Guru PAUD dan SD sahabat Educa, acara perpisahan sekolah merupakan suatu acara yang istimewa di setiap sekolah. Agar acara perpisahan saat kelulusan siswa bisa menarik dan terkenang di hati anak didik, tentu saja Anda perlu menyiapkan berbagai acara yang seru dan kreatif, misalnya pentas drama, pertunjukan tarian, bahkan pidato yang menarik serta menyentuh hati. Salah satu materi menarik yang bisa diberikan atau disampaikan kepada anak didik adalah materi dongeng, terutama dongeng bertema perpisahan sekolah. Baca juga: 14 Ide Judul LAGU PERPISAHAN SEKOLAH POPULER untuk PAUD / TK - SD Berikut kutipan dari sumber luar negeri yang menyoroti bagaimana dongeng dapat menyentuh hati anak-anak, menjadikan pengalaman mereka lebih bermakna dan berkesan: "Reading and storytelling with babies and children promotes brain development, imagination, language, and learning." - Raising Children Network Kegiatan membaca dan mendongeng dipercaya bisa mengembangkan imajinasi anak. Cerita yang disampaikan dengan penuh semangat, suka cita, dan ketulusan hati, bisa membantu anak dalam memahami dan mengingat pengalaman mereka, sehingga pengalaman tersebut akan menjadi semakin mengesankan. Berikut ini adalah ide cerita pendek yang bisa menjadi sumber inspirasi dalam pentas drama, story telling, atau dimasukkan dalam bagian pidato atau sambutan saat acara perpisahan sekolah, untuk membuat acara perpisahan menjadi kian berkesan di hati anak didik. Cerita 1: Kenangan Indah di Sekolah Lama Di akhir tahun ajaran, Zara dan teman-temannya akan lulus dari PAUD. Zara merasa senang karena ia akan masuk Sekolah Dasar. Namun, ia tetap merasa sedih karena harus berpisah dengan teman-temannya. "Jangan lupa untuk mendoakan kita, ya!" kata Fio kepada Zara. Zara tersenyum, "Tentu! Kita tetap akan saling mendoakan, menyemangati, dan menyapa, meski hanya di media sosial." Walaupun mereka harus berpisah, mereka berjanji akan tetap menjaga persahabatan. Setiap kali ada ujian atau tugas baru, mereka berdoa untuk satu sama lain. Zara yakin, meskipun berbeda sekolah, hubungan pertemanan mereka akan tetap kuat. Pesan moral: Persahabatan yang tulus akan tetap terjaga meskipun jarak memisahkan. Baca juga: Naskah Pidato Perpisahan Sekolah PAUD / TK yang Menyentuh Hati & Menarik Cerita 2: Pindah Sekolah, Tidak Pindah Persahabatan Hari terakhir di sekolah, Reyhan mengucapkan selamat tinggal kepada teman-temannya karena ia harus pindah ke kota lain. "Aku akan merindukan kalian semua," kata Reyhan dengan mata berkaca-kaca. "Jangan sedih, Reyhan. Kita akan tetap berteman, kan?" jawab Lila. "Iya, meskipun kita jauh, kita akan saling menghubungi dan mendoakan," kata Reyhan dengan senyum. Mereka semua saling bersalaman dan berjanji untuk tetap semangat belajar untuk mencapai cita-cita. "Semoga kamu sukses, Reyhan," kata teman-temannya. "Kalian juga, semoga selalu bahagia!" jawab Reyhan, dan mereka pun melambaikan tangan dengan penuh harapan. Pesan moral: "Perpisahan sekolah bukan akhir dari persahabatan, tapi awal dari suatu hubungan yang baru”. Baca juga: Ide DEKORASI Acara PERPISAHAN PAUD / TK SESUAI TEMA Wisuda | LENGKAP dengan Alat, Bahan & Tutorial Cerita 3: Langkah Baru Di hari terakhir di sekolah, Dani dan teman-temannya merasa campur aduk. "Aku senang bisa sekolah di sini, tapi sedih juga karena kita harus berpisah," kata Dani. "Kita akan bertemu lagi, Dani. Jangan khawatir," jawab Dita dengan senyumnya yang manis. Mereka memutuskan untuk selalu bertukar cerita tentang sekolah baru mereka. "Aku pasti akan merindukan kalian, tapi kita akan tetap mendoakan satu sama lain," kata Dani. "Iya, semoga kita semua sukses dan tetap semangat," ujar Dita. Meskipun perpisahan itu membuat hati mereka berat, mereka tahu bahwa langkah baru mereka akan membuka banyak kesempatan untuk meraih kesuksesan di masa depan. Pesan moral: Setiap perpisahan adalah awal dari langkah baru menuju masa depan yang penuh harapan dan banyak peluang baik. Baca juga: Contoh Naskah Pidato saat Acara Perpisahan PAUD yang Menyentuh Hati | Kata Sambutan Pesta Kelulusan TK Cerita 4: Mimpi yang Sama Saat acara perpisahan, guru bertanya, “Apa cita-cita kalian?” Raka menjawab, “Aku ingin jadi guru seperti Ibu!” Teman-temannya ikut menyebutkan cita-cita mereka dengan semangat. Mereka menyadari, meskipun sekolahnya berbeda nanti, mereka semua punya semangat yang sama. “Yuk kita saling dukung dan berdoa supaya cita-cita kita tercapai,” ajak Raka. Semua setuju dan bertepuk tangan bersama. “Perpisahan ini bukan akhir, tapi awal dari mimpi kita,” kata Bu Guru. Mereka pulang dengan senyum penuh harapan. Pesan moral: Perpisahan bukanlah akhir dari segalanya, tetapi awal dari langkah baru untuk menggapai mimpi. Meskipun berpisah, semangat, persahabatan, dan saling mendoakan akan membantu kita terus maju bersama. Contoh-contoh cerita di atas tidak hanya mengesankan. Namun, juga mengandung pesan moral yang mendalam, terutama tentang memaknai persahabatan, meski kadang perlu ada “perpisahan”. Marbel TK dan PAUD: Sahabat Bermain dan Belajar Sang Buah Hati "We continually find that children are hungry for this type of ‘rite of passage’ ritual. We believe that this is due to the fact that our developed society lacks clear ways of marking such rites of passage whereas in less developed societies these rituals are core to the experience of becoming an adult." - McNicol, J., & Kirkpatrick, M. Anak-anak membutuhkan acara perpisahan yang bermakna sebagai bagian dari proses transisi mereka. Mendongeng dapat menjadi media yang efektif untuk membuat acara perpisahan semakin bermakna, serta membantu mereka memahami dan merayakan perubahan / transisi yang mereka alami. Baca juga: Ide TEMA DRAMA MUSIKAL di Acara PERPISAHAN ANAK TK / PAUD | Disertai Ringkasan Cerita Tiap Tema Sumber referensi: Raising Children Network, Reading and Storytelling with Babies and Children, 2023. [1] McNicol, J., & Kirkpatrick, M. The Good Goodbye: Helping Children Through Transitions Using Storytelling, 2005 [2]
Apakah acara perpisahan atau kelulusan di PAUD dan SD bisa menarik meski tanpa ada acara seremonial wisuda? Tentu bisa! Namun, tentu saja acara perlu disusun sedemikian rupa, sehingga acara kelulusan di PAUD dan SD bisa berlangsung dengan menarik dan bisa menjadi kenangan indah bagi siswa-siswi yang lulus. Bapak Abdul Mu'ti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen, dilansir dari Detik.com (29/4/2025) mengatakan: "Sepanjang itu tidak memberatkan dan itu juga atas persetujuan orang tua dan murid, ya masa sih tidak boleh gitu kan.” Pernyataan Bapak Abdul Mu'ti menunjukkan bahwa kebijakan pendidikan sebaiknya fleksibel selama tidak memberatkan siswa dan sudah mendapat persetujuan dari orang tua dan murid. Ia menekankan pentingnya musyawarah dan kesepakatan bersama dalam mengambil keputusan lingkup sekolah. Baca juga: 14 Ide Judul LAGU PERPISAHAN SEKOLAH POPULER untuk PAUD / TK - SD 2024 Erika Christakis, dalam bukunya menjelaskan: “We have created a culture of performance in early childhood education, where even preschoolers are expected to participate in elaborate graduation ceremonies. This focus on performance detracts from the genuine learning experiences that young children need." Erika Christakis menunjukkan ketidaksetujuannya pada budaya upacara wisuda, karena budaya semacam ini bisa mengalihkan pada perhatian dari kebutuhan dasar dari anak-anak usia dini, yaitu bermain, bereksplorasi, dan belajar melalui kebiasaan sehari-hari sesuai tahap perkembangan. Guru PAUD dan SD sahabat Educa, bila Anda tidak mau mengikuti budaya “wisuda-wisuda-an” semacam ini, tentu masih bisa membuat acara kelulusan atau pelepasan siswa tetap menarik, menggembirakan, dan selalu terkenang. Salah satunya adalah dengan cara membuat rundown acara yang menarik. Berikut ini adalah salah satu contoh rundown acara kelulusan PAUD - SD dengan tema "Tetaplah Bersinar Para Bintang Kecil”. 1. Pukul 08.00 – 08.30 WIB: Kedatangan siswa, orang tua, dan semua tamu Orang tua dan anak-anak datang ke lokasi dan anak-anak diarahkan ke ruang tunggu atau tempat duduk yang telah disiapkan. Sambil menunggu, diputarkan musik latar anak-anak dan video perjalanan belajar mereka. 2. Pukul 08.30 – 08.45 WIB: Opening ceremony Acara dibuka dengan hangat dan ceria oleh pembawa acara (MC). Selanjutnya, peserta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars PAUD, lalu dilanjutkan dengan doa pembukaan yang dipimpin oleh guru atau tokoh agama. Baca juga: Ide DEKORASI Acara PERPISAHAN PAUD / TK SESUAI TEMA Wisuda | LENGKAP dengan Alat, Bahan & Tutorial 3. Pukul 08.45 – 09.00 WIB: Sambutan dari para pemangku jabatan Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Sekolah sebagai pembuka. Setelah itu, perwakilan orang tua dan pihak yayasan atau pengelola sekolah turut memberikan sambutan. 4. Pukul 09.00 – 09.30 WIB: Pentas seni dan pertunjukan Rangkaian penampilan dimulai dengan tari pembuka seperti Tari Selamat Datang, diikuti puisi bersama atau pantun perpisahan. Anak-anak juga menampilkan drama atau dongeng bertema persahabatan atau mimpi masa depan, lalu ditutup dengan lagu perpisahan pilihan seperti “Terima Kasih Guruku.” 5. Pukul 09.30 – 10.15 WIB: Serah terima ijazah, medali / piala dan rapor. Para siswa, dengan mengenakan pakaian adat, dipanggil satu per satu ke panggung untuk menerima pengalungan medali dari kepala sekolah atau guru. Setelah itu, mereka menerima rapor dan sertifikat kelulusan, lalu dilanjutkan dengan sesi foto bersama, baik per anak dengan guru maupun foto seluruh kelas. Baca juga: Contoh Naskah Pidato saat Acara Perpisahan PAUD yang Menyentuh Hati | Kata Sambutan Pesta Kelulusan TK 6. Pukul 10.15 – 10.30 WIB: Pemutaran film kenangan Video dokumentasi kegiatan selama satu tahun diputar sebagai bagian dari acara. Video tersebut menampilkan momen anak-anak saat bermain, belajar, melakukan kunjungan, serta berisi ucapan mereka untuk guru dan orang tua, dengan iringan lagu yang dinamis, ada lagu melow, senang, semangat, dan lainnya agar menarik dan tidak membosankan. 7. Pukul 10.30 – 11.00 WIB: Penampilan guru dan kejutan dari siswa Guru menyanyikan lagu perpisahan sebagai ungkapan kasih dan kenangan. Anak-anak kemudian memberikan bunga atau hasil karya kepada orang tua dan guru, diikuti momen pelukan hangat dan salam perpisahan. Beberapa karya yang bisa menjadi pilihan antara lain: Lukisan atau gambar: Anak-anak bisa membuat lukisan atau gambar yang menggambarkan kenangan mereka bersama guru dan teman-teman di sekolah Handmade cards: Kartu ucapan terima kasih yang dibuat sendiri dengan gambar, warna, dan tulisan tangan anak-anak. Tulisan bisa berwujud syair atau puisi atau doa-doa pendek Bunga kertas: Membuat bunga dari kertas warna-warni yang dihias sendiri untuk diberikan sebagai simbol kasih sayang. Baca juga: PENTAS SENI Favorit di ACARA PERPISAHAN TK - PAUD, Agar Selalu Dikenang: Plus PANDUAN LENGKAP 8. Pukul 11.00 – 11.30 WIB: Acara bebas / ramah tamah Acara dilanjutkan dengan makan bersama snack atau konsumsi yang telah disediakan. Kemudian, ada sesi foto booth dan swafoto bersama keluarga dan guru, serta pengambilan souvenir kelulusan. Beberapa acara bebas lainnya yang bisa dipilih adalah: Bernyanyi bersama: Anak-anak, guru, dan orang tua bisa bernyanyi lagu-lagu ceria atau lagu perpisahan bersama-sama.Tebak-tebakan atau permainan sederhana yang berhadiah: Acara ini untuk memecahkan kebekuan dan menambah keceriaan Cerita lucu atau kenangan bersama: Siswa atau guru bisa berbagi cerita lucu atau kenangan manis selama di sekolah untuk membuat suasana lebih hangat Menari bersama: Siswa atau guru bisa melakukan gerakan dance sederhana yang menyenangkan, seperti tarian ceria atau gerakan bebas Membuat video bersama: Mengambil video spontan dengan grup, membuat kenangan yang menyenangkan dari acara santai tersebut, agar bisa diposting di media sosial pribadi atau sekolah. 9. Pukul 11.30 WIB – Selesai: Acara penutup Acara ditutup oleh MC dengan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi. Anak-anak dan orang tua kemudian meninggalkan lokasi dengan tertib. "Graduation ceremonies are a meaningful way to honour children’s achievements, engage families, and build excitement for the transition to primary school." - Little Champions (2025) Little Champions menjelaskan bahwa acara kelulusan yang direncanakan dengan baik dan seksama merupakan wujud apresiasi atas pencapaian siswa, ajang untuk mempererat bonding dalam keluarga, dan sarana untuk membangun semangat atau ketertarikan anak didik untuk melanjutkan pembelajaran ke jenjang yang lebih tinggi. Semoga rundown di atas bermanfaat bagi anak Indonesia dan membantu guru dalam mempersiapkan acara kelulusan atau perpisahan yang menarik serta menyenangkan. Dongeng RIRI (Cerita Anak Interaktif): Sahabat Mendongeng si Kecil Sumber referensi: Detik.com. Mendikdasmen Soal Wisuda di Sekolah Boleh Sepanjang Tak Memberatkan, 2025 [1] Erika Christakis. (2016). The Importance of Being Little: What Preschoolers Really Need from Grownups [2] Little Champions. Graduation Ceremonies and Transition to Primary School, 2025 [3].
Inilah contoh naskah pidato untuk anak PAUD dan SD di Hari Kebangkitan Nasional. Naskah pidato ini sangat cocok diajarkan kepada anak usia dini untuk menanamkan pentingnya semangat persatuan, kerja sama, dan berorganisasi, seperti yang telah diteladankan Budi Utomo. "Children need to learn how to work together from an early age, as collaboration helps them develop essential social skills for their lives." - Julie A. Booth, Ph.D. Julie A. Booth, Ph.D. menjelaskan akan pentingnya mengajarkan kerja sama pada anak sejak usia dini. Dengan belajar kolaborasi, seperti saat melakukan pekerjaan kelompok (beroganisasi), anak-anak dapat mengembangkan keterampilan sosial yang sangat penting, seperti komunikasi, empati, dan pemecahan masalah. Keterampilan ini tidak hanya bermanfaat untuk interaksi sosial mereka saat ini, tetapi juga untuk kesuksesan jangka panjang di sekolah, di tempat kerja, dan dalam kehidupan mereka di masa depan. Baca juga: LKPD PAUD Tema Pahlawan: Ada Ki Hajar Dewantara dan Pahlawan Nasional Lainnya GRATIS Berikut ini adalah contoh naskah pidato di Hari Kebangkita Nasional bertema “Tumbuh Bersama dengan Semangat Kerja Sama dan Persatuan”. Salam Pembuka Selamat pagi, teman-teman yang hebat! Apa kabar hari ini?Saya harap semuanya dalam keadaan sehat dan semangat! Pada hari ini, kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Dalam kesempatan ini tema pidato saya adalah: “Tumbuh Bersama dengan Semangat Kerja Sama dan Persatuan”. Sebelumnya, saya ingin menceritakan sejarah Hari Kebangkitan Nasional, agar kita semua semakin memahami pentingnya peringatan ini bagi kita semua di sini, dan semua warga di Indonesiaa. Baca juga: Koleksi Cerita DONGENG PENDEK Bertema KEPAHLAWANAN | Meriahkan Hari Pahlawan 10 November Dongeng Pendahuluan Pada 20 Mei 1908, sekelompok orang yang sangat peduli dengan kemajuan bangsa Indonesia, termasuk Dr. Sutomo dan Dr. Wahidin Sudirohusodo, mendirikan sebuah organisasi bernama Budi Utomo. Mereka ingin agar rakyat Indonesia, yang saat itu hidup di bawah penjajahan Belanda, bisa mendapatkan pendidikan yang lebih baik dan kehidupan yang lebih sejahtera. Organisasi Budi Utomo tidak langsung menginginkan Indonesia merdeka, tetapi lebih fokus pada pentingnya pendidikan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Meskipun begitu, Budi Utomo menjadi langkah pertama yang sangat penting dalam perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia. Setiap tahun, kita memperingati tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional untuk mengenang lahirnya Budi Utomo. Hari ini menjadi simbol awal semangat perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kebebasan dan kemajuan. Baca juga: Kegiatan Seru Memperingati HARI KEBANGKITAN NASIONAL: Meneladani Pahlawan Kebangkitan Nasional | Untuk PAUD Usia 5-6 Tahun Mengapa Dinamakan Budi Utomo? Nama Budi Utomo dipilih oleh Dr. Sutomo dan teman-temannya untuk menggambarkan tujuan organisasi ini. "Budi" berarti akal atau pikiran yang baik, serta budi pekerti yang luhur. Sedangkan "Utomo" berasal dari kata Jawa yang berarti "utama" atau "terbaik." Jadi, Budi Utomo berarti "Pikiran yang Baik dan Utama" yang menunjukkan harapan agar dengan pendidikan dan akal yang baik, bangsa Indonesia bisa berkembang dan maju. Hari Kebangkitan Nasional ini mengingatkan kita bahwa bangsa Indonesia sudah bangkit untuk menjadi negara yang merdeka. Para pahlawan kita dulu berjuang dengan semangat yang luar biasa, meskipun mereka menghadapi banyak rintangan. Mereka melakukan itu semua supaya kita bisa merasakan kebebasan yang kita nikmati sekarang ini. Interaksi dengan Anak-anak Teman-teman, coba angkat tangan! Siapa yang pernah mendengar kata merdeka? Wah, banyak sekali ya yang sudah tahu. Merdeka itu artinya bebas, tidak ada yang mengatur kita dengan cara yang salah. Kalian bisa sekolah, bermain, dan belajar dengan bebas, karena para pahlawan sudah berjuang untuk itu. Apakah teman-teman tahu siapa pahlawan kita? Ada yang bisa menyebutkan beberapa nama pahlawan Indonesia? (Ajak anak-anak menyebutkan beberapa pahlawan). Betul sekali, mereka semua adalah pahlawan yang berjuang untuk kita! Baca juga: Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik : Pahlawan Kemerdekaan - Tema Negaraku Kurikulum Merdeka Belajar Pesan untuk Anak-anak Hari ini adalah hari untuk kita bersyukur dan menghormati para pahlawan yang sudah berjuang untuk Indonesia. Tapi teman-teman, bagaimana cara kita menghormati pahlawan-pahlawan kita? Bisa dengan belajar yang rajin, menjaga persatuan, dan selalu tolong-menolong sesama. Siapa yang mau menjadi pahlawan dengan cara belajar dan membantu teman-teman di sekolah? Angkat tangan! Wah, hebat sekali kalian! Salam Penutup Teman-teman, mari kita selalu mencintai Indonesia, tanah air kita yang indah. Kita bisa menjaga Indonesia dengan cara kita, dengan belajar, bermain, dan selalu berbagi. Terima kasih sudah mendengarkan cerita dan pidato ini. Selamat Hari Kebangkitan Nasional, semoga kita bisa menjadi generasi yang hebat dan terus mencintai tanah air kita! Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Naskah pidato peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2025 di atas tidak hanya mengenalkan anak-anak tentang pentingnya mengembangkan semangat kerja sama dan berorganisasi, serta persatuan. Namun, anak-anak didik juga diajak untuk memahami pentingnya memiliki sosok pahlawan yang bisa menjadi panutan dalam kehidupan nyata. "Real-life heroes provide children with concrete examples of courage, integrity, and perseverance—qualities that inspire them to become better individuals." - Susan Linn, 2008 Melalui sosok pahlawan dalam kehidupan nyata, anak bisa belajar tentang karakter positif mereka, yaitu keberanian, integritas, dan ketangguhan, yang akan bermanfaat bagi perkembangan anak dan kehidupan anak di masa mendatang. KABI (Kisah Teladan Nabi): Membantu Kembangkan Karakter Islami Anak Indonesia Sumber referensi: Julie A. Booth, Ph.D. Social Development and Early Childhood Education, 2018 [1] Susan Linn, The Case for Make Believe: Saving Play in a Commercialized World, 2008 [2]
Belajar Matematika atau konsep berhitung dan mengenal angka pasti akan menjadi asyik bila dilakukan dengan kegiatan yang variatif. Salah satu kegiatan menarik untuk belajar Matematika adalah dengan media dongeng. "Mathematical language is a cornerstone of a child's mathematical development, and children can effectively acquire this language through storytelling with a knowledgeable and engaging partner." - Chao Zhang dkk, 2024 Dalam penelitiannya, Chos Zhang dkk menemukan bahwa anak-anak dapat meningkatkan kemampuan bahasa matematik secara efektif melalui kegiatan bercerita atau mendongeng. Aktivitas mendongeng bisa menjadi kekuatan untuk membuat pembelajaran matematika atau numerasi menjadi lebih menyenangkan dan bermakna bagi anak-anak. Baca juga: Numerasi di PAUD, Tak Hanya Tentang Angka. Apa Lagi? Bagaimana Mengajarkannya? Direktorat Sekolah Dasar Ditjen PAUD Dikdasmen Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengatakan pendidikan numerasi pada tingkat PAUD bukan hanya seputar angka dan hitungan. Disebutkan pula bahwa ada 5 lingkup atau fondasi numerasi di satuan PAUD - TK, yaitu pengenalan bilangan, geometri, pola, analisis data, serta pengukuran. Berikut ini adalah contoh dongeng menarik yang bisa diberikan kepada anak PAUD usia 4-6 tahun agar mereka semakin mengenal konsep 5 fondasi numerasi. 1. Pengukuran: Sepatu Baru Tata Tabita Tata Tabita ingin membeli sepatu baru. Ia melihat sepatu warna merah dan biru di sebuah Toko Nana Shoes. “Sepatu mana yang paling pas di kakiku ya?” tanya Tata. Ibu Nana, si penjual sepatu, membawa penggaris besar. “Ayo kita ukur dulu panjang kakimu,” kata Bunda. Kaki Tata panjangnya 17 cm. Sepatu yang pas adalah yang berukuran 18 cm. Tata senang karena sepatunya pas dan nyaman dipakai! Kegiatan praktik: Anak-anak didik mengukur panjang kaki teman menggunakan penggaris dan mencari sepatu yang sesuai dengan ukuran tersebut. Mereka juga mewarnai gambar sepatu sambil mengukur panjang dan lebar sepatu pada gambar dengan penggaris. Baca juga: BERMAIN dan Bereksplorasi dengan ANGKA 1 2 3 bersama Ayah Bunda | Pengembangan NUMERASI DASAR Anak 3-4 Tahun 2. Geometri: Petualangan Siti (si Kotak) dan Pepe (si Persegi) Siti, si segitiga, dan Pepe, si persegi, berjalan bersama di hutan. Siti berkata, "Aku punya tiga sisi dan tiga sudut, lihat betapa tajamnya!" Pepe dengan bangga menjawab, "Aku punya empat sisi yang lurus dan empat sudut yang tajam." Mereka melihat pohon yang berbentuk bulat dan mulai membandingkan bentuknya. Siti mencoba memasuki rumah Pepe, tapi dia tidak bisa masuk karena terlalu kecil. Pepe pun memutuskan untuk mencoba masuk ke rumah Siti, tetapi juga tidak muat. Mereka tertawa dan belajar bahwa bentuk-bentuk itu sangat berbeda. Meskipun berbeda, mereka tetap bisa bermain bersama dengan bahagia. Kegiatan praktik: Setelah mendengarkan cerita, anak didik dapat bermain mencocokkan bentuk dengan benda-benda di sekitar mereka, seperti mencari benda berbentuk segitiga, persegi, dan bulat. Kemudian, mereka bisa menggambar bentuk-bentuk tersebut dan memberi warna sesuai imajinasi mereka. Baca juga: Membangun KEMAMPUAN DASAR LITERASI dan NUMERASI sesuai KURIKULUM FUL FUL PAUD 2024 3. Pola: Pola-Pola di Alam Semesta Siti dan Pepe sedang berjalan di taman dan melihat bukit yang tinggi dan rendah, bergelombang. "Lihat bukit ini, ada pola tinggi dan rendah, tinggi dan rendah!" kata Siti senang. Pepe melihat rumput di sekitarnya yang memiliki pola runcing, "Rumput ini juga punya pola runcing seperti segitiga!" Mereka berjalan lebih jauh dan menemukan benteng besar dengan tembok kotak-kotak. "Benteng ini punya pola kotak-kotak, lihat, ada yang besar dan kecil!" kata Pepe. Siti ikut mengamati dan berkata, "Setiap benda punya pola yang berbeda, ya!" Mereka mencoba membuat pola sendiri dengan batu dan daun, mengikuti pola yang mereka lihat. Siti dan Pepe belajar bahwa pola ada di mana-mana, bahkan di alam dan bangunan! Kegiatan praktik: Anak didik menemukan pola-pola di sekitar ruang kelas, misalnya pagar, ubin, motif-motif baju atau benda lain, serta pola lainnya. Setelah itu, mereka menebalkan pola garis putus-putus pada lembar kerja 4. Menghitung: Menghitung Mainan Suatu hari, Siti dan Pepe bermain sedang bermain. Setelah selesai bermain, mereka ingin merapikan mainan bersama, sambil menghitung mainan yang mereka punya. "Mari kita hitung berapa banyak mobil yang kita punya!" kata Siti. Mereka menghitung bersama, "Satu, dua, tiga, empat!" Pepe kemudian melihat boneka, "Sekarang kita hitung boneka!" Mereka menghitung boneka, "Satu, dua!" Siti mencatat jumlah mobil dan boneka di kertas. "Kita punya lebih banyak mobil daripada boneka!" kata Pepe. Mereka belajar bahwa menghitung dan melihat perbedaan itu menyenangkan! Kegiatan praktik: Anak didik menghitung jumlah mainan yang ada di sekitar mereka, seperti mobil dan boneka. Kemudian, mereka bisa mencatat hasil hitungan dan membandingkan jumlah mainan yang berbeda, seperti menghitung mobil dan boneka di kelas atau di rumah. Baca juga: 15 Permainan MUDAH untuk Mengembangkan LITERASI NUMERASI Anak Usia 3 Tahun 5. Pengenalan bilangan: Angka Seperti Apa? Siti dan Pepe sedang bermain di taman sambil mengenal angka. "Lihat, angka 1 itu seperti tiang bendera yang tinggi!" kata Siti sambil menunjuk tiang bendera di dekat mereka. Pepe tersenyum, "Angka 2 itu seperti bebek yang sedang berenang, ada lengkungan tubuhnya!" Mereka melihat bebek di kolam dan membandingkannya dengan angka 2. Siti menunjuk awan yang berbentuk melengkung dan berkata, "Angka 3 itu seperti bentuk awan yang lembut." Pepe tertawa dan berkata, "Angka 4 seperti kursi terbalik, punya empat kaki yang lurus!" Mereka berdua berlari ke tempat duduk yang mirip angka 4 dan mencoba duduk di sana. Siti dan Pepe belajar bahwa angka-angka itu bisa terlihat di sekitar mereka dengan cara yang menyenangkan! Kegiatan praktik: Menebalkan bentuk angka 1 pada gambar tiang bendera dan bentuk angka lainnya pada lembar kerja. Anak didik bisa diajak pula bernyanyi lagu “Angka Seperti Apa?” "Schools must teach students numeracy. Numeracy learning should be fun so that students are interested." - Cheung et al. Kegiatan pengembangan kemampuan numerasi haruslah menyenangkan. Karena kegiatan yang menyenangkan bisa meningkatkan minat belajar anaak didik, dan secara otomatis dapat meningkatkan kemampuan numerasi mereka. "Everyday activities like counting, looking at shapes, and talking about sizes also help children develop early numeracy and maths skills. Talking, everyday activities, play and reading help your child develop communication, imagination and other skills for understanding maths concepts." - Raising Children Network, 2024 Aneka kegiatan sehari-hari seperti menghitung, mengamati bentuk, dan berbicara tentang ukuran membantu anak-anak mengembangkan keterampilan numerasi awal. Selain itu, berbicara, bermain, dan membaca juga membantu anak mengembangkan keterampilan komunikasi, imajinasi, dan keterampilan lain untuk memahami konsep matematika. Kegiatan belajar numerasi dengan media dongeng yang dilanjutkan dengan variasi kegiatan lainnya (dengan topik yang masih berhubungan), akan membuat anak didik memiliki kesempatan untuk mengembangkan aneka kecerdasan lainnya. Selamat mencoba! Ajak si Kecil Belajar dan Bermain dengan Gims Edukatif Keren: Marbel TK PAUD Sumber referensi: Hana Dewi Kinarina Kaban. Kemendikdasmen sebut Pendidikan Numerasi PAUD Bukan Soal Angka & Hitungan, 2024 [1] Chao Zhang, Xuechen Liu, Katherine Ziska, dkk. Mathemyths: Leveraging Large Language Models to Teach Mathematical Language through Child-AI Co-Creative Storytelling, 2024 [2] Cheung et al. School Strategies for Improving Student Literacy, 2025 [3] Raising Children Network. Maths & Numeracy Skills: Babies & Toddlers [4]
Ada aneka metode pembelajaran yang bisa diaplikasikan kepada siswa saat ini, misalnya ASSURE, ADDIIE, 4MAT, dan lainnya. Guru bisa mengaplikasikan lebih dari 1 metode pembelajaran kepada siswa. "The mixed teaching strategies mainly cultivate students' independent learning ability and promote students to form creative thinking." - Chen, Y Dengan menerapkan aneka metode pembelajaran siswa akan semakin mampu mengembangkan aneka keterampilannya, yaitu berpikir kreatif, kemandirian dalam belajar, dan kemampuan berpikir inovatif. ASSUR adalah salah satu metode pembelajaran yang secara bertahap menggabungkan pemanfaatan teknologi dan media secara efektif dalam meningkatkan kualitas belajar siswa. Pembelajaran bisa semakin interaktif, mendukung aktivitas kolaborasi, dan bisa memotivasi siswa untuk bisa belajar dengan semakin baik. Anak muda di zaman sekarang sangat erat dalam hal penggunaan teknologi. Teknologi sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari siswa. "ASSURE is an instructional design model that has the goal of producing more effective teaching and learning." - Dr. Serhat Kurt Model ASSURE dirancang untuk meningkatkan efektivitas pengajaran dan pembelajaran dengan pendekatan yang sistematis. Guru bisa merancang pembelajaran yang semakin terstruktur dan efektif, sesuai dengan kebutuhan siswa masa kini yang beragam, terutama para gen-Z, yang sangat akrab dengan penggunaan media digital. Berikut ini adalaah beberapa tahapan dari pembelajaran ASSURE: A - Analyze learners "Student characteristics as prerequisites for learning are the most decisive factor in predicting student engagement and also further learning achievement." - Heitzmann, N Penelitian ini menekankan bahwa karakteristik siswa, seperti kemampuan awal dan gaya belajar, sangat menentukan keterlibatan dan pencapaian belajar mereka. Guru yang mampu menganalisis karakteristik ini dapat merancang pembelajaran yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan individu siswa. Seperti dalam metode ASSURE, melakukan analisa adalah tahap awal yang perlu dilakukan guru terhadap siswa agar mampu memahami karakteristik mereka, sebelum kemudian memutuskan strategi mengajar yang efektif. Hal-hal yang perlu dianalisis adalah gender, usia, minat bakat, etnis, keterampilan yang dikuasai, gaya belajar, bakat alami, kelemahan, dan lainnya. S - State standards and objectives Guru membuat modul ajar yang bisa mendukung siswa dalam mengembangkan diri mereka atau mencapai target atau standard secara lebih optimal, sesuai dengan hasil analisa. Guru juga bisa membuat pemetaan tentang hasil yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran. S - Select strategies, technology, media, and materials Sesudah menentukan standar dan target dalam modul pembelajaran, tahapan selanjutnya adalah menentukan strategi, penggunaan teknologi dan media, serta bahan-bahan yang tepat untuk menunjang proses belajar. Guru perlu memilih keseimbangan antara pemaparan materi (untuk pengembangan pengetahuan siswa) dan aktivitas siswa dalam proses belajar (biasanya untuk pengembangan keterampilan atau karakter siswa). Setelah menentukan strategi, guru dapat memilih media dan bahan materi yang mendukung keberhasilan mengajar. U - Utilize technology, media, and materials "Technology enhances classroom engagement, prepares students for the digital world, and helps personalize learning experiences." - Teachhub.com Teknologi bisa meningkatkan keterlibatan siswa, mempersiapkan mereka untuk dunia digital, dan memungkinkan personalisasi pembelajaran sesuai kebutuhan individu. Itulah pentingnya tahap “U” dalam metode pembelajaran ini. Guru perlu mengoptimalkan pemanfaatan perangkat teknologi dan media mengajar. Terdapat beberapa tahapan yang mampu dilakukan untuk mempersiapkan hal ini, seperti: Persiapkan perangkat: Pastikan semuanya berfungsi dengan baik. Kondisi kelas: Kenyamanan siswa untuk proses pembelajaran juga perlu diperhatikan. Penyampaian learning objective: Sampaikan kepada siswa untuk menambah semangat dan ketertarikan siswa dalam belajar. R - Require learner participation Rencanakan aktivitas yang melibatkan siswa secara aktif, seperti sesi diskusi, kegiatan praktik, serta pemberian kesempatan kepada siswa agar bisa menyampaikan pendapat. E - Evaluate and revise Evaluasi dan revisi setiap proses pembelajaran untuk meningkatkan keberhasilan dan kualitas pembelajaran di masa depan. Hal yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi adalah dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut, seperti: Bagaimana perasaan kalian saat mengikuti pembelajaran? Apa saja yang kalian pelajari selama mengikuti pembelajaran? Keterampilan apa yang kalian kembangkan selama mengikuti pembelajaran? Model belajar ASSURE ini secara sederhana dapat disimpulkan sebagai metode ajar yang berfokus pada pengembangan siswa. Siswa bukan hanya diajarkan untuk aktif di kelas, tetapi juga memahami setiap teknologi yang akan turut berkembang seiring dengan usia mereka. Metode ajar ini menjadi kunci bagi tenaga didik yang saat ini tengah mengalami dilema dalam menghadapi sistematika belajar generasi muda. "The Assure learning model is very helpful in designing programs using different types of media." - Santoso Metode belajar ASSURE sangat erat dengan penggunaan berbagai jenis media, termasuk media digital. Hal ini sangat relevan untuk diterapkan pada siswa PAUD dan SD karena mereka sudah sangat erat dengan pemanfaatan teknologi dalam hidup sehari-hari. ASSURE juga berfokus pada pengembangan siswa dengan memperhatikan kebutuhan dan karakteristik siswa. Pada siswa PAUD dan SD sudah mulai dikenalkan dengan konsep pembelajaran yang interaktif, termasuk melalui penggunaan teknologi yang sesuai dengan perkembangan mereka. Dengan metode ASSURE, guru dapat merancang pembelajaran yang tidak hanya mengajarkan keterampilan dasar tetapi juga membentuk dasar bagi mereka untuk memahami dan beradaptasi dengan teknologi, sesuai dengan tuntutan pendidikan di masa depan. RIRI (Cerita Anak Interaktif): Sahabat Bercerita Pembangun Karakter Anak Indonesia Sumber referensi: Y, Chen. (2021) Research on the Effect of Mixed Teaching Strategies on Students' Creative Thinking. Thinking Skills and Creativity, Volume 39. [1] N., et al, Heitzmann. (2020). Differences Between Novice and Expert Teachers in Judgment Accuracy and Differentiated Instruction. Educational Psychology Review, 32 [2] TeachHUB. (2019). Benefits of Technology in the Classroom. [3] Santoso. (2019). Online Learning of Early Childhood Language Development Courses. [4] Freepik.com. (2022). Smiley teacher classroom_269072530 [5].
Guru PAUD sahabat Educa, Modul Ajar ini bisa menjadi panduan bagi Anda dalam mengajar dengan tema tempat wisata. Ada 3 macam tempat wisata, yaitu wisata alam, wisata budaya, dan wisata buatan. Dengan pendekatan deep learning, siswa akan diajak untuk belajar aneka tempat wisata dengan cara yang menyenangkan. “Children whose families take them to museums and zoos, who visit historic sites, who travel abroad, or who camp in remote areas accumulate huge chunks of background knowledge without even studying. For the impoverished child lacking the travel portfolio of affluence, the best way to accumulate background knowledge is by either reading or being read to.” - Jim Trelease Pembelajaran tentang tempat wisata memungkinkan siswa untuk memperoleh pengetahuan yang lebih luas tentang tempat wisata, misalnya sejarahnya dan latar belakang berdirinya. Beberapa siswa mungkin belum mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi aneka tempat wisata yang diajarkan. Namun, dengan pembelajaran tentang tema tempat wisata siswa bisa mendapatkan aneka pengetahuan mereka tentang wisata tersebut dan bisa membuat mereka berminat dalam mengunjungi tempat wisata tersebut. Baca juga: Modul Ajar Harian PAUD Tema Liburanku, Pergi ke Kebun Raya | Kurikulum Deep Learning TK Usia 4-6 Tahun Selain itu, diharapkan siswa akan semakin mampu Anak mengenali dan memahami berbagai jenis tempat wisata (alam, budaya, buatan, contoh-contoh tempat wisata,) serta mengembangkan rasa ingin tahu, kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis, dan ekspresi kreatif melalui pengalaman langsung, serta kegiatan reflektif. Berikut contoh Modul Ajar 1 Bulan untuk PAUD usia 4–6 tahun dengan tema "Tempat Wisata: Alam, Budaya, dan Buatan" dengan pendekatan Deep Learning (pembelajaran mendalam). 1. Minggu pertama: wisata alam A. Pengalaman nyata: Jalan-jalan di taman: Siswa bermain sambil belajar mengenal warna, bentuk, dan suara alam saat berjalan-jalan di taman Berkemah di sekolah: Siswa bermain permainan alam, bernyanyi di sekitar api unggun, dan mendengarkan cerita petualangan Menonton video tempat wisata: Siswa terlibat dalam diskusi interaktif dan membuat gambar tempat wisata favorit setelah menonton video tentang berbagai destinasi menarik Menjelajah desa: Siswa menjelajahi desa terdekat sambil mengenal berbagai tumbuhan, hewan, dan kehidupan sehari-hari masyarakat desa melalui permainan dan observasi langsung B. Kegiatan menyenangkan Siswa memilih kegiatan menyenangkan yang bisa dilakukan, yaitu: Membuat kolase dari daun dan bunga kering Bermain tebak-tebakan suara alam (seperti suara burung, ombak, angin) Menyusun puzzle pemandangan alam Mengikuti permainan berburu benda alam (nature scavenger hunt) Membacakan cerita petualangan di hutan atau gunung. C. Kegiatan berbasis proyek Siswa membuat proyek mini berkelompok, misalnya: Buku mini wisata alam: Siswa membuat buku bergambar sederhana berisi tempat wisata alam favorit lengkap dengan gambar dan cerita singkat. Poster promosi wisata alam: Siswa membuat poster yang mengajak orang untuk mengunjungi tempat wisata alam dengan gambar, stiker, dan ajakan sederhana. D. Diskusi dan refleksi: Siswa mendapatkan pertanyaan: "Apa yang kamu lihat? Apa yang kamu rasakan saat berada di alam?" Siswa bercerita tentang pengalaman ke taman atau kebun. Baca juga: Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik : Liburanku, Tamasya ke Pantai sesuai Kurmer 2024 2. Minggu kedua: wisata budaya A. Pengalaman Nyata: Siswa melakukan kegiatan: Kunjungan ke museum: Siswa mengamati benda-benda bersejarah, mendengarkan penjelasan sederhana dari pemandu. Kunjungan ke rumah adat: Siswa menjelajahi bagian-bagian rumah adat, mencoba pakaian tradisional, dan mengikuti permainan atau tarian daerah yang diperkenalkan di sana. B. Kegiatan menyenangkan Siswa memilih kegiatan menyenangkan yang bisa dilakukan, yaitu: Menari tari daerah sederhana Mewarnai gambar candi atau rumah adat Bermain peran menjadi penari atau pemandu wisata C. Kegiatan berbasis proyek Membuat topi atau aksesoris tradisional: Siswa membuat replika sederhana topi adat atau hiasan kepala dari daerah tertentu menggunakan kertas, kain, dan stik es krim. Membuat panggung mini: Siswa membuat panggung kecil dari kardus dan menghiasnya, lalu menambahkan gambar boneka kertas yang memakai pakaian adat. D. Diskusi dan refleksi Siswa menjawab pertanyaan: "Apa itu budaya? Mengapa kebudayaan Indonesia perlu dilestarikan? Siswa bercerita tentang budaya dari daerah asal siswa. Baca juga: Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik : Berlibur ke Puncak Pegunungan - Tema : Tamasya Itu Menyenangkan - Kurikulum Merdeka Belajar 3. Minggu ketiga: wisata buatan A. Pengalaman Nyata Bermain di taman bermain buatan sekolah Menonton video tentang kebun binatang/wahana bermain. B. Kegiatan menyenangkan: Membuat taman bermain dari balok Bermain peran sebagai petugas wahana atau pengunjung Menggambar tempat wisata impian C. Kegiatan berbasis proyek: Membuat maket taman bermain impian dari kardus dan bahan bekas. Bermain peran sebagai penjaga tiket dan pengunjung wahana buatan. Menggambar dan mewarnai kolam renang atau taman hiburan favorit mereka. D. Refleksi dan diskusi: Siswa menjawab pertanyaan: "Jika kamu punya taman bermain sendiri, seperti apa bentuknya?" Siswa menjawab pertanyaan:: "Apa yang dibuat oleh manusia di tempat wisata ini?" Baca juga: Kegiatan Liburan: BERTAMASYA SAMBIL BELAJAR ALAT TRANSPORTASI untuk Anak PAUD 4-6 Tahun | GRATIS LKA 4. Minggu keempat: integrasi dan penutup Di minggu terakhir, siswa diajak untuk melakukan kegiatan di alam nyata, misalnya: Pameran mini karya anak: Siswa membuat rancangan acara untuk melakukan kegiatan pameran maket, lukisan, kostum, dan cerita anak. Kegiatan kunjungan edukasi: Dilakukan di 3 zona wisata berbeda, yaitu wisata alam, budaya, buatan. Refleksi mendalam: Anak diajak berbagi pengalaman selama satu bulan – mana yang paling disukai dan kenapa. “Traveling is one of the best ways to learn about the world and all its amazing places, people, and cultures.” - Anna Othitis Melakukan kegiatan traveling atau kunjungan ke aneka tempat wisata bisa menumbuhkan rasa ingin tau dan memperluas pengetahuan anak-anak tentang lintas budaya dan dunia. Itulah mengapa, siswa perlu diajak untuk melakukan kegiatan semacam field trip atau wisata edukasi. KABI (Kisah Teladan Nabi): Efektif Membangun Karakter Islami Anak Indonesia Sumber referensi: Trelease, Jim. The Read-Aloud Handbook, 2006 [1] Othitis, Anna. My First Travel Book, 2014 [2]