Dongeng bisa menjadi sarana efektif dalam menanamkan moral dan akhlak kepada anak didik. Saat ini, Kemendikdasmen sedang mensosialisasikan gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat terdengar sangat sederhana, namun jika gerakan itu mampu diinternalisasikan dengan sempurna akan membawa dampak yang luar biasa terhadap perubahan bangsa. Melalui gerakan ini akan menghasilkan anak-anak Indonesia yang tangguh, unggul dan bertanggung jawab baik kepada dirinya maupun terhadap masyarakat. - Dikdasmen, Pdm.dikdasmen.go.id, (2025) Baca juga: Kabi Kisah Teladan Nabi sebagai Bentuk Pengenalan Ibadah pada Anak Usia Dini Salah satu dari 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat adalah beribadah. Mengapa anak didik perlu mendapatkan edukasi tentang pentingnya beribadah? "Teaching children to pray and participate in religious practices is essential for nurturing a sense of spirituality that will guide them throughout their lives." — Smith, J. (2016). Menurut Smith, mengajarkan anak beribadah sejak anak berusia dini dapat menanamkan nilai spiritual yang akan mendalam seiring bertambahnya usia. Membiasakan anak beribadah pada masa kanak-kanak membantu menumbuhkan moralitas dan perilaku yang baik dan positif, serta memberikan rasa damai. Anak juga semakin memahami akan tujuan hidupnya, atau bahwa hidup bukan hanya mengejar kesuksesan dunia, tapi juga mengejar urusan surgawi dan pelayanan kepada sesama. Baca juga: Contoh JURNAL HARIAN 7 KEBIASAAN ANAK INDONESIA HEBAT untuk PAUD dan SD Dengan memperkenalkan konsep beribadah sejak dini, anak-anak belajar untuk melihat hidup sebagai perjalanan yang melibatkan nilai-nilai yang lebih tinggi, seperti kasih, empati, dan pengabdian, yang semuanya penting untuk menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan penuh rasa saling menghargai. 1. Doa Si Dompu (Umum) Di sebuah padang rumput, hiduplah seekor domba kecil berbulu putih bersih bernama Dompu. Dompu selalu berdoa sebelum makan dan tidur. Teman-temannya bertanya, "Mengapa kamu berdoa, Dompu?"Dompu tersenyum, "Agar aku selalu disayang dan dilindungi Tuhan."Suatu hari, badai datang. Semua hewan takut dan bersembunyi. Dompu pun berdoa, "Ya Allah, lindungi kami."Dengan tenang Dompu berlari menuju sebuah gua. Dompu mengajak teman-teman lainnya untuk berlindung. Setelah badai reda, dan matahari muncul kembali. Teman-teman senang dan berkata, "Doamu membuat hati kami tenang. Engkau juga telah membantu kami menemukan gua untuk kami berlindung"“Benar sekali, selain dilindungi Tuhan, berdoa membuat kita menjadi tenang dan sabar dalam menghadapi suatu persoalan,” kata Dompu dengan rendah hati. Sejak itu, semua domba rajin berdoa dan berdoa bersama Dompu. Pesan Moral: Mari berdoa agar selalu berada dalam lindungan Tuhan. Hati menjadi lebih tenang, tidak ada ketakutan, dan menjadi lebih berani melakukan hal yang baik. Kita juga akan menjadi pribadi yang semakin peduli pada sesama. Baca juga: Contoh Naskah Pidato Bertema Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Awal Semester 2 untuk PAUD / TK 2. Galu yang Selalu Bersyukur (Umum) Ada seekor Gajah kecil bernama Galu. Ia dikenal sebagai pribadi yang penyabar dan selalu bahagia. Ia selalu bersyukur atas segala peristiwa yang terjadi dalam hidupnya. Saat bangun tidur, Galu berkata, “Aku bersyuku bisa bangun pagi dengan tubuh sehat. Udara hari ini juga sangat segar!”Saat makan, Galu juga berkata, “Aku bersyukur bisa makan hari ini. Makanannya juga sangat enak!”Teman-temannya bertanya, “Kenapa kamu selalu terlihat bahagia, Galu?”Galu menjawab, “Karena saya rajin beribadah. Saya jadi mudah bersyukur atas apa pun yang terjadi dalam hidup saya.” Suatu hari, Galu jatuh sakit. Teman-temannya datang menjenguk. Galu tidak terlihat sedih. Ia justru bisa menghibur teman-temannya agar tidak terlalu khawatir. Galu juga mengajak teman-temannya berdoa, tidak hanya untuk kesembuhannya. Namun, Galu juga mendoakan teman-temannya agar selalu sehat. Teman-teman Galu kagum pada Galu. Teman-teman Galu menjadi termotivasi untuk rajin beribadah. Pesan moral: Rajin beribadah akan membuat hati kita mudah bersyukur dan selalu sabar dalam menghadapi setiap persoalan. Kita akan semakin mampu menjadi pembawa damai dan kebahagiaan bagi orang-orang di sekitar kita. Baca juga: Cara Orang Tua Mengajarkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat 2025 Sesuai Anjuran Kemendikdas 3. Keti Rajin Mengaji (Islami) Keti si kucing kecil suka duduk di dekat Ibu saat membaca Al-Qur'an. Ia pun belajar mengaji satu huruf setiap hari. “Alif... Ba... Ta...” kata Kiki dengan semangat.Ibu berkata, “Mengaji membuat hati menjadi bersih dan otak menjadi cerdas.”Setiap selesai mengaji, Keti selalu merasa gembira. Ia jadi lebih sabar dan suka membantu teman.Suatu hari, ketika ada teman Keti sedang sedih. Keti menghiburnya dan mengajaknya membacakan doa pendek.Temannya tersenyum dan berkata, “Hatiku terasa lebih damai dan tenang.”Keti pun bahagia, “Mengaji membuatku jadi anak baik.” Teman Keti ikut belajar mengaji juga. Mereka menjadi sahabat yang baik. Pesan moral: Mengaji dan beribadah akan membuat hati kita menjadi lebih damai dan tenang. Apalagi kalau dilakukan bersama. Rasa persaudaraan menjadi semakin erat. Baca juga: Contoh Dongeng dan Aktivitas Tema Bangun Pagi: 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Usia PAUD - SD Selain untuk diberikan di sekolah, semoga dongeng di atas juga bisa dimanfaatkan oleh orang tua untuk diberikan kepada buah hatinya di rumah. “Family life is the source of the greatest human happiness. This happiness is the simplest and least costly kind, and it cannot be purchased with money. - Havighurst, R.J (2025). Jadikan kebiasaan ibadah sebagai kebiasaan yang menyenangkan, karena bisa dilakukan bersama dengan seluruh anggota keluarga. Pembiasaan ibadah bersama dalam keluarga dapat menjadi salah satu cara untuk memperkuat ikatan keluarga dan menciptakan kebahagiaan yang mendalam dan bermakna. RIRI (Cerita Anak Interaktif): Koleksi Dongeng Menarik Pembangun Karakter Anak Indonesia Sumber referensi: Robert J. Havighurst (2025) [1] PDM Dikdasmen. 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Menuju Indonesia Emas,2025 [2] Smith, J. (2016). "The Role of Early Religious Education in Child Development." Journal of Child Psychology and Religion, 45(2), 134-145 [3]
Modul Ajar PAUD Harian atau RPPH dengan tema "Profesi Orang Tuaku" berikut ini menggunakan metode deep learning untuk usia 4-6 tahun yang dibuat dengan pendekatan interaktif, juga menggabungkan teknologi dengan aktivitas fisik dan kognitif. Tujuan pembelajaran adalah mengenalkan profesi orang tua kepada anak didik dan mengembangkan pemahaman dasar tentang pekerjaan mereka. Anak didik juga diajak untuk berimajinasi melalui pengalaman visual, audio, dan kegiatan praktis. "Children's understanding of their parents' profession shapes their perception of work and success. It fosters respect and admiration for hard work, and it encourages children to recognize the value of different career paths. By knowing their parents' professions, children gain insight into their role in society and the broader world." — (Kroeger, R., Parenting and Work Identity, 2016) Dengan mempelajari atau memahami profesi orang tuanya, anak didik bisa belajar menghargai aneka pekerjaan dan memahami setiap pekerjaan memiliki peran penting bagi sesama. Pembelajaran ini juga bertujuan untuk membuka wawasan anak didik tentang bagaimana mereka akan mendedikasikan hidupnya sesuai dengan minat, bakat, serta keterampilan yang dimiliki. 1. Kegiatan pendahuluan: Aneka kegiatan pembuka pilihan yang menyenangkan antara lain: Menyanyikan lagu “Semua Profesi Baik Adanya” Menonton video animasi tentang pengenalan profesi, misalnya Marbel Profesi Mendiskusikan profesi dari orang tua masing-masing anak didik Mengamati gambar atau slide yang menampilkan aneka profesi. Baca juga: 9 Ide Aktivitas PAUD / TK Belajar Mengenal Profesi Guru 2. Kegiatan inti Anak didik diajak untuk melakukan aneka kegiatan yang sudah disiapkan pada beberapa corner dengan aneka tema. Setiap corner anak didik diajak melakukan kegiatan sesuai tema profesi. Beberapa corner di bawah ini bisa dipilih: Bermain peran dokter: Anak didik mengenakan jas dokter dan memeriksa boneka atau teman sekelas Membuat kue seperti koki: Anak didik ikut serta dalam membuat dan menghias kue sederhana Menggambar seperti arsitek: Anak didik menggambar rumah atau gedung dengan pensil warna Bermain polisi: Anak didik berperan sebagai polisi yang mengatur lalu lintas dengan mainan mobil Membaca berita: Anak didik membaca berita sederhana di depan kelas dengan mikrofon mainan Menjadi pilot: Anak didik berimajinasi menjadi pilot dengan topi dan mainan pesawat Bermain sebagai wirausahawan: Anak didik berperan sebagai penjual dan pembeli di toko mainan. Baca juga: Modul Ajar PAUD Topik PERINGATAN HARI TNI Sub Topik MENGENAL PROFESI TENTARA | Seri TK 5-6 Tahun Setelah itu, anak didik bisa diajak untuk melakukan aneka kegiatan di bawah ini: Bercerita tentang pekerjaan orang tua: Anak-anak diminta untuk menceritakan profesi orang tua mereka dan aktivitas sehari-hari yang dilakukan Membuat poster profesi orang tua: Anak-anak menggambar atau membuat kolase yang menggambarkan profesi orang tua mereka Bermain peran pekerjaan orang tua: Anak-anak berperan sebagai orang tua mereka dan meniru aktivitas pekerjaan sehari-hari Mengundang orang tua ke kelas: Anak-anak dapat mengundang orang tua mereka untuk berbicara tentang pekerjaan mereka di depan kelas Menyusun cerita tentang profesi orang tua: Anak-anak membuat cerita pendek tentang pekerjaan orang tua dan bagaimana mereka membantu keluarga. Baca juga: 16 Kegiatan Bermain Seraya Belajar Tema Profesi Petani untuk Anak PAUD Usia 4-5 Tahun 3. Kegiatan refleksi dan penutup Anak didik diminta untuk mengungkapkan satu hal yang mereka pelajari tentang profesi orang tua mereka Melalui aplikasi atau media digital, anak didik bisa merekam suara atau mengambil foto tentang profesi mereka dan mendokumentasikan apa yang mereka pelajari Anak didik bersama guru berdiskusi untuk menemukan kesimpulan mengenai pentingnya pekerjaan orang tua dalam kehidupan sehari-hari Guru menampilkan video atau karya yang dibuat oleh anak didik sebagai bentuk apresiasi atas karya mereka Guru memberikan apresiasi kepada beberapa anak didik dengan berbagai kategori. Baca juga: 7 Aktivitas Simpel PAUD untuk Belajar Profesi Pemadam Kebakaran Guru bisa menilai anak didik dengan menggunakan portofolio digital anak yang berisi foto, suara, dan video yang diambil selama kegiatan, serta pengamatan ketika anak didik berpartisipasi dalam setiap kegiatan.. "Learning about professions provides children with a broader understanding of the world and its possibilities. It helps them envision their future by exposing them to diverse careers and opportunities. This knowledge fosters ambition and clarity in their personal and professional aspirations." — Johnson, M., Career Development and Future Planning, 2018 Semoga modul ajar ini bisa bermanfaat bagi guru PAUD di Indonesia dalam mengajarkan pengenalan profesi, sehingga anak didik akan memiliki pandangan yang lebih luas mengenai dunia dan berbagai kemungkinan yang ada di masa depan. Dengan mengenal berbagai macam jenis pekerjaan, anak didik dapat membayangkan pilihan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka, serta merasa lebih percaya diri dalam merencanakan masa depan. Pengetahuan ini membantu mereka menetapkan tujuan hidup dan membangun motivasi yang lebih jelas dan terarah. KABI (Kisah Teladan Nabi): Sahabat Anak Muslim Indonesia untuk Membangun Akhlak Mulia Sumber referensi: 1. Johnson, M., Career Development and Future Planning, 2018 [1]2. Kroeger, R., Parenting and Work Identity, 2016 [2]
Modul Ajar Harian ini dibuat khusus sebagai panduan guru dalam rangka Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2025, untuk jenjang PAUD 4-6 tahun dan SD kelas awal (1–2) dengan pendekatan deep learning, dilengkapi komponen Pembuka, Inti, dan Penutup: Hari Kebangkitan Nasional identik dengan semangat persatuan dan peran pendidikan dalam membangun bangsa. Mengapa semangat persatuan bangsa perlu diajarkan sejak dini? "Multicultural education is not just a subject matter but a holistic approach that strengthens tolerance, appreciation, and intercultural understanding. This is essential to build a young generation that values diversity and can live peacefully amid a diverse society." Dr. I Nyoman Subanda (2024), Undiknas Dr. Subanda menekankan bahwa pendidikan multikultural merupakan pendekatan holistik yang tidak hanya mengajarkan pengetahuan tentang keberagaman, tetapi juga membentuk sikap toleransi, penghargaan, dan pemahaman antarbudaya. Mengajarkan semangat persatuan, apalagi seperti di Indonesia yang merupakan negara berbhineka, adalah hal yang penting guna membangun generasi muda yang menghargai keberagaman dan dapat hidup damai di tengah masyarakat yang majemuk. Baca juga: LKPD PAUD Tema Pahlawan: Ada Ki Hajar Dewantara dan Pahlawan Nasional Lainnya GRATIS Mengapa peran penting pendidikan perlu ditanamkan kepada anak didik sejak dini? “One child, one teacher, one book, one pen can change the world.” - Malala Yousafzai, 2013 Malala Yousafzai kepada kita bahwa peran pendidikan sangat kuat dalam mengubah dunia. Anak didik juga bisa kita motivasi dan bisa kita beri pengertian bahwa setiap pengetahuan yang mereka dapatkan melalui pendidikan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik, baik bagi mereka pribadi maupun untuk dunia yang lebih luas. Berikut ini adalah modul ajar PAUD - SD yang bermanfaat untuk menumbuhkan semangat persatuan dan semangat belajar anak dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2025. Baca juga: Modul Ajar PAUD Topik: Aku Cinta BANGSAKU, Sub Topik Mengenal BENDERA dan LAGU Kebangsaan| RPPH Usia TK 4-5 Tahun A. Kegiatan Pembuka Salam dan doa pagi bersama Guru bertanya, “Anak-anak tahu nggak, hari ini hari apa?” Guru membaca menonton video dan membacakan pantun pendek tentang Hari Kebangkitan Nasional. Contoh pantun:Burung berkicau di pagi hari,Terbang bebas di atas angkasaHari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei,Mari semangat membangun bangsa wahai pemuda.Pemuda dulu punya semangat,Membangun bangsa dengan giat.Sekarang kita teruskan jalan,Bangkit bersama, penuh harapan. Melakukan diskusi ringan Menjelaskan bahwa tanggal 20 Mei adalah Hari Kebangkitan Nasional Menyebutkan tokoh seperti Dr. Sutomo dan organisasi Budi Utomo. Guru berkata, “Hari ini kita akan jadi anak Indonesia yang bersemangat seperti para pahlawan dulu!” Baca juga: MUDAH DINYANYIKAN! Inilah 6 Lagu Tema Kebangsaan dengan Nada Lagu Anak PAUD Tempo Dulu B. Kegiatan Inti 1. Kegiatan untuk Anak Usia PAUD 4-6 tahun: Menyanyikan lagu kebangsaan sederhana: "Garuda Pancasila" / "Aku Anak Indonesia" Kegiatan seni: Membuat bendera merah putih mini dari kertas lipat/stik es krim Permainan kelompok: “Estafet Bendera” yang bermanfaat untuk menanam semangat kerja sama) Pawai Merah Putih mini: Berjalan keliling sekolah sambil membawa bendera kecil sebagai simbol semangat persatuan Lomba yel-yel "Bangkit Bersama": Membuat yel-yel sederhana secara berkelompok yang menyemangati teman-teman untuk rajin belajar dan saling membantu Mewarnai gambar pahlawan: Gambar tokoh Dr. Sutomo atau pemuda Indonesia sambil mendengarkan cerita tentang perjuangan mereka Membaca puisi tentang Kebangkitan Nasional. Berikut ini adalah contoh puisinya:Bangkitlah bangsa penuh harapan,Dengan semangat dan persatuan.Mari belajar, mari berkarya,Untuk Indonesia jaya selamanya. 2. Kegiatan untuk siswa SD kelas 1–2: Menonton video singkat: Tentang Hari Kebangkitan Nasional (animasi pendek) Proyek mini: Menulis/menggambar “Aku Ingin Membanggakan Indonesia dengan...” Permainan kerja sama: “Misi Pahlawan Kecil” (misal: menyusun puzzle lambang negara)Utomo untuk memahami semangat persatuan di masa lalu, secara berkelompok Diskusi dan poster “Makna Kebangkitan”: Berdiskusi tentang arti kebangkitan zaman sekarang lalu membuat poster ajakan semangat belajar dan cinta Indonesia Kuiz sejarah nasional: Menjawab pertanyaan kuiz ringan berisi pertanyaan tentang sejarah Budi Utomo, Dr. Sutomo, dan semangat kebangsaan Drama mini "Kebangkitan Pemuda": Memerankan tokoh Dr. Sutomo dan para pemuda. Berikut ini adalah contoh naskah dramanya:Dr. Sutomo: Wahai Pemuda, saatnya kita bangkit demi kemerdekaan bangsa!Pemuda: Kami siap, Dokter! Apa yang harus kami lakukan?Dr. Sutomo: Mari bersatu dalam Budi Utomo, untuk ilmu dan kemajuan Indonesia.Pemuda: Kita harus belajar, bekerja, dan saling menguatkan!Dr. Sutomo: Kebangkitan dimulai dari hati yang cinta tanah air.Pemuda: Kami akan teruskan perjuanganmu, dengan semangat yang sama.Dr. Sutomo: Jangan takut, bersama kita bisa!Pemuda: Hidup Indonesia! Kita bangkit untuk masa depan cerah! C. Kegiatan Penutup (Refleksi) Refleksi Bersama “Aku Bisa Bangkit”: Membagikan apa yang mereka pelajari hari ini dan bagaimana mereka bisa menjadi anak yang semangat dan pantang menyerah Menyanyikan Lagu Nasional: Menyanyikan lagu seperti Bangun Pemudi Pemuda atau Indonesia Raya untuk menutup kegiatan dengan semangat kebangsaan Pembagian Sertifikat atau Stiker “Pejuang Cilik”: Menerima simbol penghargaan sederhana sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi mereka dalam kegiatan “Kemerdekaan itu bukan pemberian, tetapi perjuangan.” - Soekarno, 1945 Semoga dengan pembelajaran kita berikan anak Indonesia tetap semangat berjuang demi kemerdekaan Indonesia, bukan kemerdekaan dari penjajahan bangsa lain, tapi juga kemerdekaan dari kemalasan, sikap egois, dan sikap tidak baik lainnya. RIRI (Cerita Anak Interaktif): Sahabat Anak Indonesia yang Mengajarkan Kebaikan dengan Dongeng Sumber referensi: Malala Yousafzai. Am Malala:, 2013 [1] Dr. I Nyoman Subanda. The Importance of Multicultural Education in Maintaining Harmony and Unity in Indonesia, 2024 [2] Soekarno, Indonesia Menggugat, 1945 [3]
Hari Kebangkitan Nasional diperingati setiap tanggal 20 Mei. Hari Kebangkitanan Nasional adalah momen yang pas untuk mengembangkan rasa cinta tanah air pada diri anak usia dini. "Sikap cinta tanah air perlu dipupuk sejak dini dalam jiwa setiap masyarakat sebagai upaya menjadi warga negara yang baik dalam upaya mencapai tujuan negara." - Khaliza Abdatisyah, Dkk, Aulad Rasa cinta tanah air perlu ditanamkan sejak dini agar anak-anak tumbuh menjadi warga negara yang peduli pada nasib bangsanya dan memiliki rasa cinta tanah air. Dengan begitu, anak-anak akan termotivasi untuk berkontribusi pada kemajuan bangsa dan menjaga keutuhan negara. Salah satu cara yang efektif untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air adalah dengan mendongengkan anak-anak cerita tentang perjuangan atau bertema kepahlawanan. "Fairy tales play a significant role in fostering national pride among students." - Adizova Nigora Bakhtiorovna & Fattullayeva Mahzuna Maqsud qizi, 2022 Nigora Bakhtiorovna dan Fattullayeva Mahzuna Maqsud qiz menjelaskan bahwa dongeng bisa dimanfaatkan sebagai media untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan rasa bangga kepada tanah air. Berikut ini adalah 3 dongeng yang bisa diceritakan kepada anak Indonesia saat peringatan Hari Kebangkitan Nasional dan untuk menumbuhkan semangat cinta tanah air. Baca juga: Modul Ajar PAUD Topik: Aku Cinta BANGSAKU, Sub Topik Mengenal BENDERA dan LAGU Kebangsaan| RPPH Usia TK 4-5 Tahun Dongeng 1: Bangkit dari Kegagalan Di hutan hijau, hiduplah sekelompok semut yang sarangnya hancur karena banjir besar yang melanda. Awalnya mereka bingung dan sedih karena tidak tahu harus mulai dari mana. Namun, Riko si semut tua berkata, “Kalau kita bekerja sama, kita pasti bisa membangun sarang kita kembali!” Setiap semut memiliki tugas masing-masing: ada yang mengangkut daun, ada yang membuat terowongan, dan ada yang menjaga anak-anak semut. Hari demi hari mereka bekerja tanpa lelah, saling membantu dan memberi semangat. Meskipun lelah, mereka tetap tersenyum karena mereka punya teman untuk saling menghibur dan menguatkan. Setelah berjuang dengan sangat keras, sarang mereka yang baru berdiri lebih kuat dari sebelumnya. Para semut bersorak gembira dan belajar bahwa bersama, mereka lebih hebat. Hari itu menjadi perayaan besar bagi koloni semut—hari kebangkitan mereka. Itulah gambaran perjuangan para pemuda Indonesia pada masa penjajahan. Mereka bersama membuat suatu kelompok bernama Budi Utomo. Mereka menjadi kelompok yang kuat dan mampu memotivasi para pemuda di seluruh Indonesia untuk berjuang demi mengusir penjajah dengan pendidikan. Dongeng 2: Mengenal Dokter Sutomo Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang anak bernama Tomo. Ia adalah anak yang gemar belajar. Ia bercita-cita menjadi seorang dokter. Tomo memiliki tujuan mulia, dengan menjadi dokter, ia bisa menolong banyak orang sakit. Saat dewasa, ia pun berhasil menjadi dokter dan dikenal dengan nama Dokter Sutomo. Ia adalah orang yang baik hati dan senang membantu sesama. Dokter Sutomo tidak hanya menolong orang sakit, tetapi juga ingin semua anak Indonesia bisa sekolah. Sekolah bisa membuat anak-anak Indonesia menjadi anak yang pintar dan hebat. Tomo tahu, untuk bisa mencapai cita-citanya Tomo tidak bisa berjuang sendiri. Ia mengajak teman-temannya membentuk kelompok Boedi Oetomo. Tujuan dari kelompok ini adalah untuk membuat Indonesia lebih maju. Karena semangat dan usahanya, Dokter Sutomo disebut Pahlawan Kebangkitan Nasional. Kita mengenang jasanya setiap tanggal 20 Mei, sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Ayo, kita tiru semangat belajar dan menolong dari Dokter Sutomo! Baca juga: Ajar PAUD Topik: Aku CINTA BANGSAKU, Sub Topik MENGENAL BAPAK SUKARNO, Sang PROKLAMATOR Indonesia | RPPH Usia TK 4-5 Tahun Modul Dongeng 3: Perjuangan Ki Hajar Dewantara untuk kebangkitan bangsa Pada zaman penjajahan Belanda, banyak anak Indonesia tidak bisa sekolah. Seorang pemuda bernama Ki Hajar Dewantara sangat peduli pada dunia pendidikan. Ia merasa bahwa pendidikan adalah salah satu hal penting untuk bisa melawan penjajahan. Ki Hajar ingin semua anak Indonesia bisa bersekolah, tidak hanya anak dari keluarga bangsawan saja. Saat sudah berusia pemuda, ia bertemu tokoh-tokoh hebat seperti Dr. Soetomo dan Wahidin Soedirohoesodo. Mereka bersama-sama mendukung organisasi bernama Budi Utomo, yang ingin membuat Indonesia maju. Budi Utomo mendorong rakyat untuk bersatu dan berjuang dengan pendidikan, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan. Baca juga: MUDAH DINYANYIKAN! Inilah 6 Lagu Tema Kebangsaan dengan Nada Lagu Anak PAUD Tempo Dulu Ki Hajar pandai menulis. Setiap tulisannya bisa membangkitkan semangat pemuda Indonesia agar berani berjuang melawan penjajah dan tekun belajar. Ia kemudian mendirikan sekolah bernama Taman Siswa, tempat anak-anak bisa belajar tanpa takut. Berkat perjuangannya, ia dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Ia juga dikenal sebagai salah satu tokoh Kebangkitan Nasional Indonesia. "Storytelling is a powerful tool to inspire and educate, especially when it centers on real-life heroes who exemplify courage and resilience." — Chandran, C. (2023) Guru PAUD dan SD sahabat Educa, menceritakan kepada anak tentang tokoh pahlawan yang pemberani dan inspiratif bermanfaat untuk mengembangkan nilai kepahlawanan kepada anak, menumbuhkan nasionalisme, dan menanamkan rasa cinta tanah air. Semoga dongeng di atas bermanfaat untuk menambah satu idola serta teladan anak dalam kehidupan nyata yang memiliki karakter baik hati, cinta bangsa, dan gemar belajar. Koleksi dongeng RIRI (Cerita Anak Interaktif): Sahabat Anak agar Terus Berkembang dalam Karakter Positif Sumber referensi Chandran, C. "Why Seeing Smart Girls Onscreen May Actually Make for a Better World, 2023 [1] Khaliza Abdatisyah, Dkk. Pengembangan Sikap Cinta Tanah Air untuk Anak Sekolah Dasar dalam Memajukan Kualitas Bangsa, 2021 [2] Adizova Nigora Bakhtiorovna & Fattullayeva Mahzuna Maqsud qizi. Forming Feelings of National Pride and Pride in Students by Teaching Fairy Tales in Extracurricular Reading Classes, 2022 [3]
Belajar Matematika atau konsep berhitung dan mengenal angka pasti akan menjadi asyik bila dilakukan dengan kegiatan yang variatif. Salah satu kegiatan menarik untuk belajar Matematika adalah dengan media dongeng. "Mathematical language is a cornerstone of a child's mathematical development, and children can effectively acquire this language through storytelling with a knowledgeable and engaging partner." - Chao Zhang dkk, 2024 Dalam penelitiannya, Chos Zhang dkk menemukan bahwa anak-anak dapat meningkatkan kemampuan bahasa matematik secara efektif melalui kegiatan bercerita atau mendongeng. Aktivitas mendongeng bisa menjadi kekuatan untuk membuat pembelajaran matematika atau numerasi menjadi lebih menyenangkan dan bermakna bagi anak-anak. Baca juga: Numerasi di PAUD, Tak Hanya Tentang Angka. Apa Lagi? Bagaimana Mengajarkannya? Direktorat Sekolah Dasar Ditjen PAUD Dikdasmen Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengatakan pendidikan numerasi pada tingkat PAUD bukan hanya seputar angka dan hitungan. Disebutkan pula bahwa ada 5 lingkup atau fondasi numerasi di satuan PAUD - TK, yaitu pengenalan bilangan, geometri, pola, analisis data, serta pengukuran. Berikut ini adalah contoh dongeng menarik yang bisa diberikan kepada anak PAUD usia 4-6 tahun agar mereka semakin mengenal konsep 5 fondasi numerasi. 1. Pengukuran: Sepatu Baru Tata Tabita Tata Tabita ingin membeli sepatu baru. Ia melihat sepatu warna merah dan biru di sebuah Toko Nana Shoes. “Sepatu mana yang paling pas di kakiku ya?” tanya Tata. Ibu Nana, si penjual sepatu, membawa penggaris besar. “Ayo kita ukur dulu panjang kakimu,” kata Bunda. Kaki Tata panjangnya 17 cm. Sepatu yang pas adalah yang berukuran 18 cm. Tata senang karena sepatunya pas dan nyaman dipakai! Kegiatan praktik: Anak-anak didik mengukur panjang kaki teman menggunakan penggaris dan mencari sepatu yang sesuai dengan ukuran tersebut. Mereka juga mewarnai gambar sepatu sambil mengukur panjang dan lebar sepatu pada gambar dengan penggaris. Baca juga: BERMAIN dan Bereksplorasi dengan ANGKA 1 2 3 bersama Ayah Bunda | Pengembangan NUMERASI DASAR Anak 3-4 Tahun 2. Geometri: Petualangan Siti (si Kotak) dan Pepe (si Persegi) Siti, si segitiga, dan Pepe, si persegi, berjalan bersama di hutan. Siti berkata, "Aku punya tiga sisi dan tiga sudut, lihat betapa tajamnya!" Pepe dengan bangga menjawab, "Aku punya empat sisi yang lurus dan empat sudut yang tajam." Mereka melihat pohon yang berbentuk bulat dan mulai membandingkan bentuknya. Siti mencoba memasuki rumah Pepe, tapi dia tidak bisa masuk karena terlalu kecil. Pepe pun memutuskan untuk mencoba masuk ke rumah Siti, tetapi juga tidak muat. Mereka tertawa dan belajar bahwa bentuk-bentuk itu sangat berbeda. Meskipun berbeda, mereka tetap bisa bermain bersama dengan bahagia. Kegiatan praktik: Setelah mendengarkan cerita, anak didik dapat bermain mencocokkan bentuk dengan benda-benda di sekitar mereka, seperti mencari benda berbentuk segitiga, persegi, dan bulat. Kemudian, mereka bisa menggambar bentuk-bentuk tersebut dan memberi warna sesuai imajinasi mereka. Baca juga: Membangun KEMAMPUAN DASAR LITERASI dan NUMERASI sesuai KURIKULUM FUL FUL PAUD 2024 3. Pola: Pola-Pola di Alam Semesta Siti dan Pepe sedang berjalan di taman dan melihat bukit yang tinggi dan rendah, bergelombang. "Lihat bukit ini, ada pola tinggi dan rendah, tinggi dan rendah!" kata Siti senang. Pepe melihat rumput di sekitarnya yang memiliki pola runcing, "Rumput ini juga punya pola runcing seperti segitiga!" Mereka berjalan lebih jauh dan menemukan benteng besar dengan tembok kotak-kotak. "Benteng ini punya pola kotak-kotak, lihat, ada yang besar dan kecil!" kata Pepe. Siti ikut mengamati dan berkata, "Setiap benda punya pola yang berbeda, ya!" Mereka mencoba membuat pola sendiri dengan batu dan daun, mengikuti pola yang mereka lihat. Siti dan Pepe belajar bahwa pola ada di mana-mana, bahkan di alam dan bangunan! Kegiatan praktik: Anak didik menemukan pola-pola di sekitar ruang kelas, misalnya pagar, ubin, motif-motif baju atau benda lain, serta pola lainnya. Setelah itu, mereka menebalkan pola garis putus-putus pada lembar kerja 4. Menghitung: Menghitung Mainan Suatu hari, Siti dan Pepe bermain sedang bermain. Setelah selesai bermain, mereka ingin merapikan mainan bersama, sambil menghitung mainan yang mereka punya. "Mari kita hitung berapa banyak mobil yang kita punya!" kata Siti. Mereka menghitung bersama, "Satu, dua, tiga, empat!" Pepe kemudian melihat boneka, "Sekarang kita hitung boneka!" Mereka menghitung boneka, "Satu, dua!" Siti mencatat jumlah mobil dan boneka di kertas. "Kita punya lebih banyak mobil daripada boneka!" kata Pepe. Mereka belajar bahwa menghitung dan melihat perbedaan itu menyenangkan! Kegiatan praktik: Anak didik menghitung jumlah mainan yang ada di sekitar mereka, seperti mobil dan boneka. Kemudian, mereka bisa mencatat hasil hitungan dan membandingkan jumlah mainan yang berbeda, seperti menghitung mobil dan boneka di kelas atau di rumah. Baca juga: 15 Permainan MUDAH untuk Mengembangkan LITERASI NUMERASI Anak Usia 3 Tahun 5. Pengenalan bilangan: Angka Seperti Apa? Siti dan Pepe sedang bermain di taman sambil mengenal angka. "Lihat, angka 1 itu seperti tiang bendera yang tinggi!" kata Siti sambil menunjuk tiang bendera di dekat mereka. Pepe tersenyum, "Angka 2 itu seperti bebek yang sedang berenang, ada lengkungan tubuhnya!" Mereka melihat bebek di kolam dan membandingkannya dengan angka 2. Siti menunjuk awan yang berbentuk melengkung dan berkata, "Angka 3 itu seperti bentuk awan yang lembut." Pepe tertawa dan berkata, "Angka 4 seperti kursi terbalik, punya empat kaki yang lurus!" Mereka berdua berlari ke tempat duduk yang mirip angka 4 dan mencoba duduk di sana. Siti dan Pepe belajar bahwa angka-angka itu bisa terlihat di sekitar mereka dengan cara yang menyenangkan! Kegiatan praktik: Menebalkan bentuk angka 1 pada gambar tiang bendera dan bentuk angka lainnya pada lembar kerja. Anak didik bisa diajak pula bernyanyi lagu “Angka Seperti Apa?” "Schools must teach students numeracy. Numeracy learning should be fun so that students are interested." - Cheung et al. Kegiatan pengembangan kemampuan numerasi haruslah menyenangkan. Karena kegiatan yang menyenangkan bisa meningkatkan minat belajar anaak didik, dan secara otomatis dapat meningkatkan kemampuan numerasi mereka. "Everyday activities like counting, looking at shapes, and talking about sizes also help children develop early numeracy and maths skills. Talking, everyday activities, play and reading help your child develop communication, imagination and other skills for understanding maths concepts." - Raising Children Network, 2024 Aneka kegiatan sehari-hari seperti menghitung, mengamati bentuk, dan berbicara tentang ukuran membantu anak-anak mengembangkan keterampilan numerasi awal. Selain itu, berbicara, bermain, dan membaca juga membantu anak mengembangkan keterampilan komunikasi, imajinasi, dan keterampilan lain untuk memahami konsep matematika. Kegiatan belajar numerasi dengan media dongeng yang dilanjutkan dengan variasi kegiatan lainnya (dengan topik yang masih berhubungan), akan membuat anak didik memiliki kesempatan untuk mengembangkan aneka kecerdasan lainnya. Selamat mencoba! Ajak si Kecil Belajar dan Bermain dengan Gims Edukatif Keren: Marbel TK PAUD Sumber referensi: Hana Dewi Kinarina Kaban. Kemendikdasmen sebut Pendidikan Numerasi PAUD Bukan Soal Angka & Hitungan, 2024 [1] Chao Zhang, Xuechen Liu, Katherine Ziska, dkk. Mathemyths: Leveraging Large Language Models to Teach Mathematical Language through Child-AI Co-Creative Storytelling, 2024 [2] Cheung et al. School Strategies for Improving Student Literacy, 2025 [3] Raising Children Network. Maths & Numeracy Skills: Babies & Toddlers [4]
Ada aneka metode pembelajaran yang bisa diaplikasikan kepada siswa saat ini, misalnya ASSURE, ADDIIE, 4MAT, dan lainnya. Guru bisa mengaplikasikan lebih dari 1 metode pembelajaran kepada siswa. "The mixed teaching strategies mainly cultivate students' independent learning ability and promote students to form creative thinking." - Chen, Y Dengan menerapkan aneka metode pembelajaran siswa akan semakin mampu mengembangkan aneka keterampilannya, yaitu berpikir kreatif, kemandirian dalam belajar, dan kemampuan berpikir inovatif. ASSUR adalah salah satu metode pembelajaran yang secara bertahap menggabungkan pemanfaatan teknologi dan media secara efektif dalam meningkatkan kualitas belajar siswa. Pembelajaran bisa semakin interaktif, mendukung aktivitas kolaborasi, dan bisa memotivasi siswa untuk bisa belajar dengan semakin baik. Anak muda di zaman sekarang sangat erat dalam hal penggunaan teknologi. Teknologi sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari siswa. "ASSURE is an instructional design model that has the goal of producing more effective teaching and learning." - Dr. Serhat Kurt Model ASSURE dirancang untuk meningkatkan efektivitas pengajaran dan pembelajaran dengan pendekatan yang sistematis. Guru bisa merancang pembelajaran yang semakin terstruktur dan efektif, sesuai dengan kebutuhan siswa masa kini yang beragam, terutama para gen-Z, yang sangat akrab dengan penggunaan media digital. Berikut ini adalaah beberapa tahapan dari pembelajaran ASSURE: A - Analyze learners "Student characteristics as prerequisites for learning are the most decisive factor in predicting student engagement and also further learning achievement." - Heitzmann, N Penelitian ini menekankan bahwa karakteristik siswa, seperti kemampuan awal dan gaya belajar, sangat menentukan keterlibatan dan pencapaian belajar mereka. Guru yang mampu menganalisis karakteristik ini dapat merancang pembelajaran yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan individu siswa. Seperti dalam metode ASSURE, melakukan analisa adalah tahap awal yang perlu dilakukan guru terhadap siswa agar mampu memahami karakteristik mereka, sebelum kemudian memutuskan strategi mengajar yang efektif. Hal-hal yang perlu dianalisis adalah gender, usia, minat bakat, etnis, keterampilan yang dikuasai, gaya belajar, bakat alami, kelemahan, dan lainnya. S - State standards and objectives Guru membuat modul ajar yang bisa mendukung siswa dalam mengembangkan diri mereka atau mencapai target atau standard secara lebih optimal, sesuai dengan hasil analisa. Guru juga bisa membuat pemetaan tentang hasil yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran. S - Select strategies, technology, media, and materials Sesudah menentukan standar dan target dalam modul pembelajaran, tahapan selanjutnya adalah menentukan strategi, penggunaan teknologi dan media, serta bahan-bahan yang tepat untuk menunjang proses belajar. Guru perlu memilih keseimbangan antara pemaparan materi (untuk pengembangan pengetahuan siswa) dan aktivitas siswa dalam proses belajar (biasanya untuk pengembangan keterampilan atau karakter siswa). Setelah menentukan strategi, guru dapat memilih media dan bahan materi yang mendukung keberhasilan mengajar. U - Utilize technology, media, and materials "Technology enhances classroom engagement, prepares students for the digital world, and helps personalize learning experiences." - Teachhub.com Teknologi bisa meningkatkan keterlibatan siswa, mempersiapkan mereka untuk dunia digital, dan memungkinkan personalisasi pembelajaran sesuai kebutuhan individu. Itulah pentingnya tahap “U” dalam metode pembelajaran ini. Guru perlu mengoptimalkan pemanfaatan perangkat teknologi dan media mengajar. Terdapat beberapa tahapan yang mampu dilakukan untuk mempersiapkan hal ini, seperti: Persiapkan perangkat: Pastikan semuanya berfungsi dengan baik. Kondisi kelas: Kenyamanan siswa untuk proses pembelajaran juga perlu diperhatikan. Penyampaian learning objective: Sampaikan kepada siswa untuk menambah semangat dan ketertarikan siswa dalam belajar. R - Require learner participation Rencanakan aktivitas yang melibatkan siswa secara aktif, seperti sesi diskusi, kegiatan praktik, serta pemberian kesempatan kepada siswa agar bisa menyampaikan pendapat. E - Evaluate and revise Evaluasi dan revisi setiap proses pembelajaran untuk meningkatkan keberhasilan dan kualitas pembelajaran di masa depan. Hal yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi adalah dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut, seperti: Bagaimana perasaan kalian saat mengikuti pembelajaran? Apa saja yang kalian pelajari selama mengikuti pembelajaran? Keterampilan apa yang kalian kembangkan selama mengikuti pembelajaran? Model belajar ASSURE ini secara sederhana dapat disimpulkan sebagai metode ajar yang berfokus pada pengembangan siswa. Siswa bukan hanya diajarkan untuk aktif di kelas, tetapi juga memahami setiap teknologi yang akan turut berkembang seiring dengan usia mereka. Metode ajar ini menjadi kunci bagi tenaga didik yang saat ini tengah mengalami dilema dalam menghadapi sistematika belajar generasi muda. "The Assure learning model is very helpful in designing programs using different types of media." - Santoso Metode belajar ASSURE sangat erat dengan penggunaan berbagai jenis media, termasuk media digital. Hal ini sangat relevan untuk diterapkan pada siswa PAUD dan SD karena mereka sudah sangat erat dengan pemanfaatan teknologi dalam hidup sehari-hari. ASSURE juga berfokus pada pengembangan siswa dengan memperhatikan kebutuhan dan karakteristik siswa. Pada siswa PAUD dan SD sudah mulai dikenalkan dengan konsep pembelajaran yang interaktif, termasuk melalui penggunaan teknologi yang sesuai dengan perkembangan mereka. Dengan metode ASSURE, guru dapat merancang pembelajaran yang tidak hanya mengajarkan keterampilan dasar tetapi juga membentuk dasar bagi mereka untuk memahami dan beradaptasi dengan teknologi, sesuai dengan tuntutan pendidikan di masa depan. RIRI (Cerita Anak Interaktif): Sahabat Bercerita Pembangun Karakter Anak Indonesia Sumber referensi: Y, Chen. (2021) Research on the Effect of Mixed Teaching Strategies on Students' Creative Thinking. Thinking Skills and Creativity, Volume 39. [1] N., et al, Heitzmann. (2020). Differences Between Novice and Expert Teachers in Judgment Accuracy and Differentiated Instruction. Educational Psychology Review, 32 [2] TeachHUB. (2019). Benefits of Technology in the Classroom. [3] Santoso. (2019). Online Learning of Early Childhood Language Development Courses. [4] Freepik.com. (2022). Smiley teacher classroom_269072530 [5].