melibatkan si Kecil dalam kegiatan sehari-hari agar ia makin bertumbuh dalam segala aspek keterampilan. Berikut ini beberapa keterampilan yang perlu dikuasai si Kecil: 1. Kemandirian (learning readiness) "Fostering independence in children begins at home, where parents can empower them by offering choices and encouraging responsibility." — Julie Lythcott-Haims (2015) Dengan memberikan kepercayaan, kesempatan menentukan pilihan, serta tanggung jawab sejak dini, Ayah Bunda telah membantu si Kecil agar ia semakin siap menghadapi kehidupan dengan segala tantangannya tanpa harus bergantung pada orang tua. Tentu saja Ayah Bunda perlu memberikannya secara bertahap. Baca juga: 7 Kiat Mengembangkan Karakter Anak yang Mandiri dan Tangguh 2. Mengenal emosi dan mengendalikan emosi Helping children recognize and manage their emotions in early childhood lays the groundwork for healthy relationships and lifelong emotional well-being." — Daniel J. Siegel & Tina Payne Bryson (2011) Ayah Bunda perlu membantu anak dalam mengenal dan mengelola emosi, karena sangat penting untuk perkembangan keterampilan sosial dan pengelolaan emosinya dalam jangka panjang. Bila Ayah Bunda membantunya secara optimal, si Kecil akan tumbuh menjadi anak yang memiliki kehidupan sosial yang baik, mampu mengelola stres, memiliki semangat belajar yang baik, dan mudah beradaptasi dengan segala lingkungan sosial. Bantu si Kecil agar mampu menunda keinginan, melakukan antri dengan baik, memahami suasana hati serta mengelolanya, menenangkan diri saat timbul emosi negatif dalam hati, dan lainnya. Baca juga: - Kenalkan Aneka Emosi ke Anak, Ternyata Manfaatnya Luar Biasa- Melatih Anak Mengelola Emosi / Stres 3. Kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi "Young children develop essential communication and collaboration skills through guided social interactions, which prepare them for success in school and beyond." — Amy Laura Dombro, Judy Jablon, & Charlotte Stetson (2011) Ayah Bunda bisa membantu si Kecil dengan memberikan kesempatan kepadanya agar bisa melakukan interaksi sosial. Bimbingan dari Ayah Bunda adalah hal yang penting, terutama saat ia bertemu dengan orang baru atau berada di sebuah lingkungan sosial yang baru. Dengan pendampingan dan bimbingan yang baik, si Kecil akan tumbuh menjadi anak yang mampu melakukan interaksi sosial dengan baik dan akan mendukung keberhasilannya saat berada di sekolah dasar. Saat berada di rumah, Ayah Bunda bisa melatih si Kecil dengan cara memberikan kesempatan si Kecil dalam menyampaikan ide, bercerita tentang pengalaman sehari-hari, dan berdiskusi. Ajak pula si Kecil dalam kehidupan bermasyarakat dan menjalin hubungan yang baik dengan kerabat serta teman-temannya. Di masa depan, kemampuan si Kecil dalam berkomunikasi dan berkolaborasi akan lebih bermanfaat daripada kemampuannya dalam mengafal suatu pengetahuan. Baca juga:- Mengajarkan Kolaborasi kepada Anak? Ternyata Mudah Sekali- Ide Kegiatan Harian MELATIH SKILL BERBAHASA Si Kecil untuk Kesiapan TRANSISI PAUD ke SD | Literasi Anak TK Usia 5-6 Tahun 4. Literasi dan numerasi dasar Early experiences with literacy and numeracy form the building blocks for all future learning, setting children on a path toward academic success." — Carol Copple & Sue Bredekamp (2009) Copple dan Bredekamp menjelaskan bahwa pengalaman awal anak dengan literasi (seperti mengenal huruf dan bunyi) dan numerasi (seperti menghitung dan mengenal pola) sangat penting untuk membentuk dasar belajar mereka. Stimulasi yang tepat sejak dini membantu anak lebih siap secara akademis saat memasuki jenjang pendidikan berikutnya. Ayah Bunda bisa melatih literasi dan numerasi dasar dengan membaca artikel berikut ini. 5. Literasi digital awal "Introducing digital literacy in early childhood helps children become thoughtful users of technology and prepares them for a connected world." - Chip Donohue (2014) Dengan memperkenalkan literasi digital awal sejak dini, Ayah Bunda telah membantu si Kecil dalam menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab di tengah dunia yang semakin terhubung hanya dalam “genggaman tangan”. Bagaimana cara mengenalkan literasi digital awal secara bertahap dan sesuai usia? Ayah Bunda bisa mengetahuinya dengan membaca artikel di bawah ini. 6. Keterampilan motorik halus dan kasar "Developing both fine and gross motor skills in early childhood is essential for children's physical health and for performing everyday tasks needed in school settings." — by Pamela S. Beach & Samuel R. Strickland (2016) Keterampilan motorik halus (seperti menulis, menggunting) dan motorik kasar (seperti berlari, melompat) harus dikembangkan sejak SI Kecil berusia dini karena keduanya mendukung kesiapan anak untuk aktivitas sehari-hari di sekolah atau di jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kemampuan ini tidak hanya penting bagi kesehatan fisik, tetapi juga berkaitan langsung dengan kemandirian dan kemampuan belajar si Kecil. Artikel di bawah ini akan membantu Ayah Bunda dalam melatih kemampuan motorik halus dan motorik kasar si Kecil. Melatih kemampuan motorik halus si Kecil Melatih kemampuan motorik kasar si Kecil "Parents play a critical role in preparing children for school by establishing daily routines that build self-regulation, independence, and a sense of responsibility." — Nancy Paulu (2005) Nancy Paulu menjelaskan bahwa orang tua memiliki peran penting dalam menanamkan kebiasaan sehari-hari seperti bangun pagi, merapikan barang, dan menyelesaikan tugas sederhana. Bila Ayah Bunda bisa mengaplikasikannya dalam keseharian si Kecil, ia akan semakin tumbuh menjadi anak yang disiplin, mandiri, serta semakin siap bersekolah di jenjang Sekolah Dasar. Kembangkan kemampuan berbahasa dan karakter si Kecil bersama RIRI (Cerita Anak Interaktif)   Sumber referensi: Pamela S. Beach & Samuel R. Strickland (2016). Movement and Motor Development [1] Chip Donohue (2014). Technology and Digital Media in the Early Years: Tools for Teaching and Learning [2] Marilou Hyson & Heather Biggar Tomlinson (2014). The Early Years Matter: Education, Care, and the Well-Being of Children, Birth to 8 [3] Julie Lythcott-Haims (2015). How to Raise an Adult: Break Free of the Overparenting Trap and Prepare Your Kid for Success [4] Daniel J. Siegel & Tina Payne Bryson (2011). The Whole-Brain Child: 12 Revolutionary Strategies to Nurture Your Child’s Developing Mind [5] Carol Copple & Sue Bredekamp (2009). Developmentally Appropriate Practice in Early Childhood Programs Serving Children from Birth Through Age 8 [6].

Jumat, 16 Mei 2025 | Edukasi

Modul Ajar Harian ini dibuat khusus sebagai panduan guru dalam rangka Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2025, untuk jenjang PAUD 4-6 tahun dan SD kelas awal (1–2) dengan pendekatan deep learning, dilengkapi komponen Pembuka, Inti, dan Penutup: Hari Kebangkitan Nasional identik dengan semangat persatuan dan peran pendidikan dalam membangun bangsa. Mengapa semangat persatuan bangsa perlu diajarkan sejak dini? "Multicultural education is not just a subject matter but a holistic approach that strengthens tolerance, appreciation, and intercultural understanding. This is essential to build a young generation that values diversity and can live peacefully amid a diverse society." Dr. I Nyoman Subanda (2024), Undiknas Dr. Subanda menekankan bahwa pendidikan multikultural merupakan pendekatan holistik yang tidak hanya mengajarkan pengetahuan tentang keberagaman, tetapi juga membentuk sikap toleransi, penghargaan, dan pemahaman antarbudaya. Mengajarkan semangat persatuan, apalagi seperti di Indonesia yang merupakan negara berbhineka, adalah hal yang penting guna membangun generasi muda yang menghargai keberagaman dan dapat hidup damai di tengah masyarakat yang majemuk. Baca juga: LKPD PAUD Tema Pahlawan: Ada Ki Hajar Dewantara dan Pahlawan Nasional Lainnya GRATIS Mengapa peran penting pendidikan perlu ditanamkan kepada anak didik sejak dini? “One child, one teacher, one book, one pen can change the world.” - Malala Yousafzai, 2013 Malala Yousafzai kepada kita bahwa peran pendidikan sangat kuat dalam mengubah dunia. Anak didik juga bisa kita motivasi dan bisa kita beri pengertian bahwa setiap pengetahuan yang mereka dapatkan melalui pendidikan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik, baik bagi mereka pribadi maupun untuk dunia yang lebih luas. Berikut ini adalah modul ajar PAUD - SD yang bermanfaat untuk menumbuhkan semangat persatuan dan semangat belajar anak dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2025. Baca juga: Modul Ajar PAUD Topik: Aku Cinta BANGSAKU, Sub Topik Mengenal BENDERA dan LAGU Kebangsaan| RPPH Usia TK 4-5 Tahun A. Kegiatan Pembuka Salam dan doa pagi bersama Guru bertanya, “Anak-anak tahu nggak, hari ini hari apa?” Guru membaca menonton video dan membacakan pantun pendek tentang Hari Kebangkitan Nasional. Contoh pantun:Burung berkicau di pagi hari,Terbang bebas di atas angkasaHari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei,Mari semangat membangun bangsa wahai pemuda.Pemuda dulu punya semangat,Membangun bangsa dengan giat.Sekarang kita teruskan jalan,Bangkit bersama, penuh harapan. Melakukan diskusi ringan Menjelaskan bahwa tanggal 20 Mei adalah Hari Kebangkitan Nasional Menyebutkan tokoh seperti Dr. Sutomo dan organisasi Budi Utomo. Guru berkata, “Hari ini kita akan jadi anak Indonesia yang bersemangat seperti para pahlawan dulu!” Baca juga: MUDAH DINYANYIKAN! Inilah 6 Lagu Tema Kebangsaan dengan Nada Lagu Anak PAUD Tempo Dulu B. Kegiatan Inti 1. Kegiatan untuk Anak Usia PAUD 4-6 tahun: Menyanyikan lagu kebangsaan sederhana: "Garuda Pancasila" / "Aku Anak Indonesia" Kegiatan seni: Membuat bendera merah putih mini dari kertas lipat/stik es krim Permainan kelompok: “Estafet Bendera” yang bermanfaat untuk menanam semangat kerja sama) Pawai Merah Putih mini: Berjalan keliling sekolah sambil membawa bendera kecil sebagai simbol semangat persatuan Lomba yel-yel "Bangkit Bersama": Membuat yel-yel sederhana secara berkelompok yang menyemangati teman-teman untuk rajin belajar dan saling membantu Mewarnai gambar pahlawan: Gambar tokoh Dr. Sutomo atau pemuda Indonesia sambil mendengarkan cerita tentang perjuangan mereka Membaca puisi tentang Kebangkitan Nasional. Berikut ini adalah contoh puisinya:Bangkitlah bangsa penuh harapan,Dengan semangat dan persatuan.Mari belajar, mari berkarya,Untuk Indonesia jaya selamanya. 2. Kegiatan untuk siswa SD kelas 1–2: Menonton video singkat: Tentang Hari Kebangkitan Nasional (animasi pendek) Proyek mini: Menulis/menggambar “Aku Ingin Membanggakan Indonesia dengan...” Permainan kerja sama: “Misi Pahlawan Kecil” (misal: menyusun puzzle lambang negara)Utomo untuk memahami semangat persatuan di masa lalu, secara berkelompok Diskusi dan poster “Makna Kebangkitan”: Berdiskusi tentang arti kebangkitan zaman sekarang lalu membuat poster ajakan semangat belajar dan cinta Indonesia Kuiz sejarah nasional: Menjawab pertanyaan kuiz ringan berisi pertanyaan tentang sejarah Budi Utomo, Dr. Sutomo, dan semangat kebangsaan Drama mini "Kebangkitan Pemuda": Memerankan tokoh Dr. Sutomo dan para pemuda. Berikut ini adalah contoh naskah dramanya:Dr. Sutomo: Wahai Pemuda, saatnya kita bangkit demi kemerdekaan bangsa!Pemuda: Kami siap, Dokter! Apa yang harus kami lakukan?Dr. Sutomo: Mari bersatu dalam Budi Utomo, untuk ilmu dan kemajuan Indonesia.Pemuda: Kita harus belajar, bekerja, dan saling menguatkan!Dr. Sutomo: Kebangkitan dimulai dari hati yang cinta tanah air.Pemuda: Kami akan teruskan perjuanganmu, dengan semangat yang sama.Dr. Sutomo: Jangan takut, bersama kita bisa!Pemuda: Hidup Indonesia! Kita bangkit untuk masa depan cerah! C. Kegiatan Penutup (Refleksi) Refleksi Bersama “Aku Bisa Bangkit”: Membagikan apa yang mereka pelajari hari ini dan bagaimana mereka bisa menjadi anak yang semangat dan pantang menyerah Menyanyikan Lagu Nasional: Menyanyikan lagu seperti Bangun Pemudi Pemuda atau Indonesia Raya untuk menutup kegiatan dengan semangat kebangsaan Pembagian Sertifikat atau Stiker “Pejuang Cilik”: Menerima simbol penghargaan sederhana sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi mereka dalam kegiatan “Kemerdekaan itu bukan pemberian, tetapi perjuangan.” - Soekarno, 1945 Semoga dengan pembelajaran kita berikan anak Indonesia tetap semangat berjuang demi kemerdekaan Indonesia, bukan kemerdekaan dari penjajahan bangsa lain, tapi juga kemerdekaan dari kemalasan, sikap egois, dan sikap tidak baik lainnya. RIRI (Cerita Anak Interaktif): Sahabat Anak Indonesia yang Mengajarkan Kebaikan dengan Dongeng   Sumber referensi: Malala Yousafzai. Am Malala:, 2013 [1] Dr. I Nyoman Subanda. The Importance of Multicultural Education in Maintaining Harmony and Unity in Indonesia, 2024 [2] Soekarno, Indonesia Menggugat, 1945 [3]

Kamis, 15 Mei 2025 | Edukasi

Ayah Bunda sahabat Educa, si Kecil bisa belajar tentang pemandangan alam dan tempat wisata dengan LKPD PAUD. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. LKPD yang juga akrab disebut Lembar Kerja Anak / LKA adalah media belajar efektif untuk mempelajari aneka tema pembelajaran untuk anak usia dini, termasuk tentang pemandangan alam dan aneka tempat wisata. Baca juga: FREE Download Printable LKPD PAUD / TK : Pengembang Keterampilan Menulis dan Mengenal Benda Sekitar Apa manfaat pembelajaran tema pemandangan alam dan tempat wisata? "Ecotourism is viewed as a suitable context for disseminating knowledge about nature and promoting environmental values among tourists." King, H., García-Rosell, J.-C., & Noakes, S. (2020) Dalam penelitiannya, King, H., García-Rosell, J.-C., & Noakes, S.menjelaskan bahwa pembelajaran tentang alam cara yang baik untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam dan mempromosikan nilai-nilai lingkungan, misalnya tentang pentingnya merawat alam dan menumbuhkan sikap peduli pada kelestarian lingkungan. Baca juga: Aktivitas Anak PAUD - TK Belajar Alam Semesta: Mencegah Polusi Udara Berikut ini adalah beberapa subtema LKPD atau Lembar Kerja Anak yang bisa diberikan kepada si Kecil agar ia semakin cinta alam dan peduli tentang pentingnya memelihara kelestarian lingkungan. Tempat Ternama Dunia: Australia #2 Wild Animals Alert! Menyusuri Keindahan Alam Tempat Ternama Dunia: Asia Tempat Ternama Dunia: Eropa & Britania Raya #5 Tempat Ternama Dunia: Amerika #2 Tempat Ternama Dunia: Australia #2 Eksplorasi Kehidupan Laut Pemandangan Luar Rumah Suatu Hari di Peternakan #2 Indahnya Pemandangan Indonesia's Famous Landmarks World’s Famous Landmarks "Play is where children discover ideas, experiences and concepts and think about them and their consequences. This is where literacy and learning really begins." - Anne Haas Dyson (2009), Wikipedia Dyson menjelaskan bahwa bermain adalah sarana bagi anak-anak agar dapat menemukan ide, pengalaman, dan konsep, serta memikirkan konsekuensinya. Bermain bisa menjadi awal dari literasi dan pembelajaran yang sebenarnya. Kegiatan bermain dan menyenangkan lainnya, bisa mendukung anak dalam mengerjakan lembar kerja. Apa yang bisa dikerjakan bersama si Kecil sebelum mengerjakan lembar kerja anak? Bernyanyi bersama lagu bertema alam atau tempat wisata untuk membangun suasana belajar yang menyenangkan Bermain peran tentang kejadian di tempat wisata sederhana yang menggambarkan isi lembar kerja untuk membantu anak memahami konteks Membaca buku cerita bertema alam dan tempat wisata agar anak mendapatkan gambaran awal secara visual dan verbal Diskusi gambar atau video pendek bertema alam atau tempat wisata untuk memancing rasa ingin tahu dan keterlibatan anak. Baca juga: Modul Ajar 1 Bulan Tema Liburanku: Ke Tempat Wisata Alam, Budaya, dan Buatan - Kurikulum Deep Learning Apa yang bisa dikerjakan bersama si Kecil setelah mengerjakan lembar kerja anak? Menceritakan hasil kerja mereka untuk melatih kemampuan bercerita dan percaya diri Mewarnai atau menghias hasil lembar kerja agar lebih personal dan menyenangkan Bermain bebas bertema sesuai tema lembar kerja sebagai bentuk relaksasi sekaligus penguatan materi. Bagaimanapun, pembelajaran tentang alam dan tempat wisata akan menjadi lebih menarik bagi anak PAUD (usia 4-6 tahun) dan SD, bila Ayah Bunda mengajaknya ke tempat-tempat wisata alam dan edukatif. "Spending time in nature can build their confidence. There’s a lot less structure than most types of indoor play and they can choose how they interact with the nature around them." - Richard Louv (2005), Child Mind Institute Louv menekankan bahwa berinteraksi dengan alam memberikan kesempatan bagi anak untuk mengembangkan pengetahuan, rasa percaya diri, kemandirian, kreativitas dan kemampuan menyelesaikan masalah. RIRI: Cerita Anak Interaktif yang Bisa Menjadi Sahabat Berceria Si Kecil agar Semakin Cerdas Berkarakter     Sumber referensi:  Anne Haas Dyson. All Work and No Play Makes for Troubling Trend in Early Education, 2009. [1] King, H., García-Rosell, J.-C., & Noakes, S. Promoting Children-Nature Relations through Play-Based Learning in Ecotourism Sites. Journal of Teaching in Travel & Tourism, 20(3), 190–201, 2020. [2] Richard Louv. Last Child in the Woods: Saving Our Children from Nature-Deficit Disorder, 2005 [3]

Selasa, 13 Mei 2025 | Edukasi

Dongeng seru bertema “Bangun Pagi” berikut ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada anak usia dini akan pentingnya bangun pagi, yang merupakan salah satu pembiasaan penting yang perlu ditumbuhkan dalam diri anak. Pembiasaan bangun pagi juga merupakan salah satu dari 7 kebiasaan anak Indonesia hebat, seperti yang disosialisasikan Kemendikdasmen. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) secara resmi meluncurkan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat itu adalah bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat. - pdm.dikdasmen.go.id Bangun pagi adalah suatu kebiasaan yang baik dan perlu diajarkan kepada anak sejak usia dini. Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan oleh anak bila ia terbiasa bangun pagi. "We found that waking up earlier was strongly associated with better academic performance." - Jairo Hidalgo Migueles et al. (2020) Dalam penelitiannya Jairo Hidalgo Migueles menemukan bahwa anak-anak yang terbiasa bangun pagi cenderung lebih memiliki performa akademik yang lebih baik dan IQ yang lebih tinggi. Baca juga: Tidur Berkualitas Membuat Anak Menjadi Cerdas Salah satu cara menanamkan kebiasaan bangun pagi adalah melalui media dongeng. Berikut ini adalah beberapa dongeng yang bisa diajarkan kepada anak usia PAUD, khususnya yang berusia 4-6 tahun dan Sekolah Dasar, yang dilengkapi dengan pesan moral dan aktivitas interaktif yang bisa dilakukan setelah mendongeng. Dongeng 1: Tika dan Jam Tiktok Tika punya jam mungil dan lucu bernama Tiktok Setiap pagi, Tiktok berbunyi, “Tik tok tik tok! Saatnya bangun!” Namun, setiap Tiktok berbunyi, Tika menjawab, “Tunggu 5 menit lagi, Tiktok. Saya masih mengantuk” Ternyata, Tika baru terbangun lagi setelah 30 menit kemudian Tika terkejut, karena bangun terlambat, Tika menjadi terlambat sarapan dan tidak sempat bermain bersama teman-teman. 5 menit yang lalu, teman-teman Tika sudah menjemput Tika untuk bermain bersama Tiktok berkata, “Kalau kamu mau sehat dan selalu gembira, sebaiknya kamu biasakan bangun pagi setiap hari!” Sejak saat itu, setiap Tiktok berbunyi, Tika langsung terbangun, lalu merapikan tempat tidur, berdoa, mandi, sarapan, dan melanjutkan aktivitas lainnya. Sejak saat itu, Tika pun terlihat bahagia dan selalu bersemangat. Kegitan interaktif: Bermain peran sebagai Tika dan Tiktok dengan bergantian peran Mengurutkan gambar kegiatan pagi hari (bangun tidur, berdoa, mandi, sarapan, dll) Menjawab pertanyaan sederhana seputar isi dongeng Menyanyi lagu tentang bangun pagi bersama-sama Menggambar jam weker versi mereka sendiri dan memberinya nama. Baca juga: Bangun Pagi: Apa Manfaatnya Bagi Si Kecil? Apa Peran Orang Tua? Mengapa Penting untuk Anak Indonesia Hebat? 2. Dongeng 2: Ayi Tidur Terlalu Malam Ayi, si ayam jago biasanya bangun paling pagi dan berkokok setiap pagi hari. Suatu hari ia asyik bermain dengan ponselnya. Ia baru tertidur pada pukul 23.30 malam Pagi harinya, betapa kagetnya ia, saat hendak berkokok, “Ku… kuru…. (sejenak ia melihat jamnya yang sudah menunjukkan pukul 09.00).  Oh tidak… Saya sudah terlalu terlambat untuk berkokok" Teman-teman Ayi sudah bermain di pagi itu. Ayi juga sedih karena tidak bisa melakukan senam pagi bersama Ibu Guru dan teman-teman di sekolah Sejak saat itu, Ayi tidak mau tidur terlalu malam agar bisa bangun pagi. Ia juga tidak mau melewatkan salah satu cara ia membantu teman-teman, yaitu berkokok di pagi hari, agar teman-temannya tidak bangun terlambat. Akivitas Interaktif: Bermain peran sebagai Ayi dan teman-temannya yang sudah bangun pagi Menjawab pertanyaan: “Kenapa Ayi terlambat bangun pagi?” Lalu, mengajak anak berdiskusi Mengurutkan kegiatan pagi hari dari bangun tidur hingga siap sekolah dengan media gambar Menyanyikan lagu sederhana tentang pagi hari dan bangun semangat Membuat jam kertas dan menunjukkan pukul berapa mereka biasa bangun Bermain dengan alarm jam yang sudah di-setting alarmnya di jam 05.00 pagi. Baca juga: Kegiatan Ceria di PAUD saat Pagi Hari: Tips Jitu Pembangkit Semangat Belajar Anak 2-4 Tahun "With a single instance of storytelling lasting only about 20 minutes, we obtained a surprisingly strong change from a preference for non-healthy snack food towards a preference for healthy fruits or vegetables." - Werner Sommer, New York Post (2025) Dalam penelitiannya, Werner Sommer menemukan bahwa anak-anak yang mendengarkan dongeng tentang sayuran ajaib menunjukkan peningkatan signifikan dalam memilih camilan sehat seperti buah dan sayuran selama tiga minggu setelah sesi mendongeng. Hal ini menunjukkan bahwa dongeng dapat menjadi alat efektif dalam menanamkan kebiasaan makan sehat pada anak usia dini. FREE Download Printable LKPD PAUD / TK : Pengembang Keterampilan Menulis dan Mengenal Benda Sekitar Dengan menceritakan dongeng bertema bangun pagi dan melengkapinya dengan kegiatan interaktif, anak-anak akan semakin memahami pentingnya kebiasaan ini. Semoga dua dongeng di atas bermanfaat dalam menumbuhkan kebiasaan baik dan membantu anak menjadi pribadi hebat. Mari terus semangat mendukung "7 Kebiasaan Hebat Anak Indonesia Hebat" dari Kemendikdasmen. KABI (Kisah Teladan Nabi): Membantu Kembangkan Karakter Islami si Kecil dengan Cerita Animasi Para Nabi   Sumber referensi: Dirjen Kemendikdasmen. 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Menuju Indonesia Emas (2025) [1] Jairo Hidalgo Migueles et al. Associations of Sleep with Gray Matter Volume and Their Implications for Academic Achievement, Executive Function and Intelligence in Children with Overweight/Obesity [2] Werner Sommer et al. Surprising Strategy with 'Powerful Effects' Tricks Kids into Eating Fruits and Veggies: New Research (2025. [3]

Rabu, 07 Mei 2025 | Edukasi

Apakah acara perpisahan atau kelulusan di PAUD dan SD bisa menarik meski tanpa ada acara seremonial wisuda? Tentu bisa! Namun, tentu saja acara perlu disusun sedemikian rupa, sehingga acara kelulusan di PAUD dan SD bisa berlangsung dengan menarik dan bisa menjadi kenangan indah bagi siswa-siswi yang lulus. Bapak Abdul Mu'ti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen, dilansir dari Detik.com (29/4/2025) mengatakan: "Sepanjang itu tidak memberatkan dan itu juga atas persetujuan orang tua dan murid, ya masa sih tidak boleh gitu kan.” Pernyataan Bapak Abdul Mu'ti menunjukkan bahwa kebijakan pendidikan sebaiknya fleksibel selama tidak memberatkan siswa dan sudah mendapat persetujuan dari orang tua dan murid. Ia menekankan pentingnya musyawarah dan kesepakatan bersama dalam mengambil keputusan lingkup sekolah. Baca juga: 14 Ide Judul LAGU PERPISAHAN SEKOLAH POPULER untuk PAUD / TK - SD 2024 Erika Christakis, dalam bukunya menjelaskan: “We have created a culture of performance in early childhood education, where even preschoolers are expected to participate in elaborate graduation ceremonies. This focus on performance detracts from the genuine learning experiences that young children need." Erika Christakis menunjukkan ketidaksetujuannya pada budaya upacara wisuda, karena budaya semacam ini bisa mengalihkan pada perhatian dari kebutuhan dasar dari anak-anak usia dini, yaitu bermain, bereksplorasi, dan belajar melalui kebiasaan sehari-hari sesuai tahap perkembangan. Guru PAUD dan SD sahabat Educa, bila Anda tidak mau mengikuti budaya “wisuda-wisuda-an” semacam ini, tentu masih bisa membuat acara kelulusan atau pelepasan siswa tetap menarik, menggembirakan, dan selalu terkenang. Salah satunya adalah dengan cara membuat rundown acara yang menarik. Berikut ini adalah salah satu contoh rundown acara kelulusan PAUD - SD dengan tema "Tetaplah Bersinar Para Bintang Kecil”. 1. Pukul 08.00 – 08.30 WIB: Kedatangan siswa, orang tua, dan semua tamu Orang tua dan anak-anak datang ke lokasi dan anak-anak diarahkan ke ruang tunggu atau tempat duduk yang telah disiapkan. Sambil menunggu, diputarkan musik latar anak-anak dan video perjalanan belajar mereka. 2. Pukul 08.30 – 08.45 WIB: Opening ceremony Acara dibuka dengan hangat dan ceria oleh pembawa acara (MC). Selanjutnya, peserta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars PAUD, lalu dilanjutkan dengan doa pembukaan yang dipimpin oleh guru atau tokoh agama. Baca juga: Ide DEKORASI Acara PERPISAHAN PAUD / TK SESUAI TEMA Wisuda | LENGKAP dengan Alat, Bahan & Tutorial 3. Pukul 08.45 – 09.00 WIB: Sambutan dari para pemangku jabatan Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Sekolah sebagai pembuka. Setelah itu, perwakilan orang tua dan pihak yayasan atau pengelola sekolah turut memberikan sambutan. 4. Pukul 09.00 – 09.30 WIB: Pentas seni dan pertunjukan Rangkaian penampilan dimulai dengan tari pembuka seperti Tari Selamat Datang, diikuti puisi bersama atau pantun perpisahan. Anak-anak juga menampilkan drama atau dongeng bertema persahabatan atau mimpi masa depan, lalu ditutup dengan lagu perpisahan pilihan seperti “Terima Kasih Guruku.” 5. Pukul 09.30 – 10.15 WIB: Serah terima ijazah, medali / piala dan rapor. Para siswa, dengan mengenakan pakaian adat, dipanggil satu per satu ke panggung untuk menerima pengalungan medali dari kepala sekolah atau guru. Setelah itu, mereka menerima rapor dan sertifikat kelulusan, lalu dilanjutkan dengan sesi foto bersama, baik per anak dengan guru maupun foto seluruh kelas. Baca juga: Contoh Naskah Pidato saat Acara Perpisahan PAUD yang Menyentuh Hati | Kata Sambutan Pesta Kelulusan TK 6. Pukul 10.15 – 10.30 WIB: Pemutaran film kenangan Video dokumentasi kegiatan selama satu tahun diputar sebagai bagian dari acara. Video tersebut menampilkan momen anak-anak saat bermain, belajar, melakukan kunjungan, serta berisi ucapan mereka untuk guru dan orang tua, dengan iringan lagu yang dinamis, ada lagu melow, senang, semangat, dan lainnya agar menarik dan tidak membosankan. 7. Pukul 10.30 – 11.00 WIB: Penampilan guru dan kejutan dari siswa Guru menyanyikan lagu perpisahan sebagai ungkapan kasih dan kenangan. Anak-anak kemudian memberikan bunga atau hasil karya kepada orang tua dan guru, diikuti momen pelukan hangat dan salam perpisahan. Beberapa karya yang bisa menjadi pilihan antara lain: Lukisan atau gambar: Anak-anak bisa membuat lukisan atau gambar yang menggambarkan kenangan mereka bersama guru dan teman-teman di sekolah Handmade cards: Kartu ucapan terima kasih yang dibuat sendiri dengan gambar, warna, dan tulisan tangan anak-anak. Tulisan bisa berwujud syair atau puisi atau doa-doa pendek Bunga kertas: Membuat bunga dari kertas warna-warni yang dihias sendiri untuk diberikan sebagai simbol kasih sayang. Baca juga: PENTAS SENI Favorit di ACARA PERPISAHAN TK - PAUD, Agar Selalu Dikenang: Plus PANDUAN LENGKAP 8. Pukul 11.00 – 11.30 WIB: Acara bebas / ramah tamah Acara dilanjutkan dengan makan bersama snack atau konsumsi yang telah disediakan. Kemudian, ada sesi foto booth dan swafoto bersama keluarga dan guru, serta pengambilan souvenir kelulusan. Beberapa acara bebas lainnya yang bisa dipilih adalah: Bernyanyi bersama: Anak-anak, guru, dan orang tua bisa bernyanyi lagu-lagu ceria atau lagu perpisahan bersama-sama.Tebak-tebakan atau permainan sederhana yang berhadiah: Acara ini untuk memecahkan kebekuan dan menambah keceriaan Cerita lucu atau kenangan bersama: Siswa atau guru bisa berbagi cerita lucu atau kenangan manis selama di sekolah untuk membuat suasana lebih hangat Menari bersama: Siswa atau guru bisa melakukan gerakan dance sederhana yang menyenangkan, seperti tarian ceria atau gerakan bebas Membuat video bersama: Mengambil video spontan dengan grup, membuat kenangan yang menyenangkan dari acara santai tersebut, agar bisa diposting di media sosial pribadi atau sekolah. 9. Pukul 11.30 WIB – Selesai: Acara penutup Acara ditutup oleh MC dengan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi. Anak-anak dan orang tua kemudian meninggalkan lokasi dengan tertib. "Graduation ceremonies are a meaningful way to honour children’s achievements, engage families, and build excitement for the transition to primary school." - Little Champions (2025) Little Champions menjelaskan bahwa acara kelulusan yang direncanakan dengan baik dan seksama merupakan wujud apresiasi atas pencapaian siswa, ajang untuk mempererat bonding dalam keluarga, dan sarana untuk membangun semangat atau ketertarikan anak didik untuk melanjutkan pembelajaran ke jenjang yang lebih tinggi. Semoga rundown di atas bermanfaat bagi anak Indonesia dan membantu guru dalam mempersiapkan acara kelulusan atau perpisahan yang menarik serta menyenangkan. Dongeng RIRI (Cerita Anak Interaktif): Sahabat Mendongeng si Kecil Sumber referensi: Detik.com. Mendikdasmen Soal Wisuda di Sekolah Boleh Sepanjang Tak Memberatkan, 2025 [1] Erika Christakis. (2016). The Importance of Being Little: What Preschoolers Really Need from Grownups [2] Little Champions. Graduation Ceremonies and Transition to Primary School, 2025 [3].

    • ...