Top
Senin, 21 April 2025 | Edukasi

Guru PAUD sahabat Educa, LKPD atau Lembar Kerja Peserta Didik adalah salah satu aktivitas menyenangkan yang bisa dilakukan oleh anak-anak usia dini. LKPD biasa disebut dengan LKA atau Lembar Kerja Anak. Dengan media LKPD, anak PAUD / TK bisa belajar banyak hal. Salah satunya adalah belajar tentang pengenalan huruf atau alfabet. Pengenalan huruf adalah salah satu tahap penting agar anak didik bisa memiliki keterampilan membaca yang baik. "The more that you read, the more things you will know. The more that you learn, the more places you'll go." — Dr. Seuss, Keterampilan membaca yang baik memungkinkan seseorang memiliki pengetahuan yang baik dalam mengenal dunia. Banyak informasi bisa didapatkan bila seorang anak memiliki keterampilan membaca yang baik. Namun, ada hal penting yang perlu menjadi catatan, yaitu bahwa anak didik perlu belajar membaca atau mengenal huruf dengan cara yang menyenangkan. Baca juga: Modul Ajar PAUD Topik BERMAIN HURUF VOKAL / ALFABET | Contoh RPPH KB Usia 3-4 Tahun "Worksheets that focus on letter recognition and sound correspondence can provide young learners with essential practice for developing early reading skills." – Patricia Cunningham & Dorothy Hall Dalam buku Systematic Sequential Phonics They Use, Cunningham dan Hall menjelaskan akan pentingnya pembelajaran di PAUD tentang pengenalan huruf dan menghubungkannya dengan bunyinya (pelafalannya) dengan aneka kegiatan yang berulang serta terstruktur. Salah satu aktivitas menyenangkan yang bisa dikerjakan oleh anak didik adalah dengan lembar kerja atau worksheet. Baca juga: Bermain Huruf Kecil ( a Sampai z ) Bersama Si Kecil Berusia TK - PAUD Dengan lembar kerja yang berkualitas, ramah anak, dan dirancang dengan tepat, anak didik akan semakin memiliki fondasi literasi yang optimal dan memiliki kemampuan fokus yang baik. Berikut ini adalah contoh-contoh LKPD atau Lembar Kerja Anak yang bisa membantu meningkatkan keterampilan anak didik dalam mengenal serta menulis huruf. Menebalkan huruf kecil dan kapital A-F Menebalkan huruf kecil dan kapital G-L Menebalkan huruf bertema “Bagian Sepeda Motor” Menulis, menggunting, menempel tema “Hewan” Mewarnai bendera berawalan huruf I Mewarnai bendera berawalan huruf C Mengenal benda dalam bahasa Inggris bertema “Library” Menulis nama hewan Menulis nama tempat Menebalkan kalimat dalam bahasa Inggris Mewarnai dan mnebalkan huruf tema hewan buas “Teachers must ensure that worksheets are meaningful and connected to real learning goals, not just busy work.” – Linda Hoyt Guru PAUD sahabat Educa, ketika menggunakan LKPD sebagai media mengajar, Anda perlu memahami bahwa lembar kerja bersifat memberikan suplemen, bukan kegiatan inti. Sehingga akan lebih baik bila Anda mengajarkan kepada anak didik dengan metode lainnya dan yang menyenangkan sebelum memberikan aktivitas mengerjakan lembar kerja, misalnya mengajak anak didik bernyanyi, mendongeng, bermain, dan kegiatan lain. Setelah itu, Anda bisa meminta anak didik mengerjakan lembar kerja dengan topik yang sudah dirancang dan lebih spesifik, misalnya belajar tentang "Huruf A-D dan Kata Berawal Huruf A-D". Baca juga: Puluhan Cara Bermain Huruf Vokal AIUEO Asyik Banget, Dijamin Edukatif dan Ramah Anak “When using worksheets, teachers should guide children through the activity, ensuring understanding rather than completion.” – Sue Palmer Guru PAUD sahabat Educa, pastikan pula bahwa anak didik memahami konsep yang diajarkan. Bagaimana caranya? Saat anak didik mengerjakan lembar kerja, Anda, sebagai guru, perlu tetap aktif dalam memberikan bimbingan dan mengajak anak didik untuk terus berinteraksi secara aktif, baik secara personal maupun secara akumulatif (di depan kelas), sehingga akan menambah semangat anak didik dalam menyelesaikannya. Tentu saja hal ini bisa membuat anak didik semakin merasa senang, serta meningkatkan kualitas pemahaman anak didik. Marbel TK dan PAUD: Teman Belajar dan Bermain Si Kecil yang Menyenangkan Sumber referensi: Seuss, Dr. I Can Read With My Eyes Shut!, 1978 [1] Cunningham, Patricia & Hall, Dorothy, Systematic Sequential Phonics They Use, 2001 [2] Hoyt, Linda. Make It Real: Strategies for Success with Informational Texts, 2002 [3] Palmer, Sue. Foundations of Literacy, 2004 [4]

Senin, 07 April 2025 | Edukasi

Mengadakan program orang tua mengajar di PAUD / TK tempat buah hatinya bersekolah? Mungkinkah? Guru PAUD & SD sahabat Educa, Edward Bulwer mengatakan: "The best teacher is the one who suggests rather than dogmatizes, and inspires his listener with the wish to teach himself." Guru terbaik adalah ia yang tidak hanya mampu membimbing atau mengajar, tapi juga mampu menginspirasi. Peran guru di sekolah sangatlah penting dalam mengajar dan menginspirasi. Namun, sosok yang bisa mengajar dan menginspirasi siswa di sekolah bukan hanya guru. Guru bisa mendatangkan seseorang yang sudah berkompeten dan berpengalaman di bidangnya untuk bisa mengajar dan menginspirasi siswa di sekolah. Baca juga: Cara Orang Tua Mengajarkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat 2025 Sesuai Anjuran Kemendikdas Orang yang paling dekat dengan sekolah dan tentu saja terekomendasi oleh sekolah adalah orang tua siswa sendiri. Orang tua siswa tentu memiliki banyak profesi yang beraneka ragam. Mereka bisa diajak bekerja sama untuk mendapatkan kesempatan mengajar siswa di sekolah tempat buah hatinya belajar, agar bisa menginspirasi siswa lainnya. Program ini dikenal dengan sebutan “Program Orang Tua Mengajar”. Baca juga: Tumbuhkan Ikatan Batin yang Erat antara Anak dengan Orang Tua bersama Riri Cerita Anak Interaktif Guru PAUD sahabat Educa, program ini biasanya diadakan saat siswa belajar tentang profesi. Karena dalam pembelajaran tema profesi, siswa akan diajak mengenal aneka profesi. Dengan mengajak orang tua mengajar, siswa tidak hanya diajak untuk belajar menghafal aneka profesi. Siswa akan diajak pula untuk belajar secara lebih mendalam (deep learning).  Apa manfaat dari Program Orang Tua Mengajar? Program ini sangat bermanfaat, baik bagi siswa maupun orang tua siswa. Beberapa diantaranya adalah: Meningkatkan partisipasi orang tua: Tidak hanya bagi siswa, program ini juga akan bermanfaat bagi orang tua. Orang tua akan semakin memahami kebutuhan, bakat, minat, dan perkembangan buah hatinya. Bonding orang tua-guru pasti juga akan semakin baik. Meningkatkan social skills anak siswa: Siswa akan belajar berinteraksi dengan orang lain di sekolah. Tidak hanya bersama guru saja. Meningkatkan semangat belajar siswa: Karena pengajarnya bukan guru, pasti siswa akan merasakan sensasi yang baru. Apalagi kalau kegiatan pembelajaran dikemas secara menyenangkan. Pembelajaran semakin bermakna: Dalam kegiatan ini, siswa tidak hanya mendapatkan pengajaran. Siswa akan mendapatkan inspirasi dan informasi lebih lengkap dari ahlinya. Paul E. Gray, dalam artikel berjudul ‘Awesome Quotes on the Evolving Nature of Learning’ mengatakan: "The most important outcome of education is to help students become independent of formal education." Apa saja contoh aktivitasnya? Tujuan utama pendidikan ialah membantu siswa menjadi insan yang mandiri dan tidak bergantung pada pendidikan formal. Pendidikan seharusnya memberikan modal bagi siswa agar memiliki kemampuan berpikir kritis, rasa ingin tahu, dan kemampuan belajar serta mengembangkan diri secara mandiri. Berikut ini adalah variasi kegiatan yang bisa diberikan orang tua dalam program ini, agar siswa mengalami perkembangan dalam berbagai aspek. Variasi kegiatan juga diperlukan untuk mengatasi kebosanan. Baca juga: Pentingnya Dukungan Orang Tua dalam Pengembangan Bakat Anak Cerita inspirasiOrang tua bisa menceritakan pengalamannya dalam berkarya, misalnya tentang tanggung jawabnya, tugas-tugasnya, peralatan yang digunakan, dan apa yang dirasakan saat bekerja. Melakukan permainanOrang tua mengajak siswa untuk bermain aneka permainan yang nantinya dihubungkan dengan profesinya, misalnya dengan bermain peran, melakukan permainan sensorik, dan lainnya. Praktik kerja dan mengajarkan soft skillsOrang tua bisa mengajarkan soft skills sesuai dengan bidang yang dikuasainya, misalnya memasak (koki), mengatur lalu lintas (polisi), melakukan pertolongan pertama (dokter), teknik dasar bernyanyi (penyanyi), dan lainnya. Art and CraftSiswa diajak menggambar, bernyanyi, mewarnai gambar, membuat kerajinan tangan, dan lainnya. Eraldo Banovac berkata, “There is no better way to influence children than being their role model.” Semoga kehadiran orang tua di sekolah dalam Program Orang Tua Mengajar bisa menambah jumlah role model bagi setiap siswa. Role model atau bahkan idola di kehidupan nyata yang bisa membuat mereka semakin termotivasi untuk belajar, berpikir positif, dan semangat menggapai cita. Baca juga: Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik : Menggapai Cita-Cita - Subtopik : Profesi Orangtuaku - Kurikulum Merdeka Belajar Ajak si Kecil Bermain dan Belajar bersama Marbel TK dan PAUD  Sumber referensi: Bulwer, Edward, (2021). a-z quotes [1] Gray, Paul E. (2015). Awesome quotes on the evolving nature of learning [2] Banovac, Eraldo. (2023). Quotable quote [3]

Rabu, 02 April 2025 | Edukasi

Sensory play adalah salah satu kegiatan pembelajaran yang sangat penting dilakukan oleh anak usia dini. Kegiatan ini biasa dilakukan dengan metode bermain, serta melibatkan indera anak didik. Seorang pakar anak, Sue Gascoyne, mengatakan: “Sensory play helps children build nerve connections in the brain’s pathways, which lead to the child’s ability to complete more complex learning tasks.” Baca juga: Aneka KEGIATAN BERMAIN untuk MELATIH SENSORIK Anak: Untuk Persiapan Masuk PAUD / Kelompok Bermain Dalam bukunya, Sue Gascoyne menjelaskan bahwa aneka permainan sensori atau permainan yang melibatkan indera penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman, dan pengecapan dapat membantu anak dalam mengembangkan koneksi syaraf dalam jalur otak. Hal ini memungkinkan anak dapat menyelesaikan aneka tugas belajar dan soal-soal yang lebih rumit. Dalam aneka permainan sensori , anak akan mendapatkan pengalaman langsung dengan berbagai tekstur, suara, warna, rasa, dan bau. Sally Goddard Blythe, dalam bukunya, menulis: "Aktivitas sensorik dan motorik di tahun-tahun awal sangat penting untuk perkembangan keterampilan belajar yang lebih tinggi di kemudian hari." Anak-anak membutuhkan aneka kegiatan yang bisa membuat mereka bisa bergerak dan bereksplorasi guna mengembangkan aneka skills dan mendukung perkembangan positif anak lainnya, misalnya: Motorik halus dan kasar: Mencakup gerakan jari, tangan, kaki, dan setiap anggota tubuh, melalui kegiatan menyentuh, menggerakkan benda, dan lainnya. Daya konsentrasi: Anak semakin mampu berfokus pada hal-hal yang detail dan mempertajam kemampuan observasi. Kreativitas dan imajinasi: Dengan kegiatan eksperimen dan membuat produk, anak dapat mengembangkan kemampuan sensoriknya. Pengelolaan emosi: Anak semakin memahami pentingnya ketenangan dan kesabaran, meski hati gembira, agar mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik. Keterampilan sosial: Anak semakin mampu memahami pentingnya berkomunikasi, berkolaborasi, dan berbagi dengan aneka kegiatan berkelompok yang dilakukan. Baca juga: Ide PERMAINAN ASYIK untuk Belajar PANCA INDERA | Tema Diriku Anak PAUD Usia 3-4 Tahun Ada banyak kegiatan sensory play yang sudah biasa dilakukan di PAUD. Mungkin Anda pernah mengajak anak didik melakukannya. Beberapa diantaranya adalah: Bermain pasir kinetikAjak anak melakukan kegiatan menggenggam atau menabur pasir atau menggunakan alat, misalnya menyaring pasir. Kegiatan ini bermanfaat untuk melatih koordinasi mata dan tangan. Bermain air Mintalah anak menciduk, menuang, atau mencampur air dari satu wadah ke wadah lain untuk mengajarkan konsep volume dan tekstur. Langkah sensorikAjak anak berjalan di permukaan lantai yang halus, rerumputan, daratan berpasir, daratan berbatu dan lainnya agar memahami ragam tekstur dengan peraba di kaki. Bermain dengan indera pembauSiapkan beberapa buah kantong dari kain yang diisi dengan kayu manis, kopi, bunga, kapur barus, dan lainnya. Mintalah anak mencium bau dan menebak benda apa yang ada di dalamnya untuk melatih indera pembau anak. Bermain PlaydoughAnak bisa meremas, menarik, dan membuat aneka bentuk dengan playdough guna melatih motorik halus. Baca juga: Belajar Topik Panca Indera jadi Lebih Seru dengan Aneka Aktivitas Merdeka Ini Sensory play tidak hanya menyenangkan, tetapi juga berperan besar dalam perkembangan anak usia dini. Dengan berbagai kegiatan sensorik, anak dapat belajar dengan cara yang alami dan bermakna sesuai tahap perkembangannya. Sensory Play: Cara efektif menerapkan mindful, meaningful, dan joyful learning Maria Montessori, seorang pendidik dan dokter asal Italia, menyatakan bahwa:"The goal of early childhood education should be to activate the child's own natural desire to learn." Pendidikan bagi anak usia dini tidak hanya tentang mengajarkan fakta atau menghafal suatu materi. Namun, lebih dari itu, anak didik harus diajak untuk mengembangkan rasa ingin tahu, kemampuan eksplorasi, dan kemandirian dalam belajar. Karena setiap anak usia dini memiliki keterampilan alami untuk terus mengembangkan diri dan belajar. Tugas pendidik adalah sebagai fasilitator, agar anak didik bisa melakukan banyak hal dengan segala kegiatan praktik dan pengalaman nyata yang menarik dan bermakna. RIRI (Cerita Anak Interaktif): Media Pengembangan Karakter dan Kognitif Anak dengan Dongeng   Sumber referensi: Gascoyne, Sue. (2013). Sensory play [1] Blythe, Sally Goddard. (2005). The well balanced child: movement and early learning [2] Montessori, Maria. (2021). My teaching cupboard. [3] Freepik.com. (2023). Cute adorable boy striped t shirt playing with colorful kinetic [4]

Rabu, 12 Maret 2025 | Edukasi

Ayah Bunda Sahabat Educa, Bulan Ramadan adalah saat penuh dengan keberkahan dan kebaikan. Meskipun anak berusia 2-4 tahun belum wajib berpuasa, Ayah Bunda bisa mengenalkan makna Ramadan melalui aneka kegiatan menyenangkan. Ada 30 kegiatan menarik yang bisa dilakukan si kecil setiap hari. Aneka kegiatan ini bisa menumbuhkan akhlak dan ketekunan dalam beribadah. Mari bantu si kecil semakin memaknai bulan Ramadan dengan penuh kebahagiaan dan manfaat! Baca juga:Modul Ajar 1 Bulan Bertema Ramadan Ceria: RPP Anak TK Usia 4-5 Tahun, 4 Minggu Pembelajaran 1. Hari ke-1Bermain menahan diri: Si Kecil menahan diri untuk tidak melakukan kegiatan yang paling ia sukai, misalnya makan makanan kesukaan. Beri hadiah bila ia berhasil. 2. Hari ke-2Mendengarkan lantunan ayat suci: Ajak si kecil mendengarkan ayat-ayat pendek dengan nada yang lembut kepada Si Kecil. Berikan penjelasan tentang makna dari ayat tersebut. 3. Hari ke-3 Menyiapkan menu berbuka: Libatkan si kecil dalam saat menyiapkan buka bersama, misalnya merapikan meja makan. Baca juga:Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 1-2 Tahun, Tema: Aktivitas Bermain dan Belajar di Bulan Ramadan 4. Hari ke-4 Membuat kartu ucapan: Si Kecil menghias kartu ucapan selamat menunaikan ibadah puasa dengan gambar dan stiker. 5. Hari ke-5 Bersedekah: Berikan uang koin kepada Si Kecil untuk dimasukkan ke dalam kotak amal atau memberikan makanan / bingkisan secara langsung kepada orang yang membutuhkan. 6. Hari ke-6 Bermain tebak-tebakan: Si Kecil menyebutkan kata yang berhubungan dengan Ramadan dengan media gambar. 7. Hari ke-7 Berbuka bersama: Ajak Si Kecil berbuka bersama dengan mengundang teman atau kerabat dekat. 8. Hari ke-8 Menyiapkan tempat salat: Libatkan Si Kecil dalam menata sajadah dan kerapian ruangan sebelum Maghrib. Baca juga:Contoh Naskah Pidato: 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Bulan Ramadan yang Ceria 9. Hari ke-9 Mendekorasi kalender Ramadan: Ajari Si Kecil menandai hari-hari penting selama bulan Ramadan dengan media stiker berbentuk bintang. 10. Hari ke-10 Mendengarkan kisah Nabi: Ayah Bunda menceritakan kisah Nabi dan teladan hidupnya kepada Si Kecil. 11. Hari ke-11 Kreasi celengan amal: Siapkan sebuah kaleng bekas, lalu ajak Si Kecil menghiasi celengan tersebut. Nantinya celengan ini akan digunakan sebagai kotak sedekah. 12. Hari ke-12 Pengenalan arti puasa: Dengan media boneka atau buku dongeng, Ayah Bunda bisa menceritakan makna puasa. 13. Hari ke-13 Mewarnai gambar: Siapkan sebuah gamber Masjid, bulan sabit, bintang dan bentuk lain bernuansa Islami untuk diwarnai oleh Si Kecil. 14. Hari ke-14 Menghias poster: Siapkan gambar-gambar aneka perbuatan baik untuk bisa ditempelkan pada poster bertema Ramadan. Desain poster bisa ditemukan di platform Google atau Canva. Baca juga:FULLL 30 HARI Kegiatan RAMADAN: Modul Ajar 1 Bulan untuk PAUD / TK 5-6 Tahun 15. Hari ke-15 Pengenalan Asmaul Husna: Ajak Si Kecil bermain tebak-tebakan tentang nama Allah dengan media gambar, lagu, atau video edukasi Islami. 16. Hari ke-16 Melakukan kegiatan alam bertema Ramadan: Ayah Bunda mengajak Si Kecil berjalan sore sambil mengamati bulan dan menjelaskan tentang awal Ramadan. 17. Hari ke-17 Kegiatan role play: Ajarkan penerapan kata terima kasih, maaf, dan tolong dengan bermain peran. 18. Hari ke-18 Kegiatan gunting tempel bertema pohon perbuatan baik: Siapkan aneka gambar atau tulisan tentang perbuatan baik dan mintalah Si Kecil menempelkannya pada sebuah gambar pohon. 19. Hari ke-19Menyebutkan / menceritakan kebaikan yang pernah dilakukan: Lakukan sebelum tidur bersama Si Kecil. Bisa dibuka dengan menceritakan sebuah dongeng tentang perbuatan baik. 20. Hari ke-20 Menonton bersama (misalnya KABI / Kisah Nabi) dan diskusi singkat: Ayah Bunda menonton kisah Islami bersama Si Kecil lalu menanyakan pendapatnya dengan sederhana. Baca juga:Contoh Naskah Pidato Guru PAUD Bertema Menyambut Ramadan dengan Ceria 21. Hari ke-21 Mengucapkan salam dan doa sehari-hari: Ajarkan hal ini dengan media menarik, misalnya dengan dongeng. 22. Hari ke-22 Membuat kreasi lampion Ramadan: Bahan yang dibutuhkan adalah kertas warna dan lem. 23. Hari ke-23 Mengucapkan doa pendek bersama: Doa-doa yang bisa diajarkan adalah doa sebelum makan, sebelum tidur, dan lainnya. 24. Hari ke-24 Bermain lempar tangkap bola: Lemparkan bola kepada Si Kecil. Setelah menerimanya, Si Kecil mengucapkan satu kebaikan. 25. Hari ke-25 Membuat kreasi puzzle buatan sendiri: Gambar bisa ditemukan di Google. Cetak pada kertas manila. Lalu, potong gambar menjadi beberapa bagian agar bisa digunakan sebagai media bermain. 26. Hari ke-26 Bermain plastisin: Ajak Si Kecil membuat aneka bentuk bertema Islami, misalnya bulan, bintang, masjid, dan lainnya. 27. Hari ke-27 Bernyanyi nasyid bersama: Ajak Si Kecil bernyanyi nasyid yang sederhana. 28. Hari ke-28 Praktik salat: Ayah Bunda mengajari Si Kecil mengikuti gerakan salat. 29. Hari ke-29 Berbagi takjil: Ajak Si Kecil berbagi makanan ringan kepada tetangga atau mereka yang membutuhkan. 30. Hari ke-30 Menonton animasi Islami: Setelah menonton, ajak Si Kecil menemukan pesan moralnya. Semoga di bulan suci ini, Ayah Bunda dapat menciptakan momen spesial bersama Si Kecil melalui berbagai kegiatan sederhana yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mendidik hati dan karakter yang bermanfaat bagi pertumbuhan Si Kecil. Selama Bulan Ramadan, Ajak Si Kecil Nonton Dongeng Pembangun Karakter: RIRI ( Cerita Anak Interaktif)  

Jumat, 07 Maret 2025 | Edukasi

Ayah Bunda Sahabat Educa, Pendekatan Deep Learning dalam meningkatkan kegemaran membaca si Kecil usia 4-5 tahun berfokus pada pembelajaran yang mendalam, bermakna, dan berbasis pengalaman. Pada usia ini, si Kecil belajar melalui eksplorasi, interaksi, dan stimulasi sensorik yang kaya. Oleh karena itu, Ayah Bunda dapat menerapkan strategi pembelajaran yang menarik, menyenangkan, serta mendorong si Kecil untuk berpikir dan berimajinasi. Baca juga:5 Hal Yang Perlu Dihindari Saat Mengajari Si Kecil Membaca Ayah Bunda Saabat Educa, berikut ini adalah contoh kegiatan yang akan memberikan pengalaman belajar lebih mendalam: 1. Membaca Interaktif dan Menyenangkan Pilih buku bergambar dengan warna dan ilustrasi yang menarik. Bacakan cerita dengan intonasi, ekspresi wajah, dan suara tokoh yang berbeda agar si Kecil lebih terlibat. Ajak si Kecil menebak alur cerita atau menunjuk benda yang disebut dalam buku. 2. Menghubungkan Cerita dengan Kehidupan Sehari-hari Setelah membaca cerita, tanyakan kepada si Kecil, “Pernahkah kamu mengalami hal seperti di cerita ini?” Misalnya, setelah membaca kisah tentang berbagi, ajak si Kecil untuk menceritakan pengalaman berbagi dengan teman atau saudara. Baca juga:Kembangkan Kemampuan Membaca Anak dengan Riri Cerita Anak Interaktif 3. Membaca Sambil Bermain dan Bergerak Gunakan kartu kata bergambar untuk mengenalkan kata-kata baru. Ajak si Kecil bermain peran sebagai tokoh dalam cerita, misalnya berpura-pura menjadi hewan atau karakter favoritnya. Buat permainan tebak kata dari buku yang sudah dibaca bersama. 4. Menggunakan Teknologi Secara Bijak Manfaatkan audiobook atau aplikasi membaca interaktif yang menarik bagi si Kecil. Sambil mendengarkan cerita, biarkan si Kecil melihat gambar atau mengikuti kata-kata dalam buku. Baca juga:MODUL AJAR MINGGUAN PAUD Topik HAPPY READING | Tumbuhkan Kecintaan MEMBACA Anak TK USia 5-6 Tahun 5. Membaca dalam Aktivitas Sehari-hari Libatkan si Kecil dalam membaca petunjuk sederhana, seperti mencari nama di label makanan atau membaca rambu-rambu jalan saat bepergian. Tempelkan kata-kata di sekitar rumah, seperti di meja, kursi, atau pintu, agar si Kecil terbiasa mengenali huruf dan kata. 6. Membuat Sudut Baca yang Nyaman dan Menarik Sediakan tempat khusus untuk membaca dengan rak buku yang mudah dijangkau oleh si Kecil. Biarkan si Kecil memilih sendiri buku yang ingin dibaca agar merasa lebih bersemangat. 7. Melibatkan Ayah Bunda dalam Membaca Jadikan membaca sebagai rutinitas keluarga, misalnya membacakan cerita sebelum tidur. Tanyakan kepada si Kecil tentang bagian cerita yang paling disukai atau apa yang bisa dipelajari dari cerita tersebut. Baca juga:10 METODE LAMA BELAJAR MEMBACA yang Sudah USANG! Ini ALTERNATIF Serunya 8. Mendorong Si Kecil untuk Berkreasi Ajak si Kecil menggambar atau mewarnai adegan dari cerita yang dibaca. Buat “buku cerita mini” bersama si Kecil dengan menempel gambar dan membiarkannya menceritakan kisahnya sendiri. Ayah Bunda Sahabat Educa, dengan pendekatan Deep Learning, membaca bukan hanya sekadar mengenali huruf dan kata, tetapi menjadi pengalaman yang menyenangkan dan bermakna bagi si Kecil. Dengan keterlibatan aktif Ayah Bunda, si Kecil akan lebih mudah mencintai membaca dan menjadikannya bagian dari keseharian. MARBEL TK DAN PAUD: Media Bermain sambil Belajar Interaktif-Edukatif selama Bulan Ramadan buat Si Kecil   Sumber referensi: 1.  Freepik.com. (2024). Young asian family daughter happy using tablet home japanese mother father relax with little girl watching [1] 

Kamis, 06 Maret 2025 | Edukasi

Selain aspek pembelajaran moral dan sosial, modul ini juga dirancang untuk melatih keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan motorik siswa melalui berbagai aktivitas bertema Ramadan. Dengan pendekatan Kurikulum Deep Learning, kegiatan yang disusun tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang bermakna, tetapi juga melibatkan peran aktif orang tua dalam mendampingi anak. Baca juga:12 Kegiatan Ramadan yang Melibatkan Orang Tua bersama Anak Didik Usia 5-6 Tahun Hal ini bertujuan untuk memperkuat bonding orang tua dan anak, menumbuhkan rasa ingin tahu, serta mengembangkan keterampilan sosial anak dalam memahami makna Ramadan dengan cara yang menyenangkan dan interaktif. Berikut ini adalah rencana kegiatan Ramadan yang dapat dilakukan siswa kelas 1-3 SD dan PAUD bersama orang tua selama 1 bulan atau 4 minggu: 1. Minggu Pertama: Apa itu Bulan Ramadan? Menggambar masjid: Menggambar dan mewarnai masjid sebagai tempat ibadah utama dalam Islam, lalu menjelaskan bagian-bagian masjid dan fungsinya. Cerita Ramadan: Membaca kisah tentang Ramadan bersama orang tua, lalu mendiskusikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, seperti keutamaan puasa, berbagi, dan kesabaran. Simulasi niat puasa: Berlatih mengucapkan niat puasa dengan benar sebelum tidur, sambil memahami maknanya agar anak lebih sadar akan tujuan ibadahnya. Kreasi kalender Ramadan: Membuat kalender hitung mundur menuju Idulfitri dengan hiasan menarik. Setiap hari, anak dapat memberi tanda atau menempel stiker sebagai bentuk penghargaan atas puasanya. Menulis harapan Ramadan: Menuliskan doa dan harapan selama Ramadan, seperti ingin lebih sabar, rajin shalat, atau berbagi dengan teman, kemudian membacanya bersama keluarga. Bernyanyi lagu Ramadan: Menyanyikan lagu bertema Ramadan bersama keluarga untuk membangun suasana semangat dan kegembiraan dalam menjalani ibadah puasa. Mengenal Rukun Islam: Melakukan diskusi interaktif dengan orang tua mengenai Rukun Islam, termasuk makna puasa dan bagaimana menjalankannya dengan baik. Baca juga:7 Ide Kegiatan Ramadan Anak Usia 1-2 Tahun di Rumah dan Manfaatnya: Full 1 Minggu 2. Minggu Kedua: Ayo Menabur Kebaikan Drama singkat: Bermain peran tentang pentingnya berbagi dan bagaimana membantu orang lain dengan tindakan sederhana.Menonton video inspiratif: Menyaksikan kisah tentang berbagi dan kebaikan, lalu mendiskusikan pelajaran yang bisa diambil bersama orang tua. Kartu ucapan Ramadan: Membuat kartu ucapan berisi doa dan harapan Ramadan untuk keluarga, teman, atau tetangga sebagai bentuk kepedulian. Berbagi camilan: Menyiapkan camilan sederhana untuk dibagikan kepada teman atau saudara sebagai bentuk kebersamaan. Permainan "Siapa paling dermawan?": Menyebutkan kebaikan yang sudah dilakukan selama minggu ini dan mendiskusikan bagaimana bisa lebih dermawan lagi. Pohon kebaikan: Menuliskan satu perbuatan baik yang dilakukan setiap hari di kertas berbentuk daun, lalu menempelkannya di pohon kebaikan buatan sendiri. Aksi sedekah kecil: Mengumpulkan donasi berupa uang, makanan, atau barang layak pakai untuk diberikan kepada yang membutuhkan. Cerita tentang berbagi: Mendengarkan atau membaca kisah inspiratif tentang kebaikan dan berbagi, lalu mendiskusikan pesan moralnya. Baca juga:7 Ide Kegiatan Ramadan Anak Usia 2-3 Tahun di Rumah dan Manfaatnya: Full 1 Minggu 3. Minggu Ketiga: Indahnya Beribadah dan Berdoa Bermain peran imam & makmum: Melakukan simulasi shalat berjamaah dengan anak bergantian menjadi imam dan makmum untuk memahami tata cara shalat bersama. Menulis doa sendiri: Menuliskan doa pribadi yang berisi harapan dan permohonan kepada Allah, kemudian membacakannya bersama keluarga. Gerakan shalat: Mempraktikkan gerakan shalat dengan benar, mulai dari takbir hingga salam, sambil memahami arti dan maknanya. Tadarus Al-Qur’an: Membaca ayat-ayat pendek dari Al-Qur’an bersama orang tua atau teman, sambil belajar tajwid dan makna bacaannya. Latihan dzikir: Mengenal dan menghafal kalimat dzikir sederhana seperti tasbih, tahmid, dan takbir untuk membiasakan mengingat Allah. Kisah Nabi Muhammad: Mendengarkan atau membaca kisah keteladanan Nabi Muhammad dalam beribadah dan berbuat baik, lalu mendiskusikan nilai-nilainya. Poster adab beribadah: Membuat poster yang berisi tata cara dan adab saat beribadah, seperti khusyuk dalam shalat dan membaca Al-Qur’an dengan hormat. Doa harian: Menghafal doa sebelum dan sesudah makan serta memahami pentingnya berdoa dalam kehidupan sehari-hari. Baca juga:FULLL 30 HARI Kegiatan RAMADAN: Modul Ajar 1 Bulan untuk PAUD / TK 5-6 Tahun Minggu Keempat: Festival Ramadan Lomba mewarnai tema Ramadan: Mengembangkan kreativitas dengan mewarnai gambar bertema Ramadan, seperti masjid, bulan sabit, atau suasana berbuka puasa bersama keluarga. Buka puasa bersama: Menikmati hidangan berbuka puasa bersama keluarga sambil berbagi cerita tentang pengalaman Ramadan dan nilai-nilai yang dipelajari. Pentas seni Islami: Menampilkan kreativitas melalui puisi, nasyid, drama pendek, atau cerita bertema Ramadan di depan keluarga untuk mempererat kebersamaan. Games Islami: Bermain berbagai permainan edukatif bertema Ramadan, seperti kuis pengetahuan Islam, teka-teki, atau tantangan mencari arti kata dalam Al-Qur’an. Refleksi Ramadan: Berbagi pengalaman dan pelajaran berharga selama Ramadan, lalu menuliskan rencana untuk menerapkan nilai-nilai kebaikan setelah Ramadan berakhir. Lomba hafalan doa pendek: Menguji kemampuan menghafal doa-doa harian seperti doa sebelum tidur, doa sebelum dan sesudah makan, serta doa masuk dan keluar rumah bersama orang tua. Berbagi takjil: Menyiapkan takjil sederhana bersama orang tua untuk dibagikan kepada tetangga atau orang yang membutuhkan sebagai bentuk kepedulian. Fashion show busana Muslim: Mengenakan pakaian muslim terbaik di rumah sambil belajar tentang adab berpakaian dalam Islam dan makna berpakaian sopan. Baca juga:12 Ide Lomba Ramadan Unik dan Menarik Anak PAUD untuk Usia 4-6 Tahun Modul ini membantu siswa  SD dan PAUD semakin mengenal, memahami, dan mengamalkan nilai-nilai Ramadan secara menyenangkan. Semoga bermanfaat! RIRI: Koleksi Cerita Anak Interaktif yang Siap Menemanik si Kecil selama Bulan Ramadan  

    • ...