Perkembangan teknologi dewasa ini, mengharuskan orang tua dan tenaga pendidik lebih selektif lagi dalam memilih konten atau media pembelajaran yang sesuai dengan anak usia dini. Dalam konteks pertumbuhan iman anak, orang tua harus memilih media yang tepat agar apa yang diterima mereka dalam proses belajarnya, sesuai dan tidak bertentangan dengan ajaran agama. Cara membangun iman anak Nilai-nilai agama perlu diajarkan dan ditumbuhkan sejak usia dini. Karena nilai tersebutlah yang nantinya akan menjadi pegangan mereka di masa mendatang, juga menjadi sumber kekuatan ketika mereka menghadapi masalah kehidupan. Ada banyak upaya yang bisa dilakukan untuk menunjang pertumbuhan iman anak, khususnya yang beragama Muslim. Berikut beberapa cara membangun iman anak: Baca juga: Peran Kabi Kisah Teladan Nabi dalam Pengembangan Iman Anak Usia Dini Libatkan anak dalam aktivitas keagamaan bersama Orang tua bisa melibatkan anak dalam aktivitas keagamaan bersama, seperti berdoa, membaca Al-Qur’an, menghadiri kegiatan agama keluarga, hingga ikut aktivitas mengaji atau TPA (Tempat Pendidikan Al-Qur’an). Bimbing anak saat belajar agama Pertumbuhan iman anak akan berkembang ke arah yang positif, jika orang tua senantiasa mendukung dan bersedia membimbing anak saat belajar agama. Ayah bunda bisa mengajarkan cara berdoa dan menjalankan ibadah yang benar kepada anak sejak dini. Orang tua menjadi teladan yang baik untuk anak Untuk membangun iman anak, orang tua perlu menjadi teladan yang baik untuk anak. Tunjukkan ketulusan, integritas, juga praktik agama yang konsisten, supaya anak punya persepsi yang positif terhadap akidah agama Islam. Ajarkan anak nilai-nilai agama Islam dengan cara yang tepat Cara membangun iman anak, yakni mengajarkan anak sejak dini, nilai-nilai agama Islam dengan cara yang tepat. Orang tua bisa mengedukasi anak soal rukun iman, rukun Islam, juga nilai-nilai moral yang terdapat dalam Al-Qur’an. Baca juga: Bentuk Karakter Anak sesuai Ajaran Agama Islam dengan Kabi Kisah Teladan Nabi Selain cara di atas, cara membangun iman anak lainnya, yaitu memberi asupan cerita dan dongeng Islami ke anak. Bagaimanapun, cerita adalah media yang cukup efektif dan menarik untuk mengenalkan konsep-konsep akidah kepada anak usia dini dengan cara yang menyenangkan. Tak hanya itu, pertumbuhan iman anak juga dapat terjadi jika ayah bunda menggunakan sumber daya pendidikan Islam yang sesuai dengan umur mereka. Misal, untuk anak usia dini, orang tua bisa memakai buku anak-anak juga aplikasi edukatif sebagai media belajar. Berkaitan dengan hal tersebut, Educa Studio menawarkan satu solusi yang bisa menjangkau banyak hal sekaligus. Kabi Kisah Teladan Nabi adalah gim edukasi yang ditujukan untuk mengedukasi anak beragama Muslim tentang nilai-nilai ajaran agama Islam. Gim Kabi Kisah Teladan Nabi adalah pilihan tepat bagi orang tua yang ingin membangun iman anak melalui asupan cerita dan dongeng Islami anak, yang bisa diakses dengan mudah melalui aplikasi edukatif. Baca juga: Tanamkan Akidah pada Anak dengan Kabi Kisah Teladan Nabi Kabi menghadirkan ratusan cerita bernuansa Islami yang sangat kaya akan pesan moral juga nilai-nilai agama Muslim. Dengan begitu, proses anak belajar agama Islam jadi lebih menyenangkan, interaktif, dan tidak membosankan. Ayah bunda tidak perlu khawatir dan bingung, karena proses belajar anak dengan Kabi, tetap bisa dipadukan dengan aktivitas lainnya yang turut menunjang pertumbuhan iman anak, seperti salat di masjid, membaca Al-Qur’an, dan ikut TPA (Tempat Pendidikan Al-Qur’an). Sebagai kesimpulan, Kabi Kisah Teladan Nabi adalah teman anak belajar agama Muslim. Kabi punya peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan iman anak. Sebab, Kabi sendiri memang ditujukan untuk membantu proses anak agama Muslim belajar. Lewat kisah-kisah keteladanan nabi, anak bisa mempelajari nilai-nilai agama, yang nantinya diharapkan dapat membentuk karakter mereka jadi lebih baik dan sesuai dengan ajaran agama. Penyajian cerita Kabi Kisah Teladan Nabi yang interaktif dan mengedukasi, secara tidak langsung, akan membantu proses pertumbuhan iman anak ke arah yang lebih baik. Dengan demikian, Kabi berperan besar dalam pengembangan iman anak usia dini. Baca juga: Cara Mengembangkan Iman Anak dengan Kabi Kisah Teladan Nabi Sumber referensi: Alummahpekalongan.org. Membangun Iman: Mengajarkan Aqidah pada Anak Sejak Dini. (2024). Tanggal akses 2 Desember 2024. Fis.uii.ac.id. Bijak Mendidik Anak sesuai Ajaran Islam. (2024). Tanggal akses 2 Desember 2024.
Mengajari anak berjalan tidak boleh ada unsur paksaan. Dilansir dari bukubee-europe.com, seorang pakar anak mengatakan: “Biarkan anak Anda melakukan berdasarkan apa yang ia inginkan dan tidak boleh dipaksa untuk berjalan.” Meskipun tidak boleh ada unsur paksaan saat mengajari anak berdiri, tapi tentu saja orang tua perlu menstimulasi buah hatinya agar ia bisa lekas berjalan. Inilah beberapa cara yang mampu membantu anak agar ia bisa lekas berjalan dengan cara yang mudah dan menyenangkan bagi anak. 1. Mengangkat Tubuhnya Sendiri Ayah dan Bunda bisa melatih anak untuk memanfaatkan benda-benda di sekitar. Letakkan tangan anak pada sofa yang tidak terlalu tinggi, lalu biarkan anak mencoba berdiri dengan memanfaatkan permukaan sofa tersebut. Bila ia belum mampu melakukannya, Anda tidak perlu memaksanya. Namun, Anda bisa melakukan hal yang sama di hari-hari berikutnya. 2. Berpindah Sambil Berpegangan pada Satu Benda ke Benda Lain Pada awalnya, si kecil mungkin hanya akan belajar berdiri tegak, sampai ia mampu berjalan dengan langkah kecil sambil berpegangan pada permukaan suatu benda. Setelah ia merasa mampu dan percaya diri untuk berjalan, ia akan mencoba untuk berpindah dari satu benda ke benda yang lain sambil berpegangan pada permukaan benda tersebut. Saat melatih si kecil belajar berjalan, ajak ia untuk mendengarkan aneka dongeng dalam bentuk podcast atau audio. Si kecil pasti makin fokus dan semangat dalam berlatih. Untuk menemukan koleksi dongeng dalam bentuk podcast, silakan klik gambar di bawah ini! Ada koleksi dongeng RIRI sudah menanti. 3. Membiarkannya Berlatih secara Mandiri Terkadang Anda hanya perlu meletakkan si kecil di lantai. Biarkan ia berlatih secara mandiri sesuai dengan kemampuannya dan keinginannya sendiri. Anda juga bisa meletakkan kursi, mobil-mobilan, kereta dorong, dan media lainnya yang bisa dieksplorasi atau dimainkan si kecil sebagai media belajar berdiri dan melangkah. 4. Hindari Penggunaan Baby Walker American Academy of Pediatrics telah menyerukan larangan pembuatan dan penjualan baby walker dengan roda. Lembaga ini mengatakan bahwa baby walker 'mengirim' ribuan bayi ke rumah sakit setiap tahun. Saat menaiki baby walker, anak bisa terjatuh, berjalan terlalu cepat, dan bahkan ia bisa berjalan ke tempat yang berbahaya. 5. Biarkan Anak Berjalan tanpa Alas Kaki Saat berjalan sambil bertelanjang kaki si kecil akan belajar merasakan aneka permukaan suatu benda yang ia pijak. Hal ini akan melatih kepekaan indra perabanya, serta meningkatkan kekebalan kulitnya. Selain itu, otot-otot kaki anak akan tumbuh menjadi lebih kuat. 6. Melatih Mengambil Benda Letakkan barang kesukaan anak di tempat yang agak jauh. Kemudian biarkan si kecil mengambilnya secara mandiri dan dengan cara yang ia inginkan. Pembiasaan ini akan melatih kecil untuk semakin rajin berlatih berjalan. Ia akan berusaha keras untuk menggapai apa yang suka. 7. Menari dengan Iringan Lagu Setiap anak biasanya memiliki lagu favorit. Putarkan lagu tersebut, lalu biarkan ia menari dengan iringan lagu itu. Biarkan si kecil menari sambil berpegangan pada benda atau dalam posisi berdiri tanpa bertumpu pada apa pun. Saat mengajak anak menari, berikan iringan lagu yang menyenangkan dan ramah anak. Temukan koleksi lagu anak di kanal Youtube di bawah ini! 8. Melatih Aneka Gerakan Sederhana Anda bisa melatih anak gerakan jongkok, berdiri, berjinjit, membuat lompatan kecil, duduk di kursi, maju ke depan atau bergerak ke samping. Latihan anak untuk melakukan gerakan-gerakan tersebut dengan kata-kata penyemangat dan pujian. Bila si kecil belum memahami gerakan-gerakan tersebut, Anda bisa memberikan contoh terlebih dahulu. Agar si kecil semakin bersemangat dalam berlatih, Ayah dan Bunda bisa memberikan hadiah menarik pada setiap pencapaian anak ke arah positif. Ayah dan Bunda bisa memberikan koleksi buku-buku dongeng yang menarik dan edukatif padanya. Beberapa koleksi buku dongeng di bawah ini bisa menjadi pilihan. Ada banyak judul dongeng yang dirilis oleh Bapak Andi Taru bersama tim Educa Studio. Silakan klik gambar di bawah ini untuk melihat produk lengkapnya! 9. Kurangi Menggendong Anak Menggendong anak adalah hal yang baik. Karena saat menggendong si kecil, ia akan merasakan kenyamanan dan kasih sayang dari orang tua. Namun, Anda tentu saja juga perlu memberi kesempatan pada si kecil agar ia punya waktu untuk belajar berjalan. Menurut penelitian, bayi hanya perlu digendong orang tuanya selama 3 jam dalam sehari, agar ia tidak terlalu rewel saat hendak tidur di malam hari. 10. Jaga Pola Makan Anak Anak yang bertubuh kurus akan cenderung lebih aktif bergerak. Sedangkan, anak yang kelebihan berat badan akan cenderung lebih sedikit bergerak. Anda perlu mengatur pola makan si kecil. Bila ayah dan Bunda merasa bahwa si kecil memiliki berat badan yang kurang proporsional, silakan berkonsultasi pada ahli gizi atau segera kurangi asrupan makanan yang mengandung kolesterol serta yang kurang sehat. 11. Berjalan di Dalam Boks Tempat Tidur Saat si kecil berada di dalam boks tempat tidur, biarkan ia berdiri dengan bantuan pembatas boks tempat tidurnya. Cara ini sangatlah aman, karena bila ia terjatuh maka akan tertahan oleh kasur atau bantal yang empuk. 12. Berjalan sambil Menahan Kedua Tangan Ajaklah si kecil berjalan bersama dengan anda sambil menahan atau memegang kedua tangannya. Bila ia sudah dirasa lancar untuk berjalan dengan cara tersebut, lepaskan salah satu tangan Anda. Biarkan si kecil berjalan dengan bantuan satu tangan yang masih Anda tahan. Lakukan hal ini secara rutin hingga ia bisa berjalan secara mandiri. Dilansir dari healthline.com, seorang ahli mengatakan bahwa langkah pertama bayi Anda bisa terjadi paling cepat delapan bulan atau hingga pertengahan tahun kedua kehidupannya. Pendampingan Ayah dan Bunda sangatlah penting agar semakin memahami perkembangan dan kemampuan si kecil, sehingga dapat memberikan stimulasi yang tepat. Pastikan pula bahwa ia melakukan setiap aktivitas di atas dengan suka hati dan sesuai kemampuannya. Karena pada dasarnya si kecil akan dapat berjalan saat ia mampu dan siap. Tips di atas hanyalah cara menstimulasinya agar ia tidak mengalami keterlambatan dalam hal kemampuan berjalan. Selamat melatih sang buah hati! Semoga bisa memberikan dampak positif bagi kemampuan anak dalam berjalan dan keterampilan fisik lainnya! Baca juga: 1. Kecerdasan Anak Bisa Terstimulasi dengan Aktivitas Edukasi Ini 2. Stimulasi Kecerdasan Majemuk dengan Aneka Jenis Permainan 3. Tips Menstimulasi Kecerdasan Sosial Anak Ayah dan Bunda mau dapat Angpao? Dalam rangka perayaan Tahun Baru Imlek ini, Educa Studio hendak berbagi angpao bagi pengguna aplikasi "Marbel Pelajaran TK dan PAUD". Angpao yang diberikan oleh Educa Studio berupa voucher senilai Rp 15.000 dan Rp 100.000. Bagaimana cara mendapatkannya? Silakan dibaca syarat dan ketentuannya dengan meng-klik gambar di bawah ini. Sumber Referensi Healhline.com. (2022). When do babies start walking [1] Bukubee-europe.com. (2021). When do babies start walking and why should they walk a lot [2] Prager, S. (2022). Are baby walkers safe 5 dangerous reasons you shouldn’t add one to your registry [3] Freepik.com. (2022). Baby crawling floor playing with toy [4] Freepik.com. (2022). Smiling adorable little girl exploring apartment [5] Freepik.com. (2022). Asian cute little girl swinging riding toy horse smiling [6]