Top
Rabu, 01 Maret 2023 | Edukasi

Sobat Marbel suka bikin konten edukasi? Pasti sangat menyenangkan, ya. Kita bisa membagikan ilmu, keterampilan, pengalaman, dan lainnya, sehingga orang lain bisa merasakan manfaatnya. Namun, tentu saja membutuhkan usaha yang lebih untuk bisa membuat konten edukasi yang menarik. Dilansir dari Rockcontent.com, Shannon Hilson berpendapat bahwa konten edukasi adalah segala jenis konten yang bertujuan untuk memberikan nilai kepada audiens dengan mengajarkan mereka sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru dan unik akan menjadi suatu hal yang menarik bagi penonton. Namun, tentu saja kamu perlu memperhatikan beberapa faktor lainnya agar semakin banyak orang bersedia dan betah menikmati konten yang kamu buat, bahkan hingga viral. Apa saja rahasianya? 1. Sesuai dengan Kompetensi dan Bakatmu Membuat konten yang sesuai dengan bakat dan kompetensimu akan membuat kamu merasa nyaman saat mengerjakannya. Kamu bisa membuat konten dengan lebih mudah dan cepat.Kamu hanya perlu mencari sumber-sumber lain yang bisa memperkaya pengetahuanmu untuk bisa mengembangkan konten yang kamu buat, sehingga lebih inspiratif, menarik, dan unik. Kalau Sobat Marbel gemar bernyanyi, kamu bisa menyanykan aneka lagu edukasi di kanal Youtube Educa Studio. Lagu di bawah ini adalah contohnya! 2. Menyesuaikan dengan Trend Agar kamu tidak ketinggalan berita dan pengetahuan lain yang sedang update, kamu perlu rajin membaca berita dari koran dan menonton siaran berita di televisi. Perbanyak pula membaca buku-buku terbaru, serta menonton konten-konten edukasi, terutama yang berhubungan dengan konten yang sedang kamu buat. Semakin luas wawasan kamu, kamu akan semakin mampu membuat konten yang menarik, nge-tren, sesuai dengan selera netizen, dan bisa menginspirasi banyak orang. 3. Konten yang Ringan Buatlah konten yang ringan, tapi benar-benar kamu kuasai. Kemaslah konten tersebut semenarik mungkin. Perhatikan tampilan visual, musik latar, dan kata-kata yang efektif saat membuat naskah, sehingga penonton benar-benar bisa menikmati konten yang kamu buat. Kamu juga perlu mencoba membuat konten dengan berbagai jenis gaya, sampai kamu menemukan gaya yang sesuai dengan kompetensimu dan bakatmu, serta bisa menjadi ciri khas. Beberapa contoh dongeng yang ringan, mudah dipahami, dan berkualitas ada di aplikasi dongeng yang dibuat oleh Pak Andi Taru dan Tim Educa Studio, yaitu  Riri, Cerita Anak Interaktif dan Kabi, Kisah Nabi. 4. Konsisten Mungkin kamu pernah membuat sebuah konten yang bisa ditonton oleh banyak orang, serta mendapatkan banyak likes. Tentu saja hal ini bisa memberikan dampak yang positif bagi perkembangan media sosialmu. Tapi hal yang lebih penting dari itu adalah konsistensi. Kamu harus tetap konsisten mengunggah konten-konten di media sosialmu, sehingga traffic media sosialmu akan terus meningkat dan memperbesar kemungkinan kontenmu bisa muncul di beranda media sosial netizen. 5. Konten yang Orisinal Mesin pencari Google memiliki banyak cara untuk menyelidiki apakah kontenmu orisinal atau tidak. Bila akunmu terlalu sering mendapatkan peringatan dari viewer, maka akan berdampak buruk pada trafik akunmu. Dampak terburuk adalah akunmu bisa terkena ban atau blacklist. Bila kamu ingin menggunakan konten dari sebuah platform atau kreator lainnya, kamu perlu memberikan tautan sumber konten yang kamu pakai. Kalau kamu punya konten dongeng yang orisinal, kamu bisa membuat 1 judul dongeng menjadi beberapa produk. Ada produk dalam bentuk video dongeng dan ada yang berbentuk buku.  6. Tentukan Headline yang Menarik Dilansir dari Digitaldoughnut.com, Rick Baron berpendapat bahwa rata-rata, 8 dari 10 orang akan membaca headline, tetapi hanya 2 dari 10 orang yang akan membaca sisanya. Perhatikanlah penulisan judul sebelum Anda memposting konten Anda. Jangan sampai konten yang sudah Anda buat dan memakan waktu yang lama dalam proses pembuatannya hanya mendapatkan sedikit viewer. 7. Efektif Memberikan Jawaban Sebelum kamu membuat konten, kamu harus membuat strategi tentang bagaimana caranya agar kontenmu bisa memberikan jawaban kepada pengunjung secara efektif. Kamu bisa menambahkan gambar, video, atau suara yang bisa mendukung kontenmu dalam memberikan jawaban kepada pengunjung seefekif mungkin, bukan untuk mengulur-ulur durasi video atau konten yang kamu buat. Baca juga: 1. Waspadai Hal Ini Bila Anak-Anak Sudah Mulai Aktif di Dunia Maya 2. 5 Kiat Membuat Siswa Gemar Belajar di Era Teknologi 8. Buat Pembaca Terkesan di Saat Awal Agar pembaca terkesan sejak awal mereka berkunjung, kamu perlu piawai dalam membuat kalimat efektif, terutama pada 2-4 kalimat awal atau 8-10 detik awal video yang kamu buat. Aturlah strategi agar penontong benar-benar tertarik pada first impression. Kamu juga bisa membuat pengunjung merasa penasaran, terutama pada kalimat awal atau detik-detik awal video yang kamu buat. 9. Berinteraksi dengan Audiens Gunakan media sosialmu sebagai sarana untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan penggemarmu. Kamu bisa mengundang mereka untuk bisa mengikuti workshop, talkshow, atau seminar yang kamu adakan dengan menggunakan fasilitas siaran langsung, Google Meet, Zoom, dan lainnya. Membuat konten edukasi memanglah sesuatu yang mulia, karena secara tidak langsung kita telah membagikan ilmu kepada sesama. Semoga konten edukasi yang kita posting bisa bermanfaat dan membuat dunia menjadi lebih baik. Terus belajar agar semakin pintar dan semakin banyak yang bisa kita bagikan. Tetap semangat, Sobat Marbel! Upgrade ilmu kamu di bidang teknologi. Agar semakin mampu membuat konten edukasi dan menginsipirasi. Yuk, gabung di kelas kreator Gamelab.id Sumber Referensi:      1. Baron, R. (2019). The 80 20 rule of headlines [1]      2. Hilson, S. (2022). Educational content [2]      3. Freepik.com. (2022). Happiness asian family daughter study online [3]      4. Freepik.com. (2022). Beautiful young asian woman mom with her two sons [4]

Selasa, 01 Maret 2022 | Edukasi

Mata pelajaran informatika pada zaman dahulu hanya berfokus pada penguasaan Ms. Word, Ms. Paint, dan pelajaran-pelajaran komputer dasar saja, dan hanya menyentuh permukaan. Namun, di zaman sekarang, apalagi sekolah yang mengimplementasikan kurikulum prototipe, perlu memprioritaskan mata pelajaran ini, bahkan perlu pengembangan yang lebih optimal dalam hal penguasaan teknologi informasi. Mengapa? 1. Informatika sebagai Mata Pelajaran Dasar Anda tentu mengenal aneka aplikasi Shope*, Goje*, dan aneka aplikasi yang tidak hanya mensukseskan CEO-nya, namun juga semua karyawan-karyawannya bukan? Konsep dari aplikasi tersebut sangat sederhana, namun dikembangkan secara luar biasa, sehingga bisa meraup cuan yang juga luar biasa. Pengembang aplikasi tersebut tentu saja sangat jago dalam hal teknologi informasi. Oleh karena itu, sistem pembelajaran di zaman sekarang perlu dihubungkan dengan penggunaan teknologi informasi. Itulah mengapa pembelajaran tentang teknologi informasi perlu menjadi prioritas dan menjadi dasar dari semua mapel lainnya. 2. Informatika sebagai Sumber Pengetahuan Penggunaan buku pelajaran dan alat tulis untuk mencatat di masa depan akan semakin berkurang. Platform google, youtube, dan aneka website edukasi bisa menjadi sumber belajar siswa di masa depan. Platorm-platform ini juga bisa dikenalkan kepada siswa untuk memperkaya kasanah sumber pengetahuan yang terpercaya, tidak hanya berbasis pada mesin pencari, yang terkadang belum tentu bisa dipegang keontetikannya, serta belum tentu ramah anak dari segi tampilannya. 3. Informatika sebagai Media Belajar Teknologi informatika memungkinkan anak untuk menulis, menggambar, membuat rancangan, dan aneka produk lainnya. Bahkan produk-produk seperti lukisan yang dikerjakan manual atau peragaan bercerita pun bisa diubah dalam bentuk soft-file, serta diedit agar terlihat lebih menarik. 4. Informatika sebagai Media Mengajar Di rumah, di sekolah, dan di mana pun siswa berada, ia akan sangat bergantung pada teknologi. Maka segala sesuatu berbau teknologi, akan menjadi sesuatu yang menarik untuk para peserta didik. Teknologi digunakan untuk menyajikan, menampilkan, atau mempresentasikan konten-konten/materi pembelajaran yang merupakan bahan belajar dan bahan referensi dalam proses pembelajaran. Contohnya, presentasi tumbuh kembang anak menggunakan media televisi atau layar LCD proyektor, publikasi sejumlah informasi tentang pelayanan untuk anak berkebutuhan khusus melalui laman di internet atau saat pembelajaran via google-meet, dll. Pemanfaatan teknologi informasi dan penerapan mata pelajaran komputer sebagai dasar dalam proses pembelajaran memang tidak bisa diterapkan secara langsung, apalagi diterapkan di setiap sekolah. Perlu ada banyak pertimbangan agar penerapannya bisa berlangsung dengan baik, dengan tetap menyesuaikan kemampuan tenaga pendidik, peserta didik, dan satuan pendidikan secara keseluruhan. Walau pun telah diterapkan di suatu sekolah, tentu saja pembelajaran tatap muka, menjelajah alam, mempraktikan kegiatan seni, yang dilakukan secara nyata tetap sangat penting. Setiap kegiatan baik secara online atau pun offline tetap memiliki manfaat yang khas. Guru-guru masa kini perlu semangat belajar dalam hal pemanfaatan teknologi, agar bisa digunakan sebagai media edukasi. Gamelab.id adalah platform yang memungkin guru untuk bisa mengajar, belajar, dan berkarya. Silakan bergabung di kelas gratis dan premium dengan klik gamelab.id. Semoga di masa depan, generasi muda tidak hanya berpuas memanfaatkan teknologi sebagai konsumen, namun bisa menciptakan hal-hal baru dan bermanfaat bagi pembangunan bangsa.